Thursday, December 29, 2016

Menulis Esai



Esai berasal dari kata “essay” yang dalam bahasa Perancis artinya mencoba, berusaha, berupaya. Dalam bahasa Inggris “essay” artinya karangan sastra. Secara istilah esai menjadi sangat beragam, namun intinya esai merupakan usaha atau upaya yang dilakukan untuk dapat mengkomunikasikan beragam  informasi, opini publik atau pengejawantahan dari berbagai perasaan yang disajikan dalam bentuk argumen tentang sebuah opini yang berkembang.
Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia merupakan karangan dalam bentuk prosa yang membahas dan mengekspresikan sebuah topik dari sudut pandang pribadi penulisnya. Sedangkan dalam konteks ilmiah dan akademis, esai berarti komposisi sebuah prosa yang ditulis secara singkat namun dapat mengekspresikan opini penulis mengenai sebuah topik.
Esai adalah ekspresi dari opini seseorang terhadap sebuah hal. Jadi esai sesungguhnya sangat berbeda dengan artikel ilmiah atau sekedar opini eksposure (laporan faktul). Perpaduan antara fakta dengan imajinasi, antara pengetahuan dengan perasaan membuat essay berbeda dibanding jenis tulisan lainnya. Sebuah essay selayaknya dapat menghantarkan pembacannya untuk memahami persoalan dengn cara yang tidak njelimet dan (kadang) bernuansa santai, tetapi tetap sarat makna.
Esai sering juga disebut artikel, tulisan, atau komposisi. Dalam arti yang lebih luas, esai juga dipahami sebagai sebuah karangan.Secara umum, esai didefinisikan sebagai sebuah karangan singkat yang berisi pendapat atau argumen penulis tentang suatu topik. Biasanya, seseorang menulis esai karena ia ingin memberikan pendapat terhadap suatu persoalan atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Penulis esai, atau sering disebut esais, dapat juga mengupas suatu topik atau persoalan dan memberikan tanggapan dan pendapatnya atas topiik atau persoalan yang dibahasnya. Secara umum, esai memiliki beberapa ciri yang menonjol.
            Ciri pertama berkaitan dengan jumlah kata dalam sebuah esai. Memang tidak ada aturan baku yang menyebutkan berapa jumlah kata dalam sebuah esai. Patokannya adalah bahwa sebuah esai harus selesai dibaca dalam sekali duduk. Pengertian ini bisa diilustrasikan sebagai berikut. Ketika seseorang sedang duduk menunggu giliran periksa kesehatan di sebuah klinik, dia harus sudah selesai membaca sebuah esai saat dia berdiri dipanggil masuk ke kamar periksa. Meskipun aturan ini tidak begitu jelas, patokan "sekali duduk" ini cukup membantu ketika seseorang ingin menulis sebuah esai.
            Terkait dengan jumlah kata ini, beberapa buku komposisi memberikan batasan yang lebih jelas. Sebuah karangan dikategorikan esai bila karangan tersebut berjumlah antara 500 sampai dengan 1500 kata. Bila diketik dalam bentuk dokumen microsoft word, panjang sebuah esai berkisar antara tiga sampai dengan tujuh halaman ukuran kertas A4 yang diketik dengan font berukuran 12 dan berspasi ganda. Sebuah esai yang melebihi 1500 kata, misalnya 3000 atau 4000 kata, akan digolongkan sebagai extended essay (esai yang diperpanjang).
            Ciri lain esai adalah struktur penulisannya. Struktur esai terbagi dalam tiga bagian yang diwujudkan dalam bentuk paragraf. Ciri yang paling membedakan esai dengan jenis karangan lain berkaitan dengan gaya bahasa. Pilihan kata, struktur kalimat, dan gaya penulisan merupakan hal terkait erat dengan penulis esai. Penulis esai yang berpengalaman biasanya memiliki ciri tertentu ketika menulis esai. Semakin sering seseorang menulis esai, semakin mudah gaya bahasa orang tersebut dikenali.
