Saturday, December 24, 2016

Nikola Tesla-Ilmuwan Jenius dan Hebat yang "Dilupakan"


Pasti semua sudah pada tahu dengan seorang Edison yang dari sedari kecil di zaman masa sekolah, kisah Edison ini seringkali digadang-gadangkan dengan berbagai macam ciptaan dan hak patennya, terutama bola lampu. Bahkan katanya, dia punya 1093 paten atas namanya.
Sedangkan Tesla, siapa dia? Belum tentu semua pada tahu, karena memang ilmuwan briliant ini sangat jarang disebut-sebut, bahkan mungkin tidak pernah terdengar sama sekali di pelajaran zaman sekolah dulu.
Nikola Tesla dikenal sebagai kutu buku paling cerdas yang pernah hidup dengan penemuannya yang sangat berpengaruh pada dunia hari ini. Mulai dari lampu hingga wireless yang ia temukan dengan watak kerja kerasnya untuk selalu belajar dan berpikir menganalisa alam sekitar hingga ia terbiasa jarang tertidur dan bila harus tidur hanya butuh 2 jam dalam sehari.
Tahukah kamu bahwa lampu yang menerangi rumah kita hari ini berkat penemuan Nikola Tesla, bukan Thomas Edison yang kita ketahui saat masih di sekolah atau radio yang kita dengarkan setiap hari hingga wireless yang kita gunakan adalah hasil penemuan Nikola Tesla.
Dikisahkan, ketika sedang berusaha keras dalam menemukan komponen yang tepat untuk file bohlam-nya, Edison sangat penasaran sampai mencoba 60.000 kali percobaan dengan material yang berbeda-beda. Bahkan ada kisah, bahwa suatu kali saking stressnya, Edison mencoba melinting daun yang ditaburinya dengan serbuk grafit yang bersifat konduktor. Apa yang terjadi? Sebuah ledakan yang sampai menghancurkan labnya sendiri.
Jadi bisa dikatakan, kalau sebenarnya Edison menggunakan "brute force" dalam melakukan percobaan-percobaannya. Kalau saja dia dulu mengerti tentang ilmu material, mungkin jumlah percobaan gagalnya bisa dikurangi sampai ratusan, bahkan ribuan kali lebih sedikit tentunya.
Sedangkan Tesla, dikisahkan hanya butuh satu kali percobaan saja hingga dia bisa berhasil mendapatkan temuannya, yaitu berupa sistem kelistrikan arus bolak-balik (AC).
Jangankan hanya untuk memperoleh gelar S1, Thomas Alva Edison tidak pernah lulus SD seumur hiudupnya. Sedangkan Nikola Tesla, lulusan teknik di Graz University of Technology, Austria, dan pasca sarjana di bidang physics dari University of Prague. Dia juga mendapatkan honorary doctoral degrees dari setidaknya 13 universitas berbeda, salah satunya Yale University.
Di dalam penemuan-penemuan mereka, Thomas Alva Edison memiliki 1093 paten atas namanya, sedangkan Nikola Tesla memiliki sebanyak 1200 paten yang terdaftar atas nama dirinya.
Discovery Channel juga pernah menceritakan tentang kejeniusan Tesla. Dia dulu rupanya pernah menemukan sebuah cara untuk mentransmisikan listrik tanpa kabel, tapi dia khawatir temuannya itu malah disalahgunakan untuk kepentingan perang. Makanya, dia membakar semua temuan beserta berkas-berkasnya saat itu.
Bayangkan saja, kalau saja seandainya temuannya itu dulu dipublikasikan, bisa jadi kita sekarang melihat perkembangan dan revolusi luar biasa di dunia electrical engineering. Dia juga konon menemukan cara untuk membunuh orang hanya dengan suara saja, tapi sekali lagi, temuan itu pun juga dimusnahkan dengan alasan yang sama.
