1. Rasionalisme
Yang
merupakan aliran filsafat yang sangat mementingkan rasio, didalam rasio
terdapat ide-ide dan dengan itu orang dapat membangun sutau ilmu pengetahuan
tanpa harus menghiraukan realitas diluar rasio
2. Empirisme
Pada aliran
ini berpendapat bahwa pada bidang pengetahuan berasal dari pengalaman sehingga
pengenalan inderawi yang merupakan yang paling jelas dan sempurna.
3. Kritisisme
Yang
merupakan aliran filsafat yang menyelidiki batas-batas kemampuan rasio sebagai
sumber pengetahuan manusia. Oleh sebab itu kritisisme sangat berbeda corak
dengan rasionalisme yang mempercayai kemampuan rasio secara mutlak.
4. Idealisme
Aliran filsafat yang menganggap bahwa
realitas ini terdiri dari ide-ide pikiran-pikiran akal atau jiwa dan bukan
benda material dan kekuatan.
5. Naturalisme
Merupakan
paham pendirian bahwa setiap bayi lahir dalam kedaan suci dan dianugerahi
dengan potensi insaniyah yang dapat berkembang secara alamiah. Karena itu
pendidikan pada dasarnya sekedar merupakan suatu proses pemberian kemudahan agar
anak dapat berkembang sesuai dengan kodrat alamiahnya.
6. Positivisme
Positivisme
berasal dari kata (positif) yang artinya dengan faktual yaitu apa yang
berdasarkan fakta-fakta menyelidiki fakta-fakta dan hubungan yang terdapat
antara fakta-fakta pengetahuan tidak boleh melebihi fakta. Positivisme hanya
mengandalkan fakta-fakta belaka bukan berdasarkan pengalaman seperti empirisme.
7. Materialisme
Yang
merupakan aliran yang menganggap bahwa didunia ini tidak ada selain materi atau
nature (alam) dan dunia fisik adalah satu. Paham materialisme ini tidak
memerlukan dalil-dalil yang muluk-muluk dan abstrak juga teorinya jelas
berpegang pada kenyataan-kenyataan yang jelas dan mudah dapat dimnegerti.
8. Fenomenalisme
Aliran
atau faham yang menganggap bahwa fenomenalisme (gejala) ialah sumber
pengetahuan dan kebenaran. Seorang fenomenalisme suka melihat gejala, berbeda
dengan seorang ahli imu positif yang mengumpulkan sebuah data, mencari korelasi
dan fungsi, serta membuat hukum-hukum dan teori, fenomenalisme bergerak dibidang
yang pasti.
9. Intusionalisme
Suatu
aliran atau faham yang menganggap bahwa intuisi (naluri/perasaan) ialah sumber
pengetahuan dan kebenaran intuisi termasuk salah satu kegiatan berfikir yang
tidak didasarkan pada penalaran dan tidak bercampur aduk dengan perasaan.
10. Sekularisme
Merupakan
suatu proses pembebasan manusia dalam berpikirnya dan dalam berbagai aspek
kebudayaan dari segala yang bersifat keagamaan dan metafisika sehingga bersifat
duniawi belaka sekularisme bertujuan member interprestasi atau pengertian
terhadap kehidupan manusia tanpa percaya kepada tuhan kitab suci dan hari
kemudian.
11. Monisme
Monisme
berasal dari kata yunani yaitu monos (sendiri, tunggal) secara istilah monisme
adalah suatu paham yang berpendapat bahwa unsure pokok dari segala sesuatu
adalah unsure yang bersifat tunggal/esa.
12. Dualisme
Dualisme
berasal dari kata latin yaitu duo (dua). Dualisme ialah ajaran yang menyatakan
realitas itu terdiri dari dua substansi yang berlainan dan bertolak belakang
masing-masing substansi bersifat unik dan tidak dapat direduksi.
13. Pluralisme
Pluralisme
berasal dari kata pluralis (jamak) aliran ini menyatakan bahwa realitas tidak
terdiri dari satu subsatansi atau dua substansi tetapi banyak substansi yang
bersifat independen satu sama lain. Sebagai konsekuensinya alam semesta pada
dasarnya tidak memiliki kesatuan, kontinuitas, harmonis dan tatanan yang
koheren, rasional dan fundamental.
14. Eksistensialisme
Kata dasar
eksistensi (existency) ialah
existyang berasal dari bahasa latin “ex”
yang berarti keluar dan “sister” yang
berarti berdiri. Jadi eksistensi ialah berdiri dengan keluar dari diri sendiri,
artinya dengan keluar dari dirinya sendiri manusia sadar tentang dirinya
sendiri, ia berdiri sebagai aku atau pribadi. Pikiran semacam ini dalam bahasa
jerman disebut dasein (da artinya disana, sein artinya berada).
Dari
penjabaran diatas dapat diambil pengertian bahwa cara berada manusia itu
menunjukkan bahwa ia merupakan kesatuan dengan alam jasmani, ia satu susunan
dengan alam jasmani, manusia selalu mengkonstruksi dirinya, jadi ia tidak
pernah selesai. Dengan demikian manusia selalu adalam kedaan membelum, ia selalu
sedang ini atau sedang itu.
Yang
dimaksud dengan filsafat eksistensi ialah benar-benar seperti arti katanya,
yaitu filsafat yang menempatkan cara wujud manusia sebagai tema sentral.
Sedangkan filsafat eksistensialisme ialah aliran filsafat yang menyatakan bahwa
cara berada manusia dan benda lain tidaklah sama.
Referensi:
No comments:
Post a Comment