            Sebagai simpulan, esai merupakan buah pikir yang ditulis secara ringkas. Topik apa pun dapat ditulis dalam bentuk esai. Karena itu esai menjadi salah satu jenis tulisan yang sering dijadikan alat uji untuk mengukur intelegensi seseorang. Seorang yang  berpengetahuan luas akan dapat menyampaikan gagasannya secara runtut, logis, dan menarik. Semakin sering kita membaca, semakin besar kemungkinan kita untuk dapat menulis esai dengan baik.Dengan banyak membaca, kita akan memiliki lebih banyak gagasan untuk ditulis. Persoalan utamanya tinggal mewujudkan gagasan yang sudah tertanam dalam benak kita melalui tulisan yang harus terus-menerus kita latih agar semakin lama semakin sempurna.
            Membuat esai adalah sebuah kegiatan ilmiah yang mengasah otak dan menambah ilmu baru baik untuk pembacanya maupun untuk orang yang menulisnya. Pelajarilah cara menulis esai yang baik, sebab suatu saat cara menulis esai yang baik sebab suatu saat anda mungkin membutuhkannya.
            Dilihat dari bentuknya esai mirip dengan opini. Esai membahas masalah sesuai dengan pendapat penulis. Jadi, satu masalah dapat ditulis menjadi esai yang berbeda. Perbedaan ini sesuai dengan pendapat penulis. Esai membahas masalah apa saja mulai dari masalah yang penting sampai masalah yang biasa. Misalnya, novel yang baru terbit atau suara tangis bayi yang baru lahir pun bisa dijadikan esai.
            Esai dapat bersifat formal dan informal. Esai formal pendekatanya serius. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan dengan bentuk sapaan “saya” dan           seolah-olah berbicara langsung dengan pembacanya. Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan esai.
            Sebagai salah satu jenis karangan, esai mempunyai struktur yang spesifik.Struktur ini dimaksudkan agar setiap orang dapat menuliskan gagasan dalam format atau bentuk yang disepakati secara umum dan berlaku secara luas dalam dunia tulis-menulis. Dengan struktur yang relatif seragam, pembaca akan lebih mudah memahami pendapat atau gagasan yang disampaikan penulisnya.
1.         Struktur Esai
                        Secara umum, struktur esai dibagi menjadi tiga bagian:
a.       Bagian pertama esai yaitu pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek yang akan dinilai oleh si penulis tersebut. Dalam bagian ini, penulis memberikan pengantar yang mencukupi dan relevan tentang topik yang ia tulis. Yang paling penting dalam paragraf pendahuluan adalah kalimat tesis (thesis statement) yang berfungsi sebagai gagasan pengontrol (controlling idea) untuk bagian isi esai. Kalimat tesis merupakan gagasan utama esai yang dinyatakan secara jelas (tidak ambigu) dan eksplisit.
b.      Bagian kedua yaitu tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek atau paragraf-paragraf isi yang merupakan penjabaran atau pembahasan lebih lanjut dari gagasan yang ingin disampaikan penulis. Jumlah paragraf dalam bagian ini tergantung dari jumlah gagasan utama yang hendak disampaikan dalam esai. Umumnya isi esai terdiri atas beberapa gagasan utama (minimal dua). Setiap gagasan utama ditulis dan dijabarkan dalam satu paragraf.  Setiap paragraf isi mendiskusikan gagasan-gagasan yang lebih spesifik dan lebih detil agar argumen menjadi lebih meyakinkan. Gagasan-gagasan yang lebih spesifik ini merupakan kalimat-kalimat pendukung yang berfungsi sebagai penjelasan yang logis atas argumen yang disampaikan penulis. Oleh karena itu, argumen dalam paragraf-paragraf isi ini harus diorganisasi atau dikelola dengan cermat. Penulis esai harus memastikan bahwa setiap kalimat penjelas yang ditulis memiliki relevansi yang erat dengan gagasan.Selain itu, perpindahan antara satu paragraf isi dengan paragraf isi lainnya harus pula dirancang dengan seksama. Pengaturan paragraf-paragraf isi ini dapat disusun berdasarkan urutan kronologis, logis, atau kepentingan.
c.       Bagian akhir yaitu penutup yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek yang dinilai oleh si penulis. Bagian ini dapat berisi ringkasan dari gagasan yang telah disampaikan dalam isi esai atau penegasan atas gagasan utama yang telah disampaikan. Paragraf ini biasanya berisi rangkuman dari pokok pikiran yang telah disampaikan penulis. Paragraf penutup juga bisa berupa penegasan atas argumen yang telah dijabarkan di bagian isi dengan maksud agar pembaca mengetahui secara persis posisi penulis atas suatu masalah. Menutup esai dengan paragraf yang efektif akan memberikan kesan ketuntasan (sense of closure) bagi pembaca sehingga apa yang telah disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca.