Tesla adalah seorang penemu yang mampu menyaingi penemu-penemu dan ilmuwan-ilmuwan lain dalam sejarah atau budaya populer selama ini. Oleh karena hanya kepribadian eksentriknya yang terlihat ganjil dan klaim-klaim anehnya tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seorang yang secemerlang Tesla pun pada akhirnya diasingkan, serta dicap sebagai ilmuwan gila (mad scientist). Akhirnya, sebagian besar orang di dunia, lebih mengenal Thomas Alfa Edison, daripada dirinya.
Masih ada fakta menarik lainnya, bahwa saat itu Tesla pernah bekerja di perusahaan milik Edison, Edison Machine Works. Ketika kerja disana, Tesla hanya diberi gaji $10 per minggu. Sedangkan setiap ada paten, uang yang selalu mampir ke kantong Edison ada pada kisaran $30,000.
Dan ini fakta yang lebih menarik lainnya, yaitu legenda “War of Currents” yang terjadi saat itu yang mengacu pada 2 konsep transmisi listrik, AC (Alternating Current) dan DC (Direct Current).
AC diusung oleh Tesla, sedangkan DC oleh Edison. Mereka memang berbeda pendapat soal mana yang lebih efisien dalam power transmission. Dan di kemudian hari, ternyata tidak bisa dipungkiri kalau AC jauh lebih bisa melakukannya dengan sangat efisien. Apalagi jika menggunakan teknik 3-phase yang juga dikembangkan oleh Tesla.
Nikola Tesla adalah insinyur listrik kelahiran Smiljan saat itu bagian dari Kerajaan Austria-Hungarian, kini Yugoslavia pada 9 Juli 1856. Konon kejeniusan Tesla setingkat dengan Thomas Alfa Edison. Pertama kali hijrah ke New York tahun 1884, ia hanya bermodal uang 4 sen, dan koper berisi beberapa artikel teknik yang ditulisnya di Beograd dan Paris, sebuah buku kumpulan puisi karyanya, dan beberapa kalkulasi teknis mesin terbang. Namun, di kepala lelaki bermata dalam dan biji mata agak terang (padahal, biasanya keturunan Slavia bermata gelap) telah tersimpan semua detail tentang generator arus AC polyphase, yang kemudian jadi dasar instalasi pembangkit listrik tenaga air di air terjun Niagara tahun 1895, serta sebagai standar mesin industri.Di New York, Tesla bekerja untuk Edison.  Ia merancang 24 jenis dinamo. Namun keduanya tidak pernah cocok. Maka, April 1887 Tesla mendirikan laboratorium sendiri. Dalam waktu singkat ia membuktikan, sistem arus AC (bolak-balik)-nya jauh lebih hebat dibandingkan dengan sistem DC (searah) milik Edison.
Tapi saat itu, Edison berhasil melakukan propaganda ke masyarakat dengan menyebarkan bukti, bahwa AC berbahaya dan mematikan. Karakter Tesla lantas dibunuh oleh Edison dengan pertunjukan menyetrum gajah (pakai AC) hingga mati. Dan dengan liciknya Edison mengatakan, bahwa DC lebih aman dan tidak nyetrum.
Edison dengan taktik intimidasinya, sering menyewa sekelompok preman untuk menghancurkan teknologi, demi memastikan bayaran dari patennya. Agar semakin memperburuk nama Tesla, dia gencar melakukan kampanye melawan Tesla. Dia melangkah lebih jauh dengan menciptakan kursi listrik yang menggunakan listrik AC temuan Tesla untuk mengeksekusi mati orang.
Acara Hukuman mati menggunakan Kursi Listrik Pertama kali tersebut menjadi sangat mengerikan dan berantakan. George Westinghouse seperti dikutip media mengatakan, "Mereka akan melakukan lebih baik dengan menggunakan kapak (hukuman mati)." Jadi eksekusi pertama oleh kursi listrik terjadi hanya untuk membuktikan, bahwa temuan Tesla salah dan melestarikan saham keuangan Edison.
