Esai berasal
dari kata “essay” yang dalam bahasa Perancis artinya mencoba, berusaha,
berupaya. Dalam bahasa Inggris “essay” artinya karangan sastra. Secara
istilah esai menjadi sangat beragam, namun intinya esai merupakan usaha atau
upaya yang dilakukan untuk dapat mengkomunikasikan beragam informasi, opini publik atau pengejawantahan
dari berbagai perasaan yang disajikan dalam bentuk argumen tentang sebuah opini
yang berkembang.
Sedangkan dalam
kamus besar bahasa Indonesia merupakan karangan dalam bentuk prosa yang
membahas dan mengekspresikan sebuah topik dari sudut pandang pribadi
penulisnya. Sedangkan dalam konteks ilmiah dan akademis, esai berarti komposisi
sebuah prosa yang ditulis secara singkat namun dapat mengekspresikan opini
penulis mengenai sebuah topik.
Esai adalah
ekspresi dari opini seseorang terhadap sebuah hal. Jadi esai sesungguhnya
sangat berbeda dengan artikel ilmiah atau sekedar opini eksposure (laporan
faktul). Perpaduan antara fakta dengan imajinasi, antara pengetahuan dengan
perasaan membuat essay berbeda dibanding jenis tulisan lainnya. Sebuah essay
selayaknya dapat menghantarkan pembacannya untuk memahami persoalan dengn cara
yang tidak njelimet dan (kadang) bernuansa santai, tetapi tetap sarat makna.
Esai
sering juga disebut artikel, tulisan, atau komposisi. Dalam arti yang lebih
luas, esai juga dipahami sebagai sebuah karangan.Secara umum, esai
didefinisikan sebagai sebuah karangan singkat yang berisi pendapat atau argumen
penulis tentang suatu topik. Biasanya, seseorang menulis esai karena ia ingin
memberikan pendapat terhadap suatu persoalan atau fenomena yang terjadi dalam
masyarakat. Penulis esai, atau sering disebut esais, dapat juga mengupas
suatu topik atau persoalan dan memberikan tanggapan dan pendapatnya atas topiik
atau persoalan yang dibahasnya. Secara umum, esai memiliki beberapa ciri yang
menonjol.
Ciri pertama berkaitan dengan jumlah kata
dalam sebuah esai. Memang tidak ada aturan baku yang menyebutkan berapa jumlah
kata dalam sebuah esai. Patokannya adalah bahwa sebuah esai harus selesai dibaca
dalam sekali duduk. Pengertian ini bisa diilustrasikan sebagai berikut. Ketika
seseorang sedang duduk menunggu giliran periksa kesehatan di sebuah klinik, dia
harus sudah selesai membaca sebuah esai saat dia berdiri dipanggil masuk ke
kamar periksa. Meskipun aturan ini tidak begitu jelas, patokan "sekali
duduk" ini cukup membantu ketika seseorang ingin menulis sebuah esai.
Terkait dengan jumlah kata ini, beberapa buku komposisi
memberikan batasan yang lebih jelas. Sebuah karangan dikategorikan esai bila
karangan tersebut berjumlah antara 500 sampai dengan 1500 kata. Bila diketik
dalam bentuk dokumen microsoft word, panjang sebuah esai berkisar antara
tiga sampai dengan tujuh halaman ukuran kertas A4 yang diketik dengan font
berukuran 12 dan berspasi ganda. Sebuah esai yang melebihi 1500 kata, misalnya
3000 atau 4000 kata, akan digolongkan sebagai extended essay (esai yang
diperpanjang).
Ciri lain esai adalah struktur penulisannya. Struktur
esai terbagi dalam tiga bagian yang diwujudkan dalam bentuk paragraf. Ciri yang
paling membedakan esai dengan jenis karangan lain berkaitan dengan gaya bahasa.
Pilihan kata, struktur kalimat, dan gaya penulisan merupakan hal terkait erat
dengan penulis esai. Penulis esai yang berpengalaman biasanya memiliki ciri
tertentu ketika menulis esai. Semakin sering seseorang menulis esai, semakin
mudah gaya bahasa orang tersebut dikenali.
