“Siapa yang tidak
bisa menikmati pagi mungkin ia juga tidak bisa menikmati hidupnya.”
Pagi itu bukan hanya
tentang waktu terbitnya matahari. Pagi bukanlah sekedar pertanda dimulainya
aktivitas manusia. Hadirnya Pagi ini juga seakan mengabarkan bahwa dunia
dimulai lagi, kehidupan berputar lagi.
Pagi datang setiap hari,
tapi hanya sedikit yang mampu memaknai setiap fase kehadiran Pagi. Tidak semua
orang sadar bahwa pagi hanya datang sebentar kemudian pergi lagi. Indahnya pagi
hanya akan dirasakan oleh mereka yang sangat bersemangat ingin melihat sunrise hidupnya. Mereka ingin
harinya di awali dengan hal yang indah untuk kemudian menutup harinya dengan
kepuasan setelah melihat sunset di
akhir harinya.
Mungkin hanya ada satu kata
“menyesal” bagi mereka yang tidak memanfaatkan waktu paginya, tidak bergegas
mempersiapkan aktivitasnya, tidak berani mengambil keputusan besar di pagi
harinya. Mereka tidak sempat menikmati sunrise dan mereka juga melewatkan segala keindahan pagi.
Bersemangatlah menyambut
pagi. Karena tidak ada waktu seramah pagi, Ia datang membawa embun, mengundang
kicauan burung. Saat pagi, keheningannya menenangkan, segarnya seakan
menggairahkankan, pagi datang diantara cerianya wajah manusia, pagi selalu
datang mencurahkan kesejukan, pagi pun selalu datang dengan membawa
harapan-harapan baru.
Dengan memaknai pagi maka
kita akan mulai bisa mengawali hari dengan hal positif. Dengan memaknai pagi
maka kita akan selalu bersyukur dengan adanya kesempatan dan harapan baru
tentang hidup lebih baik. Karena pagi adalah awal kehidupan. Syukurilah,
hargailah, dan maknailah pagi. SEMANGAT!
No comments:
Post a Comment