Selain itu, Tesla pun kalah dukungan atas keinginannya untuk membuat sumber energi GRATIS yang tidak akan pernah habis, sedangkan ketamakan Edison menang dan jelas sangat komersialistis. Konon katanya, gara-gara perseteruan itulah Tesla akhirnya di depak dari perusahaan Edison.
Memang untuk sesaat DC menjadi favorit kala itu, tetapi sejarah akhirnya berbalik dan membuktikan, bahwa AC memang yang lebih pantas menjadi standard internasional untuk power transmission.
Kurang dari setahun, Tesla telah mematenkan sekitar 30 karya. Malah 20 tahun berikutnya ia menelurkan penemuan di bidang teknik listrik dan radio dalam jumlah yang mencengangkan. Sayang, serangkaian kecelakaan memusnahkan banyak tulisannya. Mana mungkin ia mengingat setiap tanggal penemuannya? Namanya sebagai penemu pun sering terabaikan.
Untung, ada usaha untuk meluruskan. Misalnya, Tesla, bukannya Marconi, penemu sirkuit pencari gelombang yang jadi dasar radio. Pahitnya, fakta ini ditentukan Pengadilan Tinggi AS tepat di tahun kematiannya. Sebenarnya masih berjajar kemungkinan gelar lain, seperti peneliti pertama sinar katoda dan sinar X, radiasi ultraviolet dari arus berfrekuensi tinggi dan efek terapinya terhadap tubuh. Ia pula yang merancang nenek moyang tabung lampu fluorescent, serta mengembangkan alat serupa laser. Salah satu penemuan yang mengabadikan namanya adalah kumparan Tesla. Namun, karya ini saja tak mampu mencerminkan prestasi ilmiahnya yang merevolusi dunia modern. Ilmuwan masyhur Inggris Lord Kelvin berkomentar, “Kontribusi Tesla di bidang kelistrikan melampaui yang dilakukan orang lain.”
Karena kreativitasnya, tahun 1912 Tesla dinominasikan untuk hadiah Nobel di bidang ilmu fisika. Tapi ia menolak. Ia lebih merasa berhak memperoleh pada tahun 1909 atas Nobel yang dianugerahkan pada Marconi. Alasannya, pada 1898 di Madison Square Garden, New York, ia mendemonstrasikan perahu radio kontrol.
Berbeda dengan Marconi, Tesla sangat peduli dengan transmisi energi bukan cuma dalam jumlah kecil berupa sinyal radio, tapi juga energi besar listrik untuk keperluan rumah tangga dan industri. Malah tahun 1899 ia membangun stasiun pengirim tenaga listrik raksasa di Colorado Springs, di dataran tinggi Rocky. Instalasi itu serupa lumbung berukuran 60 m2. Tepat di tengah atap ada rangka menara setinggi 60 m. Di puncaknya terpasang bola tembaga berdiameter 90 cm. Di dalam bangunan ada kerangka bulat berdiameter 23 m yang dipagari lalu dililit kawat sebagai kumparan utama pemancar, kumparan kedua berdiameter 3 m menempel langsung di tiang.
Prinsip kerjanya serupa dengan mainan ayunan anak-anak. Dorongan ringan akan mulai menggerakkannya, dorongan yang sama di saat yang tepat, akan membuat ayunan makin tinggi. Demikian pula rangkaian dari getaran listrik, frekuensi yang diterima tepat pada kumparan utama, akan menghasilkan getaran yang akan makin besar dan hasilnya makin tinggi di kumparan kedua. Getaran di tiang dihubungkan dengan kumparan kedua Tesla akan membangkitkan gelombang radio frekuensi tinggi yang mampu berjalan jauh ke belahan lain bumi secara bolak-balik.
Jika kemudian dengan alat oscillation (pengubah arus DC menjadi AC) diselaraskan pada frekuensi alami arus listrik bumi, saat kembali arus akan memperkuat getaran voltase di tiang, dan mendorong keluar arus dari bumi. Hasilnya, arus yang makin besar akan keluar sebagai gelombang melalui pemancar itu. Menurut teori, seluruh planet dapat dipakai sebagai sirkuit kedua penguat arus.
