Saturday, December 3, 2016

Aliran-Aliran filsafat



1.      Rasionalisme
Yang merupakan aliran filsafat yang sangat mementingkan rasio, didalam rasio terdapat ide-ide dan dengan itu orang dapat membangun sutau ilmu pengetahuan tanpa harus menghiraukan realitas diluar rasio
2.      Empirisme
Pada aliran ini berpendapat bahwa pada bidang pengetahuan berasal dari pengalaman sehingga pengenalan inderawi yang merupakan yang paling jelas dan sempurna.
3.      Kritisisme
Yang merupakan aliran filsafat yang menyelidiki batas-batas kemampuan rasio sebagai sumber pengetahuan manusia. Oleh sebab itu kritisisme sangat berbeda corak dengan rasionalisme yang mempercayai kemampuan rasio secara mutlak.
4.      Idealisme
Aliran filsafat yang menganggap bahwa realitas ini terdiri dari ide-ide pikiran-pikiran akal atau jiwa dan bukan benda material dan kekuatan.
5.      Naturalisme
Merupakan paham pendirian bahwa setiap bayi lahir dalam kedaan suci dan dianugerahi dengan potensi insaniyah yang dapat berkembang secara alamiah. Karena itu pendidikan pada dasarnya sekedar merupakan suatu proses pemberian kemudahan agar anak dapat berkembang sesuai dengan kodrat alamiahnya.
6.      Positivisme
Positivisme berasal dari kata (positif) yang artinya dengan faktual yaitu apa yang berdasarkan fakta-fakta menyelidiki fakta-fakta dan hubungan yang terdapat antara fakta-fakta pengetahuan tidak boleh melebihi fakta. Positivisme hanya mengandalkan fakta-fakta belaka bukan berdasarkan pengalaman seperti empirisme.
7.      Materialisme
Yang merupakan aliran yang menganggap bahwa didunia ini tidak ada selain materi atau nature (alam) dan dunia fisik adalah satu. Paham materialisme ini tidak memerlukan dalil-dalil yang muluk-muluk dan abstrak juga teorinya jelas berpegang pada kenyataan-kenyataan yang jelas dan mudah dapat dimnegerti.
8.      Fenomenalisme
Aliran atau faham yang menganggap bahwa fenomenalisme (gejala) ialah sumber pengetahuan dan kebenaran. Seorang fenomenalisme suka melihat gejala, berbeda dengan seorang ahli imu positif yang mengumpulkan sebuah data, mencari korelasi dan fungsi, serta membuat hukum-hukum dan teori, fenomenalisme bergerak dibidang yang pasti.
9.      Intusionalisme
Suatu aliran atau faham yang menganggap bahwa intuisi (naluri/perasaan) ialah sumber pengetahuan dan kebenaran intuisi termasuk salah satu kegiatan berfikir yang tidak didasarkan pada penalaran dan tidak bercampur aduk dengan perasaan.
10.  Sekularisme
Merupakan suatu proses pembebasan manusia dalam berpikirnya dan dalam berbagai aspek kebudayaan dari segala yang bersifat keagamaan dan metafisika sehingga bersifat duniawi belaka sekularisme bertujuan member interprestasi atau pengertian terhadap kehidupan manusia tanpa percaya kepada tuhan kitab suci dan hari kemudian.
11.  Monisme
Monisme berasal dari kata yunani yaitu monos (sendiri, tunggal) secara istilah monisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa unsure pokok dari segala sesuatu adalah unsure yang bersifat tunggal/esa.
12.  Dualisme
Dualisme berasal dari kata latin yaitu duo (dua). Dualisme ialah ajaran yang menyatakan realitas itu terdiri dari dua substansi yang berlainan dan bertolak belakang masing-masing substansi bersifat unik dan tidak dapat direduksi.
13.  Pluralisme
Pluralisme berasal dari kata pluralis (jamak) aliran ini menyatakan bahwa realitas tidak terdiri dari satu subsatansi atau dua substansi tetapi banyak substansi yang bersifat independen satu sama lain. Sebagai konsekuensinya alam semesta pada dasarnya tidak memiliki kesatuan, kontinuitas, harmonis dan tatanan yang koheren, rasional dan fundamental.
14.  Eksistensialisme
Kata dasar eksistensi (existency) ialah existyang berasal dari bahasa latin “ex” yang berarti keluar dan “sister” yang berarti berdiri. Jadi eksistensi ialah berdiri dengan keluar dari diri sendiri, artinya dengan keluar dari dirinya sendiri manusia sadar tentang dirinya sendiri, ia berdiri sebagai aku atau pribadi. Pikiran semacam ini dalam bahasa jerman disebut dasein (da artinya disana, sein artinya berada).
Dari penjabaran diatas dapat diambil pengertian bahwa cara berada manusia itu menunjukkan bahwa ia merupakan kesatuan dengan alam jasmani, ia satu susunan dengan alam jasmani, manusia selalu mengkonstruksi dirinya, jadi ia tidak pernah selesai. Dengan demikian manusia selalu adalam kedaan membelum, ia selalu sedang ini atau sedang itu.
Yang dimaksud dengan filsafat eksistensi ialah benar-benar seperti arti katanya, yaitu filsafat yang menempatkan cara wujud manusia sebagai tema sentral. Sedangkan filsafat eksistensialisme ialah aliran filsafat yang menyatakan bahwa cara berada manusia dan benda lain tidaklah sama.



Referensi:

No comments:

Post a Comment