Pasti semua sudah pada tahu dengan seorang Edison yang dari
sedari kecil di zaman masa sekolah, kisah Edison ini seringkali
digadang-gadangkan dengan berbagai macam ciptaan dan hak patennya, terutama
bola lampu. Bahkan katanya, dia punya 1093 paten atas namanya.
Sedangkan Tesla, siapa dia? Belum tentu semua pada tahu,
karena memang ilmuwan briliant ini
sangat jarang disebut-sebut, bahkan mungkin tidak pernah terdengar sama sekali
di pelajaran zaman sekolah dulu.
Nikola Tesla dikenal sebagai kutu buku paling
cerdas yang pernah hidup dengan penemuannya yang sangat berpengaruh pada dunia
hari ini. Mulai dari lampu hingga wireless yang ia temukan dengan watak kerja
kerasnya untuk selalu belajar dan berpikir menganalisa alam sekitar hingga ia
terbiasa jarang tertidur dan bila harus tidur hanya butuh 2 jam dalam sehari.
Tahukah kamu bahwa lampu yang menerangi rumah kita hari ini
berkat penemuan Nikola Tesla, bukan Thomas
Edison yang kita ketahui saat masih di sekolah atau radio yang kita
dengarkan setiap hari hingga wireless yang kita gunakan adalah hasil penemuan
Nikola Tesla.
Dikisahkan, ketika sedang berusaha keras dalam menemukan komponen
yang tepat untuk file bohlam-nya, Edison sangat penasaran sampai mencoba 60.000
kali percobaan dengan material yang berbeda-beda. Bahkan ada kisah, bahwa suatu
kali saking stressnya, Edison mencoba melinting daun yang ditaburinya dengan
serbuk grafit yang bersifat konduktor. Apa yang terjadi? Sebuah ledakan yang
sampai menghancurkan labnya sendiri.
Jadi bisa dikatakan, kalau sebenarnya Edison menggunakan
"brute force" dalam melakukan percobaan-percobaannya. Kalau saja dia
dulu mengerti tentang ilmu material, mungkin jumlah percobaan gagalnya bisa
dikurangi sampai ratusan, bahkan ribuan kali lebih sedikit tentunya.
Sedangkan Tesla, dikisahkan hanya butuh satu kali percobaan
saja hingga dia bisa berhasil mendapatkan temuannya, yaitu berupa sistem kelistrikan
arus bolak-balik (AC).
Jangankan hanya untuk memperoleh gelar S1, Thomas Alva
Edison tidak pernah lulus SD seumur hiudupnya. Sedangkan Nikola Tesla, lulusan
teknik di Graz University of Technology, Austria, dan pasca sarjana di bidang
physics dari University of Prague. Dia juga mendapatkan honorary doctoral
degrees dari setidaknya 13 universitas berbeda, salah satunya Yale University.
Di dalam penemuan-penemuan mereka, Thomas Alva Edison memiliki 1093 paten atas namanya, sedangkan Nikola Tesla memiliki sebanyak 1200 paten yang terdaftar atas nama dirinya.
Di dalam penemuan-penemuan mereka, Thomas Alva Edison memiliki 1093 paten atas namanya, sedangkan Nikola Tesla memiliki sebanyak 1200 paten yang terdaftar atas nama dirinya.
Discovery Channel juga pernah menceritakan tentang
kejeniusan Tesla. Dia dulu rupanya pernah menemukan sebuah cara untuk
mentransmisikan listrik tanpa kabel, tapi dia khawatir temuannya itu malah
disalahgunakan untuk kepentingan perang. Makanya, dia membakar semua temuan
beserta berkas-berkasnya saat itu.
Bayangkan saja, kalau saja seandainya temuannya itu dulu
dipublikasikan, bisa jadi kita sekarang melihat perkembangan dan revolusi luar
biasa di dunia electrical engineering. Dia juga konon menemukan cara untuk
membunuh orang hanya dengan suara saja, tapi sekali lagi, temuan itu pun juga
dimusnahkan dengan alasan yang sama.
Tesla adalah seorang penemu yang mampu menyaingi
penemu-penemu dan ilmuwan-ilmuwan lain dalam sejarah atau budaya populer selama
ini. Oleh karena hanya kepribadian eksentriknya yang terlihat
ganjil dan klaim-klaim anehnya tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, seorang yang secemerlang Tesla pun pada akhirnya diasingkan, serta
dicap sebagai ilmuwan gila (mad scientist).
Akhirnya, sebagian besar orang di dunia, lebih mengenal Thomas Alfa Edison,
daripada dirinya.
Masih ada fakta menarik lainnya, bahwa saat itu Tesla pernah
bekerja di perusahaan milik Edison, Edison Machine Works. Ketika kerja disana,
Tesla hanya diberi gaji $10 per minggu. Sedangkan setiap ada paten, uang yang
selalu mampir ke kantong Edison ada pada kisaran $30,000.
Dan ini fakta yang lebih menarik lainnya, yaitu legenda “War
of Currents” yang terjadi saat itu yang mengacu pada 2 konsep transmisi
listrik, AC (Alternating Current) dan DC (Direct Current).
AC diusung oleh Tesla, sedangkan DC oleh Edison. Mereka
memang berbeda pendapat soal mana yang lebih efisien dalam power transmission.
Dan di kemudian hari, ternyata tidak bisa dipungkiri kalau AC jauh lebih bisa
melakukannya dengan sangat efisien. Apalagi jika menggunakan teknik 3-phase yang
juga dikembangkan oleh Tesla.
Nikola Tesla adalah insinyur listrik kelahiran Smiljan saat
itu bagian dari Kerajaan Austria-Hungarian, kini Yugoslavia pada 9 Juli 1856.