Sebagai simpulan, esai merupakan buah pikir yang ditulis
secara ringkas. Topik apa pun dapat ditulis dalam bentuk esai. Karena itu esai
menjadi salah satu jenis tulisan yang sering dijadikan alat uji untuk mengukur
intelegensi seseorang. Seorang yang berpengetahuan luas akan dapat
menyampaikan gagasannya secara runtut, logis, dan menarik. Semakin sering kita
membaca, semakin besar kemungkinan kita untuk dapat menulis esai dengan
baik.Dengan banyak membaca, kita akan memiliki lebih banyak gagasan untuk
ditulis. Persoalan utamanya tinggal mewujudkan gagasan yang sudah tertanam
dalam benak kita melalui tulisan yang harus terus-menerus kita latih agar
semakin lama semakin sempurna.
Membuat esai adalah sebuah kegiatan
ilmiah yang mengasah otak dan menambah ilmu baru baik untuk pembacanya maupun
untuk orang yang menulisnya. Pelajarilah cara menulis esai yang baik, sebab
suatu saat cara menulis esai yang baik sebab suatu saat anda mungkin
membutuhkannya.
Dilihat dari bentuknya esai mirip
dengan opini. Esai membahas masalah sesuai dengan pendapat penulis. Jadi, satu
masalah dapat ditulis menjadi esai yang berbeda. Perbedaan ini sesuai dengan
pendapat penulis. Esai membahas masalah apa saja mulai dari masalah yang
penting sampai masalah yang biasa. Misalnya, novel yang baru terbit atau suara
tangis bayi yang baru lahir pun bisa dijadikan esai.
Esai dapat bersifat formal dan
informal. Esai formal pendekatanya serius. Esai informal mempergunakan bahasa
percakapan dengan bentuk sapaan “saya” dan seolah-olah
berbicara langsung dengan pembacanya. Pengarang mempergunakan semua persyaratan
penulisan esai.
Sebagai salah satu jenis karangan, esai mempunyai
struktur yang spesifik.Struktur ini dimaksudkan agar setiap orang dapat
menuliskan gagasan dalam format atau bentuk yang disepakati secara umum dan
berlaku secara luas dalam dunia tulis-menulis. Dengan struktur yang relatif seragam,
pembaca akan lebih mudah memahami pendapat atau gagasan yang disampaikan
penulisnya.
1.
Struktur Esai
Secara umum, struktur esai dibagi menjadi
tiga bagian:
a.
Bagian pertama esai
yaitu pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi
subyek yang akan dinilai oleh si penulis tersebut. Dalam
bagian ini, penulis memberikan pengantar yang mencukupi dan relevan tentang
topik yang ia tulis. Yang paling penting dalam paragraf pendahuluan adalah
kalimat tesis (thesis statement) yang berfungsi sebagai gagasan
pengontrol (controlling idea) untuk bagian isi esai. Kalimat tesis
merupakan gagasan utama esai yang dinyatakan secara jelas (tidak ambigu) dan
eksplisit.
b.
Bagian kedua yaitu tubuh
esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek atau paragraf-paragraf
isi yang merupakan penjabaran atau pembahasan lebih lanjut dari gagasan yang
ingin disampaikan penulis. Jumlah paragraf dalam bagian ini tergantung dari
jumlah gagasan utama yang hendak disampaikan dalam esai. Umumnya isi esai
terdiri atas beberapa gagasan utama (minimal dua). Setiap gagasan utama ditulis
dan dijabarkan dalam satu paragraf. Setiap paragraf isi mendiskusikan
gagasan-gagasan yang lebih spesifik dan lebih detil agar argumen menjadi lebih meyakinkan.
Gagasan-gagasan yang lebih spesifik ini merupakan kalimat-kalimat pendukung
yang berfungsi sebagai penjelasan yang logis atas argumen yang disampaikan
penulis. Oleh karena itu, argumen dalam paragraf-paragraf isi ini harus
diorganisasi atau dikelola dengan cermat. Penulis esai harus memastikan bahwa
setiap kalimat penjelas yang ditulis memiliki relevansi yang erat dengan
gagasan.Selain itu, perpindahan antara satu paragraf isi dengan paragraf isi
lainnya harus pula dirancang dengan seksama. Pengaturan paragraf-paragraf isi
ini dapat disusun berdasarkan urutan kronologis, logis, atau kepentingan.
c.