Suasana pengoperasian alat itu diceritakan oleh John J. O’Neill dalam Prodigal Genius. Tesla melihat puncak tiang dari luar bangunan, pembantunya Czito berdiri takut-takut di dekat alat kontrol di dalamnya. Ketika Czito memencet tombol, kumparan kedua dikelilingi oleh api listrik yang melingkar, bepercikan ramai menembus ke luar bangunan, dan terdengar bunyi gemeretak keras di ketinggian jauh di atas kepala. “… Muncul bunyi gemeretak dahsyat dari kumparan yang makin lama makin keras … Bunyi itu susul-menyusul serupa rentetan senapan mesin. Letusan jauh di ketinggian di udara yang sangat keras lebih mirip gelegar meriam. Seakan terjadi perang artileri di dalam bangunan … Tiba-tiba muncul sinar biru aneh di dalam bangunan. Kumparan menyala. Setiap titik di dalam bangunan menyemburkan api. Begitu banyak lidah api yang berkobar ….“
Tesla terpesona. Dari bola tembaga di puncak tiang, muncul ledakan, kilat, dan lidah api sejauh 40 m. Tiba-tiba kilat itu berhenti. Tesla berlari masuk ke laboratorium, memprotes Czito karena menghentikan percobaan. Tanpa bicara Czito menunjuk tombol kontrol, power supply rusak. Percobaan itu membakar habis sistem pembangkit Perusahaan Listrik Colorado Spring.
Untungnya, generator perusahaan itu hasil rancangan Tesla, sehingga dalam seminggu bisa dioperasikan lagi. Hasil percobaan itu dijelaskan dalam karya tulisnya, “… Bila kita mengeluarkan suara lalu mendengar gema, artinya suara itu membentur dinding atau hambatan pada jarak tertentu, lalu dipantulkan kembali. Seperti suara, gelombang listrik bisa dipantulkan. Bukti kesamaan mereka adalah fenomena listrik yang dikenal sebagai gelombang tetap yaitu gelombang dengan bentuk tetap. Aku tidak mengirim getaran listrik ke arah dinding, melainkan ke arah batas bumi di kejauhan. Yang kuperoleh, gelombang listrik seimbang … dipantulkan dari jauh”.
Demonstrasi efek kumparan Tesla untuk instalasi raksasa di Colorado Springs itu mampu menyalakan 200 lampu pijar karya Edison pada jarak 40 km tanpa kabel!
Setelah itu, Tesla memulai proyek yang lebih ambisius, ia sebut sistem jaringan dunia. Dengan memanfaatkan getaran listrik alamiah bumi ini akan tersedia energi listrik yang murah dan universal. Didukung dana dari pengusaha kereta api terkemuka J.P. Morgan, ia memulai konstruksi kompleks transmisi di lahan seluas 800 ha di Wardencliff, Long Island, 100 km dari New York. Rangka kayu menara menjulang setinggi 45 m. Di atasnya dipasang elektroda tembaga berdiameter 30 m serupa donat raksasa dengan tabung berdiameter 6 m. Namun, tidak ada dana untuk menyelesaikannya. Menara itu sempat berdiri selama 12 tahun, sampai akhirnya dirobohkan selama PD I demi alasan keamanan. Semua skema rancangan tidak terwujud, gagal pula proyek kota industri yang dirancang bersama rekannya, arsitek Stanford White.
Sejak itu Tesla berusaha lebih kreatif. Ia tak pernah miskin ide. Saat ilmuwan dan insinyur lain mencoba menerapkan ilmu pada peralatan praktis atas berbagai ide yang dapat diklaim berasal dari ide dasarnya, Tesla malah mengembangkan teori-teori baru. Makin tua Tesla, makin renggang pula hubungannya dengan masyarakat ilmiah. Tak heran bila ia sering mengeluarkan pernyataan fanatik yang bertentangan dengan mazhab lain. Misalnya, ia tidak dapat menerima gambaran modern struktur atom yang berbeda dengannya, atau mau memahami ide memecah atom.