Konon kejeniusan Tesla setingkat dengan Thomas Alfa Edison. Pertama kali hijrah
ke New York tahun 1884, ia hanya bermodal uang 4 sen, dan koper berisi beberapa
artikel teknik yang ditulisnya di Beograd dan Paris, sebuah buku kumpulan puisi
karyanya, dan beberapa kalkulasi teknis mesin terbang. Namun, di kepala lelaki
bermata dalam dan biji mata agak terang (padahal, biasanya keturunan Slavia
bermata gelap) telah tersimpan semua detail tentang generator arus AC
polyphase, yang kemudian jadi dasar instalasi pembangkit listrik tenaga air di
air terjun Niagara tahun 1895, serta sebagai standar mesin industri.Di New
York, Tesla bekerja untuk Edison. Ia
merancang 24 jenis dinamo. Namun keduanya tidak pernah cocok. Maka, April 1887
Tesla mendirikan laboratorium sendiri. Dalam waktu singkat ia membuktikan,
sistem arus AC (bolak-balik)-nya jauh lebih hebat dibandingkan dengan sistem DC
(searah) milik Edison.
Tapi saat itu, Edison berhasil melakukan propaganda ke
masyarakat dengan menyebarkan bukti, bahwa AC berbahaya dan mematikan. Karakter
Tesla lantas dibunuh oleh Edison dengan pertunjukan menyetrum gajah (pakai AC)
hingga mati. Dan dengan liciknya Edison mengatakan, bahwa DC lebih aman dan
tidak nyetrum.
Edison dengan taktik intimidasinya, sering menyewa
sekelompok preman untuk menghancurkan teknologi, demi memastikan bayaran dari
patennya. Agar semakin memperburuk nama Tesla, dia gencar melakukan kampanye
melawan Tesla. Dia melangkah lebih jauh dengan menciptakan kursi listrik yang
menggunakan listrik AC temuan Tesla untuk mengeksekusi mati orang.
Acara Hukuman mati menggunakan Kursi Listrik Pertama kali
tersebut menjadi sangat mengerikan dan berantakan. George Westinghouse seperti
dikutip media mengatakan, "Mereka akan melakukan lebih baik dengan
menggunakan kapak (hukuman mati)." Jadi eksekusi pertama oleh kursi
listrik terjadi hanya untuk membuktikan, bahwa temuan Tesla salah dan
melestarikan saham keuangan Edison.
Selain itu, Tesla pun kalah dukungan atas keinginannya untuk
membuat sumber energi GRATIS yang tidak akan pernah habis, sedangkan ketamakan
Edison menang dan jelas sangat komersialistis. Konon katanya, gara-gara
perseteruan itulah Tesla akhirnya di depak dari perusahaan Edison.
Memang untuk sesaat DC menjadi favorit kala itu, tetapi
sejarah akhirnya berbalik dan membuktikan, bahwa AC memang yang lebih pantas
menjadi standard internasional untuk power transmission.
Kurang dari setahun, Tesla telah mematenkan sekitar 30
karya. Malah 20 tahun berikutnya ia menelurkan penemuan di bidang teknik
listrik dan radio dalam jumlah yang mencengangkan. Sayang, serangkaian
kecelakaan memusnahkan banyak tulisannya. Mana mungkin ia mengingat setiap
tanggal penemuannya? Namanya sebagai penemu pun sering terabaikan.
Untung, ada usaha untuk meluruskan. Misalnya, Tesla,
bukannya Marconi, penemu sirkuit pencari gelombang yang jadi dasar radio.
Pahitnya, fakta ini ditentukan Pengadilan Tinggi AS tepat di tahun kematiannya.
Sebenarnya masih berjajar kemungkinan gelar lain, seperti peneliti pertama
sinar katoda dan sinar X, radiasi ultraviolet dari arus berfrekuensi tinggi dan
efek terapinya terhadap tubuh. Ia pula yang merancang nenek moyang tabung lampu
fluorescent, serta mengembangkan alat serupa laser. Salah satu penemuan yang
mengabadikan namanya adalah kumparan Tesla. Namun, karya ini saja tak mampu
mencerminkan prestasi ilmiahnya yang merevolusi dunia modern. Ilmuwan masyhur
Inggris Lord Kelvin berkomentar, “Kontribusi Tesla di bidang kelistrikan
melampaui yang dilakukan orang lain.”
Karena kreativitasnya, tahun 1912 Tesla dinominasikan untuk
hadiah Nobel di bidang ilmu fisika. Tapi ia menolak. Ia lebih merasa berhak
memperoleh pada tahun 1909 atas Nobel yang dianugerahkan pada Marconi.
Alasannya, pada 1898 di Madison Square Garden, New York, ia mendemonstrasikan
perahu radio kontrol.
Berbeda dengan Marconi, Tesla sangat peduli dengan transmisi
energi bukan cuma dalam jumlah kecil berupa sinyal radio, tapi juga energi
besar listrik untuk keperluan rumah tangga dan industri. Malah tahun 1899 ia
membangun stasiun pengirim tenaga listrik raksasa di Colorado Springs, di dataran
tinggi Rocky. Instalasi itu serupa lumbung berukuran 60 m2. Tepat di tengah
atap ada rangka menara setinggi 60 m. Di puncaknya terpasang bola tembaga
berdiameter 90 cm. Di dalam bangunan ada kerangka bulat berdiameter 23 m yang
dipagari lalu dililit kawat sebagai kumparan utama pemancar, kumparan kedua
berdiameter 3 m menempel langsung di tiang.
Prinsip kerjanya serupa dengan mainan ayunan anak-anak.
Dorongan ringan akan mulai menggerakkannya, dorongan yang sama di saat yang
tepat, akan membuat ayunan makin tinggi. Demikian pula rangkaian dari getaran
listrik, frekuensi yang diterima tepat pada kumparan utama, akan menghasilkan
getaran yang akan makin besar dan hasilnya makin tinggi di kumparan kedua.
Getaran di tiang dihubungkan dengan kumparan kedua Tesla akan membangkitkan
gelombang radio frekuensi tinggi yang mampu berjalan jauh ke belahan lain bumi
secara bolak-balik.
Jika kemudian dengan alat oscillation (pengubah arus DC menjadi AC) diselaraskan pada
frekuensi alami arus listrik bumi, saat kembali arus akan memperkuat getaran
voltase di tiang, dan mendorong keluar arus dari bumi. Hasilnya, arus yang
makin besar akan keluar sebagai gelombang melalui pemancar itu. Menurut teori,
seluruh planet dapat dipakai sebagai sirkuit kedua penguat arus.