Bagian akhir yaitu
penutup yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan
dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek yang
dinilai oleh si penulis. Bagian ini dapat berisi ringkasan dari
gagasan yang telah disampaikan dalam isi esai atau penegasan atas gagasan utama
yang telah disampaikan. Paragraf ini biasanya berisi rangkuman dari pokok
pikiran yang telah disampaikan penulis. Paragraf penutup juga bisa berupa
penegasan atas argumen yang telah dijabarkan di bagian isi dengan maksud agar
pembaca mengetahui secara persis posisi penulis atas suatu masalah. Menutup
esai dengan paragraf yang efektif akan memberikan kesan ketuntasan (sense of
closure) bagi pembaca sehingga apa yang telah disampaikan penulis dapat
diterima oleh pembaca.
2.
Langkah membuat esai:
a.
Menentukan tema atau
topik.
b.
Membuat outline atau
garis besar ide-ide yang akan kita bahas.
c.
Menuliskan pendapat
kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang singkat dan jelas.
d.
Menulis tubuh esai
memulai dengan memilah poin-poin penting yang akan dibahas, kemudian buatlah
beberapa subtema pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami maksud
dari gagasan kita sebagai penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan
subtema yang telah kita buat sebelumnya.
e.
Membuat pargraf pertama
yang sifatnya sebagai pendahuluan.
f.
Menulis kesimpulan.
g.
Memberikan sentuhan
akhir pada tulisan kita agar pembaca merasa bisa mengambil manfaat dari apa
yang kita tulis tersebut denngan mudah dan sistematis sehingga
membentuk kerangka berpikir mereka secara utuh.
3.
Jenis-jenis esai:
a. Esai
deskriptif merupakan jenis esai yang menggambarkan detail tokoh, temat, atau
objek tertentu dengan sangat jelas sehingga pembaca akan dibawa pada sebuah
dimensi mengenai objek yang ditulis dengan tujuan untuk memberikan kesan nyata
mengenai tempat atau objek benda lainnya.
- Esai Tajuk merupakan jenis esai yang dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis.
- Esai Cukilan Watak merupakan jenis esai yang memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.
- Esai Pribadi merupakan jenis esai yang hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup”. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri.
- Esai Reflektif merupakan jenis esai yang ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan.
f.
Esai Kritik merupakan jenis esai kritik
penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian,
pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni
tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni
kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan
perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra
disebut kritik sastra.
g. Esai
naratif merupakan jenis esai yang memaparkan sebuah cerita, contohnya seperti
cerita pengalaman atau peristiwa sejarah masa lalu, kejadian yang barusaha
terjadi, sedang terjadi dan telah terjadi baik yang dialami oleh penulis
sendiri atau orang lain. Esai jenis ini secara jelas menggambarkan sebuah ide
dengan cara bertutur / berkisah yang diceritakan dan disajikan sesuai dengan
kronologis kejadian yang sebenarnya.
h. Esai
persusif/ ekspotori merupakan jenis esai yang dibuat untuk dapat meyakinkan
perasaan pembaca untuk mendukung sudut pandang yang digunakan oleh penulis
mengenai suatu materi, tema atau objek yang diangkat sehingga pembaca dapat
dengan mudah menerima semua rekomondasi dari penulisnya. Esai persuasif bersifat
mengajak pembaca untuk dapat mengubah sudut pandang baca, memotivasi pembaca
melakukan tindakan seperti apa yang ditulis penulis. Esai persuasif ini juga
dapat menggmbarkan suatu jenis perasaan emosional
Contoh Esai
Pesona Bali
Siapa tak kenal Bali, pulau kecil di seberang ujung Timur Jawa ini? Pulau indah
nan menawan yang dijuluki pulau dewata ini bagai magnit yang menarik wisatawan,
baik domestik maupun mancanegara. Bahkan sebelum mengenal nama Indonesia,
banyak wisatawan asing lebih dulu mengenal nama Bali. Ada banyak hal yang dapat
dinikmati ketika mengunjungi Bali, mulai dari wisata pantai, gunung, budaya,
dan lain sebagainya. Jutaan wisatawan mengunjungi Bali setiap tahunnya karena
keramahan masyarakatnya, keindahan panoramanya, dan keunikan budayanya.
Pertama, Bali menjadi tujuan wisata dunia karena keramahan masyarakatnya.
Sesaat setelah wisatawan menginjakkan kaki di bumi seribu pura ini, senyum
ramah penduduk Bali akan menyambut mereka. Masyarakat Bali yang sangat taat
menjalankan agama Hindu dan adat-istiadat mereka ini sangat terbuka dan
menghargai para pendatang. Sistem pemerintahan desa yang kuat dengan ribuan
banjar di seluruh Bali juga memberi suasana damai dan tentram bagi para
wisatawan. Dengan masyarakat yang taat adat, Bali memberikan segala keramahan
bagi wisatawan.