Dari percobaan dengan oscillator listrik berenergi tinggi dan gelombang sangat panjang, ia yakin, tiap benda selalu bergetar. Namun, ia melihat itu sebagai bentuk hubungan fisik sederhana antara dua benda daripada konsep canggih mekanika kuantum. Di Colorado Springs, Tesla memompa elektron keluar-masuk bumi. Ia menyebut, membangkitkan arus listrik bumi dalam gerakan getar dengan transmisi gelombang sangat panjang.
Selain panjang gelombang, Tesla diduga menemukan prinsip laser. Tak lain karena sinar laser dihasilkan oleh oscillator yang sama seperti yang dipakai Tesla untuk menghasilkan listrik voltase tingginya. Apalagi dalam tulisan tahun 1934, Tesla bercerita tentang alat yang serupa laser. Ia menyebut, ada partikel yang bisa berdimensi besar atau mikroskopis, yang mampu mengirimkan energi berbentuk sinar atau sejenisnya ke wilayah yang sangat jauh. Ribuan PK energi dapat dikirim berupa aliran yang lebih kecil dari seutas rambut, dan mampu menembus hambatan apa pun.
Sebelum tahun 1960 laser nyata pertama dibuat oleh fisikawan Amerika, T.H. Maiman, yang menggunakan sebatang batu rubi sintetis untuk menghasilkan lampu merah. Caranya, memompa energi sinar dengan frekuensi sama ke dalamnya.
Ada beberapa aspek penting yang membedakan sinar laser dengan sinar biasa. Sinar laser terdiri dari sinar sejenis dengan panjang gelombang sama, pemancaran hanya ke satu arah, dan gelombangnya koheren. Sedangkan sinar biasa punya panjang gelombang berbeda-beda yang memancar ke berbagai arah. Karenanya, sinar laser dapat dikirim ke tempat yang jauh tanpa harus menyebar atau berkurang kekuatannya. Ini dibuktikan dengan mengirimkan sinar ke bulan yang kemudian dipantulkan ke bumi melalui reflektor yang dipasang oleh orang pertama yang mendarat di bulan. Sinar yang kembali tak menunjukkan berkurangnya kekuatan.
Pada ulang tahun ke-82, dalam jamuan makan malam di Hotel New Yorker, Tesla ditanya apakah dapat menghasilkan efek di bulan yang cukup besar untuk dilihat oleh astronom melalui teleskop berkekuatan tinggi.
Tesla mengaku, bisa mengirim sinar yang akan berpijar di bagian gelap bulan sabit. Demikian benderang sinarnya sehingga serupa bintang yang dapat dilihat dengan mata telanjang.
Kemudian timbul isu, Tesla menemukan senjata sinar dengan kekuatan dan ketepatan yang belum pernah ada sebelumnya. Apalagi, di akhir hidup Tesla meninggalkan isyarat yang menguatkan dugaan itu. “Penemuanku bisa menghancurkan apa pun, manusia atau mesin yang ada dalam radius 320 km.” Tapi, dalam artikel tahun 1935, ia menyanggah bila penemuannya menyebabkan perang. Ia mengaku benci perang. “Perang tidak dapat dihentikan dengan membuat pihak yang lemah menjadi kuat. Cara paling tepat, membuat tiap bangsa, kuat atau lemah, mampu mempertahankan diri. Tiap negara, besar-kecil, tak akan kalah melawan musuh. Jika senjata itu diterima, hubungan antarbangsa akan mengalami revolusi.”
Kecurigaan itu menjadi tak menyenangkan padanya tak lama setelah ia berpulang, 7 Januari 1943, di kamar New Yorker Hotel di Manhattan. Sebelum tubuh kakunya dipindah, beberapa agen FBI masuk kamar, membuka brankas mini, dan mengambil semua dokumen yang diduga berisi detail rancangan senjata rahasia.