Suasana pengoperasian alat itu diceritakan oleh John J.
O’Neill dalam Prodigal Genius. Tesla
melihat puncak tiang dari luar bangunan, pembantunya Czito berdiri takut-takut
di dekat alat kontrol di dalamnya. Ketika Czito memencet tombol, kumparan kedua
dikelilingi oleh api listrik yang melingkar, bepercikan ramai menembus ke luar
bangunan, dan terdengar bunyi gemeretak keras di ketinggian jauh di atas
kepala. “… Muncul bunyi gemeretak dahsyat dari kumparan yang makin lama makin
keras … Bunyi itu susul-menyusul serupa rentetan senapan mesin. Letusan jauh di
ketinggian di udara yang sangat keras lebih mirip gelegar meriam. Seakan
terjadi perang artileri di dalam bangunan … Tiba-tiba muncul sinar biru aneh di
dalam bangunan. Kumparan menyala. Setiap titik di dalam bangunan menyemburkan
api. Begitu banyak lidah api yang berkobar ….“
Tesla terpesona. Dari bola tembaga di puncak tiang, muncul
ledakan, kilat, dan lidah api sejauh 40 m. Tiba-tiba kilat itu berhenti. Tesla
berlari masuk ke laboratorium, memprotes Czito karena menghentikan percobaan.
Tanpa bicara Czito menunjuk tombol kontrol, power
supply rusak. Percobaan itu membakar habis sistem pembangkit Perusahaan
Listrik Colorado Spring.
Untungnya, generator perusahaan itu hasil rancangan Tesla,
sehingga dalam seminggu bisa dioperasikan lagi. Hasil percobaan itu dijelaskan
dalam karya tulisnya, “… Bila kita mengeluarkan suara lalu mendengar gema,
artinya suara itu membentur dinding atau hambatan pada jarak tertentu, lalu
dipantulkan kembali. Seperti suara, gelombang listrik bisa dipantulkan. Bukti
kesamaan mereka adalah fenomena listrik yang dikenal sebagai gelombang tetap
yaitu gelombang dengan bentuk tetap. Aku tidak mengirim getaran listrik ke arah
dinding, melainkan ke arah batas bumi di kejauhan. Yang kuperoleh, gelombang
listrik seimbang … dipantulkan dari jauh”.
Demonstrasi efek kumparan Tesla untuk instalasi raksasa di
Colorado Springs itu mampu menyalakan 200 lampu pijar karya Edison pada jarak
40 km tanpa kabel!
Setelah itu, Tesla memulai proyek yang lebih ambisius, ia
sebut sistem jaringan dunia. Dengan memanfaatkan getaran listrik alamiah bumi
ini akan tersedia energi listrik yang murah dan universal. Didukung dana dari
pengusaha kereta api terkemuka J.P. Morgan, ia memulai konstruksi kompleks
transmisi di lahan seluas 800 ha di Wardencliff, Long Island, 100 km dari New
York. Rangka kayu menara menjulang setinggi 45 m. Di atasnya dipasang elektroda
tembaga berdiameter 30 m serupa donat raksasa dengan tabung berdiameter 6 m.
Namun, tidak ada dana untuk menyelesaikannya. Menara itu sempat berdiri selama
12 tahun, sampai akhirnya dirobohkan selama PD I demi alasan keamanan. Semua
skema rancangan tidak terwujud, gagal pula proyek kota industri yang dirancang
bersama rekannya, arsitek Stanford White.
Sejak itu Tesla berusaha lebih kreatif. Ia tak pernah miskin
ide. Saat ilmuwan dan insinyur lain mencoba menerapkan ilmu pada peralatan
praktis atas berbagai ide yang dapat diklaim berasal dari ide dasarnya, Tesla
malah mengembangkan teori-teori baru. Makin tua Tesla, makin renggang pula
hubungannya dengan masyarakat ilmiah. Tak heran bila ia sering mengeluarkan
pernyataan fanatik yang bertentangan dengan mazhab lain. Misalnya, ia tidak
dapat menerima gambaran modern struktur atom yang berbeda dengannya, atau mau
memahami ide memecah atom.
Dari percobaan dengan oscillator listrik berenergi tinggi
dan gelombang sangat panjang, ia yakin, tiap benda selalu bergetar. Namun, ia
melihat itu sebagai bentuk hubungan fisik sederhana antara dua benda daripada
konsep canggih mekanika kuantum. Di Colorado Springs, Tesla memompa elektron
keluar-masuk bumi. Ia menyebut, membangkitkan arus listrik bumi dalam gerakan
getar dengan transmisi gelombang sangat panjang.
Selain panjang gelombang, Tesla diduga menemukan prinsip
laser. Tak lain karena sinar laser dihasilkan oleh oscillator yang sama seperti
yang dipakai Tesla untuk menghasilkan listrik voltase tingginya. Apalagi dalam
tulisan tahun 1934, Tesla bercerita tentang alat yang serupa laser. Ia
menyebut, ada partikel yang bisa berdimensi besar atau mikroskopis, yang mampu
mengirimkan energi berbentuk sinar atau sejenisnya ke wilayah yang sangat jauh.
Ribuan PK energi dapat dikirim berupa aliran yang lebih kecil dari seutas
rambut, dan mampu menembus hambatan apa pun.
Sebelum tahun 1960 laser nyata pertama dibuat oleh fisikawan
Amerika, T.H. Maiman, yang menggunakan sebatang batu rubi sintetis untuk
menghasilkan lampu merah. Caranya, memompa energi sinar dengan frekuensi sama
ke dalamnya.
Ada beberapa aspek penting yang membedakan sinar laser dengan
sinar biasa. Sinar laser terdiri dari sinar sejenis dengan panjang gelombang
sama, pemancaran hanya ke satu arah, dan gelombangnya koheren. Sedangkan sinar
biasa punya panjang gelombang berbeda-beda yang memancar ke berbagai arah.