Disamping keramahan masyarakatnya, wisatawan jatuh cinta dengan Bali karena
keindahan panoramanya.Wisatawan dapat memanjakan diri dengan berjemur di pantai
dengan sinar matahari yang hangat di sepanjang garis pantainya.Bagi mereka yang
menyukai olah raga pantai seperti surfing, snorkeling, dan diving,
Bali adalah surganya. Ombak Pantai Kuta yang bisa mencapai 2-3 meter memberikan
tantangan tersendiri bagi para surfers. Tak heran kalau Pantai Kuta
sering digunakan sebagai ajang pertandingan surfing internasional.
Pantai lain, seperti Sanur, menawarkan keindahan batu koral dan air lautnya
yang jernih. Pantai Lovina di Bali Utara memberikan atraksi lumba-lumba bagi
mereka yang menyukai binatang laut. Selain pantai, wisatawan yang merindukan
udara sejuk pegunungan, Bali tak kalah menariknya. Kintamani, misalnya,
memberikan kesejukan dan kesegaran alami. Wisatawan dapat menikmati keanggunan
Gunung Batur beserta Danau Batur yang terkenal dan penuh misteri itu. Mereka
pun bisa pergi ke Sangeh dengan legenda monyetnya atau ke lereng Gunung Agung
yang dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para dewa dengan pura terbesar di
Bali, Besakih. Pendek kata, dari pantai hingga gunung, panorama Bali tiada
duanya.
Yang paling mengesankan adalah keunikan budaya Bali yang sudah tersohor ke
seluruh dunia. Adat istiadat yang kuat dan tidak pudar dengan derasnya industri
pariwisata merupakan daya tarik tersendiri. Perayaan dan festival, baik yang
bersifat keagamaan maupun adat, selalu mewarnai kehidupan masyarakat Bali.
Galungan, Kuningan, Nyepi, Purnama, Ngaben, dan banyak lagi lainnya mampu
menghipnotis para wisatawan. Beragam tarian yang enerjik dan dinamis akan
memberikan ingatan yang tak mudah lenyap di benak wisatawan. Ini semua
dibarengi dengan irama dan komposisi gamelan yang sesekali lembut, terkadang
menghentak, penuh mistik. Lihatlah tari Janger yang dinamis, Pendet yang
gemulai, atau Kecak yang magis. Para penarinya pun dihiasi dengan berbagai
ornamen, baik baju maupun pernak-pernik lainnya, dengan beragam warna-warni
yang mengagumkan. Disamping pesona festival dan tarian, hasil olah budaya
penduduk Bali juga mengagumkan.Beragam hasil kerajinan Bali terkenal karena
keunikan dan keindahannya. Patung, ukiran, lukisan, atau cindera mata lain
dijual dengan harga terjangkau. Semua ini dapat dinikmati di pulau kecil yang
dapat dicapai selama dua jam penerbangan dari Jakarta.
Dengan pesona yang dimiliki Bali, tidaklah mengherankan bila Bali dikunjungi
jutaan wisatawan setiap tahunnya. Banyak diantara mereka, sepulang liburan di
Bali, mendapatkan pengalaman unik yang sering menjadi inspirasi dan semangat
hidup. Jadi, kalau Anda bingung menentukan kemana akan liburan tahun ini, mengapa
tidak ke Bali?
DAFTAR PUSTAKA
http://www.menulisesai.com/2012/09/apa-itu-artikel.html, diakses 18 Desember 2015, jam 11.30 WIB.
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?, diakses 18 Desember 2015, jam 11.45 WIB.
http://www.menulisesai.com/2012/09/struktur-esai.html, diakses pada 18 Desember 2015 pukul 12.00 WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/Esai, diakses pada 18
Desember 2015, pukul 12.13 WIB.
Agung
Hardiansyah, http://nikmatberbagi1.blogspot.co.id/2012/12/esai-adalah-karangan-prosa-yang.html, diakses 18 Desember 2015, pukul 12.30 WIB.
http://googleweblight.com/?lite_url=https://alfanioktarina.wordpress.com/2013/09/27/definisi-esai-dan-contohnya, diakses pada 18 Desember 2015, pukul 12.35 WIB.
http://www.menulisesai.com/2012/10/contoh-esai.html, diakses pada 18 Desember 2015, pukul 12.45 WIB.
No comments:
Post a Comment