2.         Langkah membuat esai:
a.       Menentukan tema atau topik.
b.      Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahas.
c.       Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang singkat dan jelas.
d.      Menulis tubuh esai memulai dengan memilah poin-poin penting yang akan dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan kita sebagai penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan subtema yang telah kita buat sebelumnya.
e.       Membuat pargraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan.
f.       Menulis kesimpulan.
g.      Memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita agar pembaca merasa bisa mengambil manfaat dari apa yang kita tulis tersebut denngan mudah dan sistematis sehingga membentuk kerangka berpikir mereka secara utuh.
3.         Jenis-jenis esai:
a.       Esai deskriptif merupakan jenis esai yang menggambarkan detail tokoh, temat, atau objek tertentu dengan sangat jelas sehingga pembaca akan dibawa pada sebuah dimensi mengenai objek yang ditulis dengan tujuan untuk memberikan kesan nyata mengenai tempat atau objek benda lainnya.
  1. Esai Tajuk merupakan jenis esai yang dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis.
  2. Esai Cukilan Watak merupakan jenis esai yang memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.
  3. Esai Pribadi merupakan jenis esai yang hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup”. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri.
  4. Esai Reflektif merupakan jenis esai yang ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan.
f.       Esai Kritik merupakan jenis esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.
g.      Esai naratif merupakan jenis esai yang memaparkan sebuah cerita, contohnya seperti cerita pengalaman atau peristiwa sejarah masa lalu, kejadian yang barusaha terjadi, sedang terjadi dan telah terjadi baik yang dialami oleh penulis sendiri atau orang lain. Esai jenis ini secara jelas menggambarkan sebuah ide dengan cara bertutur / berkisah yang diceritakan dan disajikan sesuai dengan kronologis kejadian yang sebenarnya.
h.      Esai persusif/ ekspotori merupakan jenis esai yang dibuat untuk dapat meyakinkan perasaan pembaca untuk mendukung sudut pandang yang digunakan oleh penulis mengenai suatu materi, tema atau objek yang diangkat sehingga pembaca dapat dengan mudah menerima semua rekomondasi dari penulisnya. Esai persuasif bersifat mengajak pembaca untuk dapat mengubah sudut pandang baca, memotivasi pembaca melakukan tindakan seperti apa yang ditulis penulis. Esai persuasif ini juga dapat menggmbarkan suatu jenis perasaan emosional

Contoh Esai
Pesona Bali
            Siapa tak kenal Bali, pulau kecil di seberang ujung Timur Jawa ini? Pulau indah nan menawan yang dijuluki pulau dewata ini bagai magnit yang menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Bahkan sebelum mengenal nama Indonesia, banyak wisatawan asing lebih dulu mengenal nama Bali. Ada banyak hal yang dapat dinikmati ketika mengunjungi Bali, mulai dari wisata pantai, gunung, budaya, dan lain sebagainya. Jutaan wisatawan mengunjungi Bali setiap tahunnya karena keramahan masyarakatnya, keindahan panoramanya, dan keunikan budayanya.
            Pertama, Bali menjadi tujuan wisata dunia karena keramahan masyarakatnya. Sesaat setelah wisatawan menginjakkan kaki di bumi seribu pura ini, senyum ramah penduduk Bali akan menyambut mereka. Masyarakat Bali yang sangat taat menjalankan agama Hindu dan adat-istiadat mereka ini sangat terbuka dan menghargai para pendatang. Sistem pemerintahan desa yang kuat dengan ribuan banjar di seluruh Bali juga memberi suasana damai dan tentram bagi para wisatawan. Dengan masyarakat yang taat adat, Bali memberikan segala keramahan bagi wisatawan.