Karenanya, sinar laser dapat dikirim ke tempat yang jauh tanpa harus menyebar
atau berkurang kekuatannya. Ini dibuktikan dengan mengirimkan sinar ke bulan
yang kemudian dipantulkan ke bumi melalui reflektor yang dipasang oleh orang
pertama yang mendarat di bulan. Sinar yang kembali tak menunjukkan berkurangnya
kekuatan.
Pada ulang tahun ke-82, dalam jamuan makan malam di Hotel
New Yorker, Tesla ditanya apakah dapat menghasilkan efek di bulan yang cukup
besar untuk dilihat oleh astronom melalui teleskop berkekuatan tinggi.
Tesla mengaku, bisa mengirim sinar yang akan berpijar di
bagian gelap bulan sabit. Demikian benderang sinarnya sehingga serupa bintang
yang dapat dilihat dengan mata telanjang.
Kemudian timbul isu, Tesla menemukan senjata sinar dengan
kekuatan dan ketepatan yang belum pernah ada sebelumnya. Apalagi, di akhir
hidup Tesla meninggalkan isyarat yang menguatkan dugaan itu. “Penemuanku bisa
menghancurkan apa pun, manusia atau mesin yang ada dalam radius 320 km.” Tapi,
dalam artikel tahun 1935, ia menyanggah bila penemuannya menyebabkan perang. Ia
mengaku benci perang. “Perang tidak dapat dihentikan dengan membuat pihak yang
lemah menjadi kuat. Cara paling tepat, membuat tiap bangsa, kuat atau lemah,
mampu mempertahankan diri. Tiap negara, besar-kecil, tak akan kalah melawan
musuh. Jika senjata itu diterima, hubungan antarbangsa akan mengalami
revolusi.”
Kecurigaan itu menjadi tak menyenangkan padanya tak lama
setelah ia berpulang, 7 Januari 1943, di kamar New Yorker Hotel di Manhattan.
Sebelum tubuh kakunya dipindah, beberapa agen FBI masuk kamar, membuka brankas
mini, dan mengambil semua dokumen yang diduga berisi detail rancangan senjata
rahasia.
Sampai beberapa dekade ketakutan akan senjata rahasia Tesla
masih menghantui beberapa kalangan. Misalnya, Mayor Jenderal George Keegan,
mantan kepala intelijen AU AS, yang curiga dengan munculnya badai listrik aneh
di kawasan Kanada tahun 1977 seperti yang dimuat dalam Harian Evening Standard
di London. Keegan yakin, badai itu akibat percobaan senjata partikel Sovyet yang
mampu meledakkan rudal balistik antarbenua – yang tengah melintas di atas
lapisan atmosfer. Belum lagi kabar aneh, asisten terakhir Tesla, Arthur
Matthews, diinterogasi secara intensif oleh insinyur listrik Rusia.
Isyarat pertama akan eksperimen senjata partikel itu muncul
saat satelit data mengindikasikan kehadiran tak terduga hidrogen, dengan
terlacaknya tritium (bahan bakar bom hidrogen) di lapisan atas atmosfer.
Petugas rahasia menghubungkannya dengan informasi bahwa Sovyet mengadakan
percobaan di Semipalatinsk, Kazakhstan. Demikian pula instalasi berkode Tora di
Sary-Shagan, + 800 km dari Semipalatinsk, Sovyet, atau di Gomel dekat Minsk.
Tujuannya, mengembangkan senjata yang mampu mempercepat dan memfokuskan sinar
partikel atom pada sasaran tembak, misalnya rudal.
Partikel subatomik yang dipakai dalam senjata itu adalah
proton atau elektron. Dalam teori fisika modern, zat ini dapat dipercepat
dengan alat yang dikontrol oleh oscillator dari medan elektromagnet, atau
energi gelombang yang dapat dipompa ke depan. Cara ini persis seperti cara
kerja kumparan Tesla, atau gelombang sinar laser. Yang utama tentang senjata
partikel atau laser adalah sinarnya terdiri atas energi gelombang yang
dihasilkan seperti frekuensi yang sama telah menyatu dalam sifat mereka sendiri,
atau menjadi emisi koheren. Gelombang tetap ini sejenis dengan yang dijelaskan
Tesla dalam karya tulis tahun 1900.
Secara samar Sovyet menjelaskan percobaan itu dilakukan
dalam saluran frekuensi tinggi. Akibatnya, muncul gangguan hebat pada beberapa
stasiun radio selama tahun 1976, yang diprotes oleh beberapa negara, termasuk
Inggris.
Selain masalah gangguan radio, ada masalah lain yang lebih
penting yaitu efek penembakan yang sulit terkontrol atas senjata sinar partikel
di lapisan atas atmosfer. Pada ketinggian sekitar 100 km di atas permukaan bumi
terdapat lapisan ionosfer. Bagian ini terdiri atas beberapa lapisan yang
sedikit sekali mengandung air. Sebagian atomnya terbongkar menjadi ion
bermuatan listrik. Lapisan ini bertanggung jawab atas pemantulan gelombang
panjang radio dalam mengelilingi bumi. Ia juga bagian dari atmosfer di mana
muncul aurora borealis (sinar di angkasa yang muncul di wilayah kutub
geomagnetik bumi di malam hari akibat tingginya aktivitas matahari, bisa tampak
di Kanada, Alaska, dan Skandinavia Utara) dengan muatan listrik yang luar biasa
sebagai respons atas penyinaran kosmis terus-menerus di angkasa.
Sinar partikel yang terfokus baik dapat menghantam lubang di
ionosfer. Partikel-partikel itu dapat secara positif mengisi proton, atau
sebaliknya secara negatif mengisi elektron. Keadaan ini akan mempengaruhi
penyebaran ion di sekitar jejak sinar lampu, yang berakibat munculnya aurora
dan gangguan radio, serupa yang terjadi di Kanada tahun 1977.
Tapi adakah pengaruhnya terhadap kondisi terakhir atmosfer
dan iklim di bumi? Andrew Michrowski, ilmuwan di jaringan pembangkit tenaga di
Kanada Timur, yakin. “Pasti Rusia melakukan percobaan berdasarkan ide Tesla,
dan telah mengubah iklim dunia,” ujarnya. Lain lagi dengan Watson W. Scott,
direktur operasi di Departemen Komunikasi Kanada di Ottawa, “Mungkinkah
percobaan ini berkaitan dengan kekeringan hebat di Inggris tahun 1976, hawa
hangat di Greenland, dan turunnya salju di Miami? Belum ada bukti yang
mendukung kebenarannya.