Sampai beberapa dekade ketakutan akan senjata rahasia Tesla masih menghantui beberapa kalangan. Misalnya, Mayor Jenderal George Keegan, mantan kepala intelijen AU AS, yang curiga dengan munculnya badai listrik aneh di kawasan Kanada tahun 1977 seperti yang dimuat dalam Harian Evening Standard di London. Keegan yakin, badai itu akibat percobaan senjata partikel Sovyet yang mampu meledakkan rudal balistik antarbenua – yang tengah melintas di atas lapisan atmosfer. Belum lagi kabar aneh, asisten terakhir Tesla, Arthur Matthews, diinterogasi secara intensif oleh insinyur listrik Rusia.
Isyarat pertama akan eksperimen senjata partikel itu muncul saat satelit data mengindikasikan kehadiran tak terduga hidrogen, dengan terlacaknya tritium (bahan bakar bom hidrogen) di lapisan atas atmosfer. Petugas rahasia menghubungkannya dengan informasi bahwa Sovyet mengadakan percobaan di Semipalatinsk, Kazakhstan. Demikian pula instalasi berkode Tora di Sary-Shagan, + 800 km dari Semipalatinsk, Sovyet, atau di Gomel dekat Minsk. Tujuannya, mengembangkan senjata yang mampu mempercepat dan memfokuskan sinar partikel atom pada sasaran tembak, misalnya rudal.
Partikel subatomik yang dipakai dalam senjata itu adalah proton atau elektron. Dalam teori fisika modern, zat ini dapat dipercepat dengan alat yang dikontrol oleh oscillator dari medan elektromagnet, atau energi gelombang yang dapat dipompa ke depan. Cara ini persis seperti cara kerja kumparan Tesla, atau gelombang sinar laser. Yang utama tentang senjata partikel atau laser adalah sinarnya terdiri atas energi gelombang yang dihasilkan seperti frekuensi yang sama telah menyatu dalam sifat mereka sendiri, atau menjadi emisi koheren. Gelombang tetap ini sejenis dengan yang dijelaskan Tesla dalam karya tulis tahun 1900.
Secara samar Sovyet menjelaskan percobaan itu dilakukan dalam saluran frekuensi tinggi. Akibatnya, muncul gangguan hebat pada beberapa stasiun radio selama tahun 1976, yang diprotes oleh beberapa negara, termasuk Inggris.
Selain masalah gangguan radio, ada masalah lain yang lebih penting yaitu efek penembakan yang sulit terkontrol atas senjata sinar partikel di lapisan atas atmosfer. Pada ketinggian sekitar 100 km di atas permukaan bumi terdapat lapisan ionosfer. Bagian ini terdiri atas beberapa lapisan yang sedikit sekali mengandung air. Sebagian atomnya terbongkar menjadi ion bermuatan listrik. Lapisan ini bertanggung jawab atas pemantulan gelombang panjang radio dalam mengelilingi bumi. Ia juga bagian dari atmosfer di mana muncul aurora borealis (sinar di angkasa yang muncul di wilayah kutub geomagnetik bumi di malam hari akibat tingginya aktivitas matahari, bisa tampak di Kanada, Alaska, dan Skandinavia Utara) dengan muatan listrik yang luar biasa sebagai respons atas penyinaran kosmis terus-menerus di angkasa.
Sinar partikel yang terfokus baik dapat menghantam lubang di ionosfer. Partikel-partikel itu dapat secara positif mengisi proton, atau sebaliknya secara negatif mengisi elektron. Keadaan ini akan mempengaruhi penyebaran ion di sekitar jejak sinar lampu, yang berakibat munculnya aurora dan gangguan radio, serupa yang terjadi di Kanada tahun 1977.