            Disamping keramahan masyarakatnya, wisatawan jatuh cinta dengan Bali karena keindahan panoramanya.Wisatawan dapat memanjakan diri dengan berjemur di pantai dengan sinar matahari yang hangat di sepanjang garis pantainya.Bagi mereka yang menyukai olah raga pantai seperti surfing, snorkeling, dan diving, Bali adalah surganya. Ombak Pantai Kuta yang bisa mencapai 2-3 meter memberikan tantangan tersendiri bagi para surfers. Tak heran kalau Pantai Kuta sering digunakan sebagai ajang pertandingan surfing internasional. Pantai lain, seperti Sanur, menawarkan keindahan batu koral dan air lautnya yang jernih. Pantai Lovina di Bali Utara memberikan atraksi lumba-lumba bagi mereka yang menyukai binatang laut. Selain pantai, wisatawan yang merindukan udara sejuk pegunungan, Bali tak kalah menariknya. Kintamani, misalnya, memberikan kesejukan dan kesegaran alami. Wisatawan dapat menikmati keanggunan Gunung Batur beserta Danau Batur yang terkenal dan penuh misteri itu. Mereka pun bisa pergi ke Sangeh dengan legenda monyetnya atau ke lereng Gunung Agung yang dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para dewa dengan pura terbesar di Bali, Besakih. Pendek kata, dari pantai hingga gunung, panorama Bali tiada duanya.
            Yang paling mengesankan adalah keunikan budaya Bali yang sudah tersohor ke seluruh dunia. Adat istiadat yang kuat dan tidak pudar dengan derasnya industri pariwisata merupakan daya tarik tersendiri. Perayaan dan festival, baik yang bersifat keagamaan maupun adat, selalu mewarnai kehidupan masyarakat Bali. Galungan, Kuningan, Nyepi, Purnama, Ngaben, dan banyak lagi lainnya mampu menghipnotis para wisatawan. Beragam tarian yang enerjik dan dinamis akan memberikan ingatan yang tak mudah lenyap di benak wisatawan. Ini semua dibarengi dengan irama dan komposisi gamelan yang sesekali lembut, terkadang menghentak, penuh mistik. Lihatlah tari Janger yang dinamis, Pendet yang gemulai, atau Kecak yang magis. Para penarinya pun dihiasi dengan berbagai ornamen, baik baju maupun pernak-pernik lainnya, dengan beragam warna-warni yang mengagumkan. Disamping pesona festival dan tarian, hasil olah budaya penduduk Bali juga mengagumkan.Beragam hasil kerajinan Bali terkenal karena keunikan dan keindahannya. Patung, ukiran, lukisan, atau cindera mata lain dijual dengan harga terjangkau. Semua ini dapat dinikmati di pulau kecil yang dapat dicapai selama dua jam penerbangan dari Jakarta.
            Dengan pesona yang dimiliki Bali, tidaklah mengherankan bila Bali dikunjungi jutaan wisatawan setiap tahunnya. Banyak diantara mereka, sepulang liburan di Bali, mendapatkan pengalaman unik yang sering menjadi inspirasi dan semangat hidup. Jadi, kalau Anda bingung menentukan kemana akan liburan tahun ini, mengapa tidak ke Bali?


DAFTAR PUSTAKA
http://www.menulisesai.com/2012/09/apa-itu-artikel.html, diakses 18 Desember 2015, jam 11.30 WIB.
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?, diakses 18 Desember 2015, jam 11.45 WIB.
http://www.menulisesai.com/2012/09/struktur-esai.html, diakses pada 18 Desember 2015 pukul 12.00 WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/Esai, diakses pada 18 Desember 2015, pukul 12.13 WIB.
Agung Hardiansyah, http://nikmatberbagi1.blogspot.co.id/2012/12/esai-adalah-karangan-prosa-yang.html, diakses 18 Desember 2015, pukul 12.30 WIB.
http://www.menulisesai.com/2012/10/contoh-esai.html, diakses pada 18 Desember 2015, pukul 12.45 WIB.

No comments:

Post a Comment