Visi awal Tesla (dalam penelitiannya di tahun 1872 mengenai
“mesin terbang ideal”-nya) adalah mesin electropropulsive,
penelitian ini mendorongnya mengatakan bahwa dirinyalah yang pertama kali
memasuki bidang sains kelistrikan di tahun 1875. Ini adalah tugas yang ia
embankan pada dirinya sendiri sebagai pekerjaan utamanya sepanjang hidup.
(Frank Parker Stockbridge, The Tesla Turbine. The World’s Work, March, 1912,
pp. 543-48).
Pada mulanya, guna mengantisipasi jika tenaga listrik yang
dibutuhkan (oleh pesawat electropropulsive) terlalu besar untuk generator
listrik on-board (karena pesawatnya sama sekali tak memiliki bidang untuk
menahan), ia memulai pengembangan sistem “transmisi tenaga wireless” untuk
mengirimkan/mentransmisikan tenaga listrik dari generator dan stasiun yang ada
di darat. Beberapa ide awal Tesla ini tak berguna untuk mesin terbangnya, jadi
ia mengubah ide-ide tersebut untuk tujuan komersial. Karena konsepnya bahwa
eter bersifat relatif low-density (kepadatan rendah), serta konsepnya bahwa
gaya elektromagnetik tidak terlalu besar dibanding gaya gravitasi, penemuan
Tesla berikutnya (bahwa ia harus mendapatkan tenaga listrik yang lebih besar
dari kebutuhan) membawanya mengubah pesawat electropropulsive, dan menghasilkan
surplus teknologi “spin-off”.
Selama tahun 1920-an, saat ia membutuhkan uang dalam jumlah
besar untuk menyelesaikan pesawat electropropulsive, ia tak berhasil menarik
minat pemerintah AS terhadap surplus teknologi “spin-off” ini. Dalam sebuah
artikel yang tak pernah dipublikasikan, Tesla mengatakan, “..kita harus segera
mendorong pengembangan mesin terbang dan transmisi energi wireless dengan
dukungan kekuatan dan sumber-sumber negara.” Yang dimaksud di sini adalah
“mesin terbang” (bukan “pesawat”) dan “transmisi energi wireless”. Tesla memiliki
banyak hak paten yang tak menghasilkan uang sepeser pun, karena Morgan dan
Rockefeller telah menyatakan paten-paten tersebut terlarang. Tak seorang pun
mau meminjam uang dari bank dan mempraktikkan salah satu sistem ini, dan semua
orang yang dibodohi hingga melakukan hal itu dengan uangnya sendiri cukup dapat
meminta turunnya murka dewa pada mereka seperti petir dari Zeus.
Karena penemuannya (yang hampir rampung) bahwa kebutuhan
tenaga listrik on-board tidak akan terlalu besar, dan kegagalannya menarik
minat orang-orang terhadap pengembangan sistem transmisi energi wireless
miliknya, Tesla mengajukan paten di tahun 1913 terhadap turbin hebat yang ia
temukan sekitar 1909. Ini mungkin dilakukan mengingat meningkatnya perkembangan
dan pemahaman pengetahuan yang menunjukkan bahwa interaksi (pengaruh
timbal-balik) elektromagnetik 1040 kali lebih besar dari interaksi gravitasi
(George Gamow, Gravity, Anchor Books, N.Y. 1962, hal. 138). Menurut Hendrick
Lorenz, gaya tarik (attractive force) listrik 2 x 1039 kali lebih besar dari
gaya tarik gravitasi.
Perubahan strategi Tesla tampaknya terjadi antara tahun 1915
(saat ujicobanya dalam misi electropropulsive menggunakan energi yang secara
wireless diarahkan pada misil tersebut dari darat melalui sorotan daya (power
beam) dan 1934 (pengumuman hari kelahiran Tesla). Perkembangan baru ini mungkin
dipicu oleh penemuan awal, karena tanpa sistem energi wireless maka konsep
sebelumnya akan menjadi tak berguna. Para pengusaha energi menyingkirkan
pemahaman ini, jadi Tesla dibiarkan dengan peralatannya sendiri dan tak bisa
mengharapkan pihak manapun.
Miskonsepsi awal masih sedikit ada dalam benak Tesla saat ia
mengembangkan turbin secara komersial di bawah slogan Tesla Propulsion Company,
“20 Horsepower Per Pound”, dengan maksud tersembunyi yaitu menggunakan turbin
untuk menggerakkan alternator berfrekuensi tinggi (yang ia rancang khusus) guna
menghidupkan pesawat. Setelah mengembangkan suatu turbin yang ringan dan kuat
(dapat mencapai kecepatan 30.000 rpm, unit seberat 20 pon dapat menghasilkan
kekuatan 200 tenaga kuda atau lebih dengan menggunakan bensin), ia juga
merancang dan memperoleh paten di tahun 1928 untuk jenis baru pesawat
propeller-driven (digerakkan baling-baling) tipe “VTOL” (dihidupkan oleh 2
turbin yang dipasang bersama, yang dapat menetralkan tenaga putar baling-baling
tersebut, dan menghapuskan kebutuhan akan baling-baling penyeimbang -seperti
yang ada di badan belakang helikopter). Pesawat ini, jika dibuat, dapat
memiliki superioritas dalam rasio berat: tenaga kuda—mungkin 3:1—dan bisa
sangat cepat saat terbang (take off) vertikal.