Tapi adakah pengaruhnya terhadap kondisi terakhir atmosfer dan iklim di bumi? Andrew Michrowski, ilmuwan di jaringan pembangkit tenaga di Kanada Timur, yakin. “Pasti Rusia melakukan percobaan berdasarkan ide Tesla, dan telah mengubah iklim dunia,” ujarnya. Lain lagi dengan Watson W. Scott, direktur operasi di Departemen Komunikasi Kanada di Ottawa, “Mungkinkah percobaan ini berkaitan dengan kekeringan hebat di Inggris tahun 1976, hawa hangat di Greenland, dan turunnya salju di Miami? Belum ada bukti yang mendukung kebenarannya.
Visi awal Tesla (dalam penelitiannya di tahun 1872 mengenai “mesin terbang ideal”-nya) adalah mesin electropropulsive, penelitian ini mendorongnya mengatakan bahwa dirinyalah yang pertama kali memasuki bidang sains kelistrikan di tahun 1875. Ini adalah tugas yang ia embankan pada dirinya sendiri sebagai pekerjaan utamanya sepanjang hidup. (Frank Parker Stockbridge, The Tesla Turbine. The World’s Work, March, 1912, pp. 543-48).
Pada mulanya, guna mengantisipasi jika tenaga listrik yang dibutuhkan (oleh pesawat electropropulsive) terlalu besar untuk generator listrik on-board (karena pesawatnya sama sekali tak memiliki bidang untuk menahan), ia memulai pengembangan sistem “transmisi tenaga wireless” untuk mengirimkan/mentransmisikan tenaga listrik dari generator dan stasiun yang ada di darat. Beberapa ide awal Tesla ini tak berguna untuk mesin terbangnya, jadi ia mengubah ide-ide tersebut untuk tujuan komersial. Karena konsepnya bahwa eter bersifat relatif low-density (kepadatan rendah), serta konsepnya bahwa gaya elektromagnetik tidak terlalu besar dibanding gaya gravitasi, penemuan Tesla berikutnya (bahwa ia harus mendapatkan tenaga listrik yang lebih besar dari kebutuhan) membawanya mengubah pesawat electropropulsive, dan menghasilkan surplus teknologi “spin-off”.
Selama tahun 1920-an, saat ia membutuhkan uang dalam jumlah besar untuk menyelesaikan pesawat electropropulsive, ia tak berhasil menarik minat pemerintah AS terhadap surplus teknologi “spin-off” ini. Dalam sebuah artikel yang tak pernah dipublikasikan, Tesla mengatakan, “..kita harus segera mendorong pengembangan mesin terbang dan transmisi energi wireless dengan dukungan kekuatan dan sumber-sumber negara.” Yang dimaksud di sini adalah “mesin terbang” (bukan “pesawat”) dan “transmisi energi wireless”. Tesla memiliki banyak hak paten yang tak menghasilkan uang sepeser pun, karena Morgan dan Rockefeller telah menyatakan paten-paten tersebut terlarang. Tak seorang pun mau meminjam uang dari bank dan mempraktikkan salah satu sistem ini, dan semua orang yang dibodohi hingga melakukan hal itu dengan uangnya sendiri cukup dapat meminta turunnya murka dewa pada mereka seperti petir dari Zeus.
Karena penemuannya (yang hampir rampung) bahwa kebutuhan tenaga listrik on-board tidak akan terlalu besar, dan kegagalannya menarik minat orang-orang terhadap pengembangan sistem transmisi energi wireless miliknya, Tesla mengajukan paten di tahun 1913 terhadap turbin hebat yang ia temukan sekitar 1909. Ini mungkin dilakukan mengingat meningkatnya perkembangan dan pemahaman pengetahuan yang menunjukkan bahwa interaksi (pengaruh timbal-balik) elektromagnetik 1040 kali lebih besar dari interaksi gravitasi (George Gamow, Gravity, Anchor Books, N.Y. 1962, hal. 138). Menurut Hendrick Lorenz, gaya tarik (attractive force) listrik 2 x 1039 kali lebih besar dari gaya tarik gravitasi.
