Wednesday, December 28, 2016

Filosofi Pagi

“Siapa yang tidak bisa menikmati pagi mungkin ia juga tidak bisa menikmati hidupnya.”

Pagi itu bukan hanya tentang waktu terbitnya matahari. Pagi bukanlah sekedar pertanda dimulainya aktivitas manusia. Hadirnya Pagi ini juga seakan mengabarkan bahwa dunia dimulai lagi, kehidupan berputar lagi.
Pagi datang setiap hari, tapi hanya sedikit yang mampu memaknai setiap fase kehadiran Pagi. Tidak semua orang sadar bahwa pagi hanya datang sebentar kemudian pergi lagi. Indahnya pagi hanya akan dirasakan oleh mereka yang sangat bersemangat ingin melihat sunrise hidupnya. Mereka ingin harinya di awali dengan hal yang indah untuk kemudian menutup harinya dengan kepuasan setelah melihat sunset di akhir harinya.
Mungkin hanya ada satu kata “menyesal” bagi mereka yang tidak memanfaatkan waktu paginya, tidak bergegas mempersiapkan aktivitasnya, tidak berani mengambil keputusan besar di pagi harinya. Mereka tidak sempat menikmati sunrise dan mereka juga melewatkan segala keindahan pagi.
Bersemangatlah menyambut pagi. Karena tidak ada waktu seramah pagi, Ia datang membawa embun, mengundang kicauan burung. Saat pagi, keheningannya menenangkan, segarnya seakan menggairahkankan, pagi datang diantara cerianya wajah manusia, pagi selalu datang mencurahkan kesejukan, pagi pun selalu datang dengan membawa harapan-harapan baru.

Dengan memaknai pagi maka kita akan mulai bisa mengawali hari dengan hal positif. Dengan memaknai pagi maka kita akan selalu bersyukur dengan adanya kesempatan dan harapan baru tentang hidup lebih baik. Karena pagi adalah awal kehidupan. Syukurilah, hargailah, dan maknailah pagi. SEMANGAT!

No comments:

Post a Comment