Tesla (setelah memahami penggunaan mesin pesawat yang berat
dan tidak efisien, dan kebutuhan pesawat yang tidak praktis dengan area sayap
yang lebih lebar) tampaknya ingin mengkomersilkan turbinnya dengan merancang
dan mempatenkan pesawat jenis baru, yang secara spesifik menggunakan turbin
buatannya, untuk memperoleh modal guna menyelesaikan proyek
electropropulsive-nya yang lebih berbiaya tinggi. Berdasarkan pengalamannya
dengan paten sebelumnya, Tesla mengetahui bahwa sebuah paten tak berharga sama
sekali jika ia tidak bisa mendapatkan modal (dari paten tersebut sebelum
periodenya habis) untuk menjalankan proyek, selain itu ia juga mengetahui bahwa
pengungkapan paten dapat membuat orang lain melakukan hal sama 17 tahun setelah
paten miliknya diakui, sedangkan saat itu penemuan Tesla mengendur karena
kekurangan dana bagiannya, sejak kelompok kepentingan finansial menentang
Tesla.
Saat dalam tahap pengembangan awal, Tesla tampak tidak
terlalu peduli dengan kemampuan sesungguhnya dari “tenaga” temuannya, hingga
ujicoba di tahun 1915 membuktikan bahwa kemampuannya ternyata “sangat dahsyat”.
Pada tahun 1893 dan 1894, Tesla telah “menyelesaikan sepenuhnya” Teori
Gravitasi Dinamis (Dynamic Theory of Gravity) temuannya, setidaknya dalam
“teori”. Ciri dari teori tersebut adalah sistem electropropulsion, tapi dalam
tahap formatif dan teoritis. Namun mempublikasikan teori ini sama halnya dengan
menyingkapkan teknologi dasar, yang akan membuat para pesaing (dengan dukungan
uang dan sumber yang besar) menyelesaikan dan mengambil penghargaan atas karya
terpenting Tesla dan penemuan terbesar dalam sejarah manusia. Tesla kekurangan
uang, dan tak bisa memperoleh uang. Ia tak dapat menolong dirinya sendiri
melalui paten, hingga ia menyelesaikan dan menguji coba contoh mesin berskala
besar untuk menarik minat industri pesawat terbang dan pemerintah. Ini dilakukan
saat ia membutuhkan dukungan finansial besar, saat ia masih memiliki stamina
untuk menjalankan proyeknya, hingga ia letih dengan pungutan uang dan penyitaan
atas perintah J.P. Morgan dan kelompoknya, semua dimaksudkan untuk
menghancurkan Tesla karena terus-menerus muncul dengan sistem tenaga listrik
baru yang membuat sistem sebelumnya menjadi usang. Karena sistem baru tersebut
akan mengganggu Morgan dan Rockefeller, dan karena semua penemuan yang
dipasarkan oleh Tesla (untuk memperoleh keuntungan) akan membuatnya memperoleh
modal/sumber untuk membangun sistem energi miliknya, maka ia harus
disingkirkan. Tesla tampaknya tak pernah menyadari bahwa kedermawanan palsu
Morgan tak lebih sebagai rencana untuk menyepakati kontrak Tesla dengan Morgan,
dan sebagai cara untuk membuat Tesla bergantung pada pihak lain dibanding pada
dirinya sendiri. Perlakuan ini melemahkan Tesla secara emosional, finansial,
dan teknis, serta menurunkan harga dirinya pada satu titik tertentu hingga
menyembah-nyembah, memohon pada Morgan supaya menepati janji, tidak
memanfaatkan dirinya, tapi seperti semua figur tragis lainnya, ada sebuah
peripide—mempertegas kembali kisah tragis pahlawan dengan kekuatan Arturian
yang hebat dan sempurna—sebelum ia meninggal secara heroik dan dilupakan,
seperti penemuannya, seperti pedang Excalibur, tenggelam ke bawah air danau
dusta “keamanan nasional”, kebiasaan korporat yang rakus, memaksa, dan memeras.
Satu-satunya kekuatan sisa yang tampaknya dimiliki Tesla
adalah menyembunyikan penemuannya dari dunia, untuk menjaga rahasianya dari
tangan para pencuri, kecuali ia menerima kompensasi atau penghargaan yang
pantas, tapi ini tidak penting, karena mereka (para pencuri itu) telah mencuri
karyanya sebelum mayatnya tenang, dan tak pernah membayarnya sepeserpun atas
kesulitan yang ia alami.
Setelah sadar akan kemampuan sesungguhnya dari “tenaga”
temuannya 100.000.000.000.000.000 kali lebih kuat dari gravitasi, Tesla mulai
mengejar ide-ide tentang sistem tenaga listrik “on-board” untuk pesawat berawak
yang digunakan dalam transportasi, serta “transmisi daya secara wireless” yang
dipindahkan ke “misil” electropropulsive, robotik, dan dikendalikan secara
remote, untuk digunakan dalam peperangan, dengan tenaga listrik yang
ditransmisikan menuju misil tersebut dari darat. Setelah beberapa waktu
bungkam, menyusul ujicoba contoh mesin misil yang digerakkan secara elektrik di
tahun 1915, Tesla mulai menyebut tenaga gerak tersebut sebagai “kekuatan
dahsyat” dalam pengumuman berikutnya yang dimulai pada tahun ‘1930’-an.
“Dahsyat” tidak menunjuk pada sesuatu yang bereaksi secara lemah lalu terbang
sedikit di atas tanah, tapi menunjuk pada sesuatu yang naik dengan kekuatan
besar dan mengejutkan, seperti ketika saya melihat Penampakan piring terbang
tahun 1953…hanya 10 tahun setelah kematian Tesla. Jika “dahsyat” menunjuk pada
sesuatu seperti pesawat terbang atau roket konvensional—seperti yang dikatakan
para agen misinformasi CIA/NASA—maka kata-kata apa yang bisa dipakai untuk
melukiskan suatu kekuatan yang menggerakkan piring terbang pada kecepatan 9.000
mil/jam dalam 3 detik?
Kata-kata “alat propulsion”, yang digunakan Tesla dalam
wawancaranya dengan William L. Laurence dari New York Times di tahun 1940,
adalah sangat penting untuk orang-orang yang tertarik memahami konspirasi
misinformasi dan dokumentasi penemuan Tesla yang disembunyikan. Dalam konteks
tersebut, kata-kata “alat propulsion” menunjuk pada alat electropropulsive
on-board yang digunakan dalam mesin terbang “ideal” milik Tesla, baik berawak
atau tanpa awak, dikendalikan “secara mekanis” oleh pilot on-board, atau
dikendalikan “secara remote melalui energi wireless” oleh pengendali yang ada
di darat. Kata-kata “alat propulsion” tidak menunjuk pada “proyektil” seperti
“mimis” atau “peluru”, yang sama sekali tidak memiliki “sistem propulsion” dan
hanya didorong oleh senapan, dan kata-kata itu juga tidak menunjuk pada suatu
jenis “pesawat terbang”—karena itu alat Tesla disebut “mesin terbang”—karena
mesin Tesla tak memiliki sayap, kemudi guling (aileron), baling-baling, atau
perlengkapan luar lainnya. “Propulsion” di sini maksudnya adalah sistem
on-board untuk menggerakkan secara terus-menerus, melalui peralatan
elektromagnetik, didukung dengan tenaga listrik yang dihasilkan generator
on-board, atau oleh energi listrik dan sinyal kontrol yang ditransmisikan
melalui sorotan daya (power beam) dari darat. Ide tentang perjalanan antar
planet menarik perhatian Tesla, dan dengan ide bahwa energi listrik untuk
propulsion dapat ditransmisikan dari bumi, maka pesawat luar angkasa tak lagi
memerlukan tangki bahan bakar.
Dalam suratnya kepada teman yang juga penopang keuangannya,
B.A. Behrend, di tahun 1930-an, Tesla secara samar menyebutkan penemuannya
dalam electropropulsive: “Apa yang akan saya capai dengan penemuan lain itu, terutama
mempertimbangkan diri Anda, tak berani saya ceritakan pada Anda. Ini saya
nyatakan dengan sepenuh kesungguhan hati.” Tesla tampaknya sedang menyimpulkan
suatu rencana untuk menemukan “dunia lain” di luar angkasa dengan mesin
listriknya.
Tesla menyadari bahwa semua benda padat mengandung “muatan
listrik”, dan juga bertindak seperti rongga gema yang berinteraksi secara
elektromagnetik dengan berbagai gaya elektrostatik dan eter untuk
menentukan interaksi dan gerakan gravitasinya di luar angkasa. Teori ini
diujicoba dan dikonfirmasikan hingga tingkat tertentu dalam Colorado Springs
Experiments Tesla tahun 1899. Pemerintah AS tak pernah memberi perhatian pada
Tesla, dan penemuan besarnya dalam electropropulsive jatuh ke tangan para elit
Nazi saat Wernher von Braun mendapatkan dan memulai pengembangan proyek “p2” di
Los Alamos, New Mexico, pada tahun 1936, dan membawa kembali proyek tersebut ke
Jerman saat musim gugur 1937 (yang kemudian dikembangkan di Peenemunde, wilayah
Baltik, hingga proyek rahasia ini dijual kepada korporasi dan pemerintah
Amerika sebagai pertukaran, di bawah Operasi Paperclip, beberapa waktu setelah
gencatan senjata -informasi proyek rahasia tersebut ditukar dengan amnesti bagi
beberapa penjahat perang, sejalan dengan perjanjian terhadap beberapa ribu
orang untuk bekerja bagi pemerintah dan korporasi AS). Semua orang yang
memiliki informasi teknis penting tentang proyek rahasia Nazi tersebut mendapat
perlindungan.
Sejak penemuan Tesla dalam piring terbang berada di bawah
pengawasan pemerintah AS di tahun 1945, akibatnya muncul program propaganda
palsu—yang pada mulanya dikembangkan oleh RSHA Amt VI (Reichsicherheithaupt Amt
VI, diterjemahkan menjadi National Security Agency Division 6), organisasi
dalam Gestapo yang dipenuhi rahasia tingkat tinggi German Reich dan yang
mengendalikan komunitas UFOlogy, new ager, dan jaringan misinformasi
pesudo-skeptik, dalam Nazi Jerman. Pemerintah AS mempekerjakan aparat
kontra-intelijen yang pernah bekerja dalam proyek piring terbang Nazi, beberapa
dari pekerja tersebut adalah agen misinformasi Nazi yang dipekerjakan di
Holloman A.F.B. (New Mexico) yang merancang dan mengimplementasikan “Roswell
Hoax” di tahun 1947. Meski dibayangi dengan bekas kepura-puraan “kemananan
nasional” dan militer, penutup-nutupan ini diperpanjang untuk kepentingan
korporat negara yang monopolis dan berkuasa, bahkan sejak akuisisi penemuan
Tesla oleh Nazi di tahun 1936, jika teknologi tersebut jatuh ke tangan korporat
Jerman saat itu maka kematian Nazi akan lebih cepat terjadi.
Bisakah Anda membayangkan efeknya jika transportasi jenis
ini (mesin terbang temuan Tesla-pen) berada di tangan korporat? Alat ini dapat
membawa seorang manusia biasa pergi ke semua tempat di dunia, mengunjungi semua
tempat yang bahkan tak bisa ia lakukan jika dalam penerbangan konvensional
(karena mahalnya ongkos). Sebuah piring terbang kecil milik pribadi berbiaya
lebih rendah dibanding membangun mobil, tidak memerlukan bahan bakar, berjalan
dengan kecepatan ribuan mil per jam, tahan lama, dan tidak memerlukan
pemeliharaan.
Bisakah Anda bayangkan efeknya terhadap komunis
totalitarian, fasis, atau pemerintahan korporasi, dan kelompok ekonomi ‘yang
diistimewakan’? Bisakah Anda membayangkan jika rakyat keluar dari perdagangan
real-estate, karena kita semua dapat tinggal di mana saja, bahkan di
tempat-tempat yang tidak memiliki jalan? Bisakah Anda memahami masalah
perbatasan negara, saat piring terbang melintas dan kembali tanpa pemeriksaan
seperti “kebiasaan”? Masalah utamanya adalah, seperti yang bisa Anda lihat,
para otoritas gila kekuasaan (dengan paranoid dan ketakutan) yang tiba-tiba
akan kehilangan banyak wewenang yang diperlukan untuk melangsungkan “pekerjaan”
mereka, melindungi dan memelihara kepentingan para elit.
Tesla resmi menjadi warga negara Amerika, di umur 35 tahun.
Tesla mendirikan Laboratoriumnya di 35 South Fifth Avenue, New York ditahun
yang sama. Kemudian dia mendirikan Laboratorium lagi “ Houton Street
Laboratory” di Houston street 46 E di New York pula. Tesla menjadi Vice President
American Institute of Electrical Engineers. Dari tahun 1893 sampai tahun 1895
dia melakukan penelitian elektrik arus bolak balik frekwensi tinggi. Berhasil
menghasilkan listrik arus bolak balik sejuta volt, dengan menggunakan
peralatannya, Tesla Coil yang berbentuk kerucut. Serta melakukan penelitian
efeknya terhadap kulit. Mendesain circuite putar, menemukan mesin penyebab
tidur, cordless gas discharge lamps, transmiter dengan energi electromagnetic
tanpa kabel. Tahun 1893 dia mendemontrasikan tentang radio komunikasi di St.
Louis, Missouri.
Tahun 1912 dan 1915, Tesla dicalonkan sebagai salah satu
penerima hadiah Nobel. 1917 dia menetapkan prinsip sistim radar, merupakan
radar yang masih sangat primitip waktu itu. Tahun 1934, Emile Girardeau,
bekerja dengan sistim radar milik Perancis, merupakan radar pertama di dunia.
Dia menyatakan, radar tersebut dibangun berdasarkan prinsip-prinsip radar
Tesla.
Pada tahun 1931 pada ulang tahunnya yang ke 75, majalah TIME
memuat dirinya sebagai cover majalah, dengan titel pada cover majalah ditulis
tentang sumbangsih Tesla terhadap generasi kelistrikan.
Tahun 1936 dia menulis telegram kepada Vladco Macek,
(politisi dan pemimpin partai berpengaruh saat itu di Croasia) isi telegramnya
“Saya bangga sebagai seorang Serbia dan tanah kelahiranku Croasia. Sejahtera
untuk Yugoslavia ! (I’m equally proud of
my Serbian origin and my Croatian homeland. Long live all Yugoslavs)“.
Pada umur 41 tahun, Tesla mengajukan hak patent untuk
“Radio”, merupakan hak patent pertama untuk Radio (U.S patent 645,576). Setahun
kemudian dia mendemontrasikan radio control boat dihadapan militer Amerika.
Yang dimaksud radio control disini adalah remote control mobil
mainan atau lainnya dimasa kini. Tahun 1898, dia medemonstrasikan radio control
boat (kapal boat kecil, mainan) dihadapan publik pada pameran
kelistrikan di Madison Square Garden. Tesla menamakan temuannya itu dengan nama
“ Teleautomaton”. Pada tahun yang sama Tesla berhasil menemukan “Electric
Igniter” atau “Spark Plug” (busi). Dengan hak patent Amerika 609,250
“Electrical Igniter for Gas Engines”.
Tahun 1899, dia pindah ke Colorado, tinggal di Colorado
Spring, melakukan riset barunya tentang Telegrap tanpa kabel (wireless
telegraphy). Dia melakukan percobaan dari Pikes Peak ke Paris, bebrapa
eksperiment radio komunikasi lainnya. 7 Januari 1900, Tesla meninggalkan
Colorado. Labnya dia jual untuk bayar hutang. Hasil percobaan-percobaan di
Colorado adalah untuk pengembangan projek berikutnya.
Dengan tambahan modal dari J. Pierpont Morgan, Tesla
merencanakan membangun Lab. Wardenclyffe Tower tahun 1900, tapi pada 1902 ia
memindah lab-nya dari Houston Street ke Wardenclyffe. Pada ulang tahunnya yang
ke 50 di tahun 1909, Tesla mendemonstrasikan turbin ciptaannya ( bladeless
turbin ) berkekuatan 200HP (150 Kw ) dengan putaran 16.000 rpm. Selama tahun
1910-1911, ia melakukan percobaan turbinya di Waterside Power Station, New
York. Turbin-turbin yang dilakukan tes disana berkeuatan antara 100 – 5000 Hp.
Pada umur 81 tahun dia menyelesaian sebuah buku berjudul “
dynamic theory of gravity”, tapi buku itu tak pernah dipublikasikan. Tesla
meninggal karena penyakit gagal hati (heart failure), sendirian di kamar
hotel no.3327, New Yorker Hotel. 7 januari1943, disamping telah menjual hak
patennya atas temuannya, listrik arus bolak-balik (AC electricity patent),
Tesla meninggal dengan meninggalkan banyak hutang. Sedangkan Edison saat
hidupnya masih bisa membeli rumah di atas area 5,5 hektar di New Jersey hanya
sekedar untuk hadiah pernikahan dengan istri keduanya. Dan semua berkas-berkas
temuan Tesla disita oleh pemerintah Amerika Serikat.
Jika saja kegilaannya saat itu dapat menjadi sesuatu yang
waras, bisa saja teknologi peradaban manusia akan lebih maju berlipat-lipat
dari yang ada saat ini. Terbukti, bahwa segala penemuan-penemuannya saat itu,
telah di adopsi oleh penemu-penemu selanjutnya hingga detik ini.
Namun begitulah sejarah, memang ditulis oleh mereka yang
menang dan diperuntukkan demi kepentingan si pemenang. Si lemah, akan tetap
kalah, dan dikubur di liang terdalam sejarah.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Nikola_Tesla
http://www.activistpost.com/2012/01/10-inventions-of-nikola-tesla-that.html
http://www.biographyonline.net/scientists/
http://www.pbs.org/tesla/ins/index.html
http://theoatmeal.com/comics/tesla
http://www.incandescentsculpture.com/wordpress/teslas-sensitive-brush-bulbs-or-the-invention-of-the-fluorescent-light/
http://www.activistpost.com/2012/01/10-inventions-of-nikola-tesla-that.html
http://www.biographyonline.net/scientists/
http://www.pbs.org/tesla/ins/index.html
http://theoatmeal.com/comics/tesla
http://www.incandescentsculpture.com/wordpress/teslas-sensitive-brush-bulbs-or-the-invention-of-the-fluorescent-light/
ijin copy ya kak infonya
ReplyDeleteElever Media Indonesia