Perubahan strategi Tesla tampaknya terjadi antara tahun 1915 (saat ujicobanya dalam misi electropropulsive menggunakan energi yang secara wireless diarahkan pada misil tersebut dari darat melalui sorotan daya (power beam) dan 1934 (pengumuman hari kelahiran Tesla). Perkembangan baru ini mungkin dipicu oleh penemuan awal, karena tanpa sistem energi wireless maka konsep sebelumnya akan menjadi tak berguna. Para pengusaha energi menyingkirkan pemahaman ini, jadi Tesla dibiarkan dengan peralatannya sendiri dan tak bisa mengharapkan pihak manapun.
Miskonsepsi awal masih sedikit ada dalam benak Tesla saat ia mengembangkan turbin secara komersial di bawah slogan Tesla Propulsion Company, “20 Horsepower Per Pound”, dengan maksud tersembunyi yaitu menggunakan turbin untuk menggerakkan alternator berfrekuensi tinggi (yang ia rancang khusus) guna menghidupkan pesawat. Setelah mengembangkan suatu turbin yang ringan dan kuat (dapat mencapai kecepatan 30.000 rpm, unit seberat 20 pon dapat menghasilkan kekuatan 200 tenaga kuda atau lebih dengan menggunakan bensin), ia juga merancang dan memperoleh paten di tahun 1928 untuk jenis baru pesawat propeller-driven (digerakkan baling-baling) tipe “VTOL” (dihidupkan oleh 2 turbin yang dipasang bersama, yang dapat menetralkan tenaga putar baling-baling tersebut, dan menghapuskan kebutuhan akan baling-baling penyeimbang -seperti yang ada di badan belakang helikopter). Pesawat ini, jika dibuat, dapat memiliki superioritas dalam rasio berat: tenaga kuda—mungkin 3:1—dan bisa sangat cepat saat terbang (take off) vertikal.
Tesla (setelah memahami penggunaan mesin pesawat yang berat dan tidak efisien, dan kebutuhan pesawat yang tidak praktis dengan area sayap yang lebih lebar) tampaknya ingin mengkomersilkan turbinnya dengan merancang dan mempatenkan pesawat jenis baru, yang secara spesifik menggunakan turbin buatannya, untuk memperoleh modal guna menyelesaikan proyek electropropulsive-nya yang lebih berbiaya tinggi. Berdasarkan pengalamannya dengan paten sebelumnya, Tesla mengetahui bahwa sebuah paten tak berharga sama sekali jika ia tidak bisa mendapatkan modal (dari paten tersebut sebelum periodenya habis) untuk menjalankan proyek, selain itu ia juga mengetahui bahwa pengungkapan paten dapat membuat orang lain melakukan hal sama 17 tahun setelah paten miliknya diakui, sedangkan saat itu penemuan Tesla mengendur karena kekurangan dana bagiannya, sejak kelompok kepentingan finansial menentang Tesla.
Saat dalam tahap pengembangan awal, Tesla tampak tidak terlalu peduli dengan kemampuan sesungguhnya dari “tenaga” temuannya, hingga ujicoba di tahun 1915 membuktikan bahwa kemampuannya ternyata “sangat dahsyat”. Pada tahun 1893 dan 1894, Tesla telah “menyelesaikan sepenuhnya” Teori Gravitasi Dinamis (Dynamic Theory of Gravity) temuannya, setidaknya dalam “teori”. Ciri dari teori tersebut adalah sistem electropropulsion, tapi dalam tahap formatif dan teoritis. Namun mempublikasikan teori ini sama halnya dengan menyingkapkan teknologi dasar, yang akan membuat para pesaing (dengan dukungan uang dan sumber yang besar) menyelesaikan dan mengambil penghargaan atas karya terpenting Tesla dan penemuan terbesar dalam sejarah manusia. Tesla kekurangan uang, dan tak bisa memperoleh uang. Ia tak dapat menolong dirinya sendiri melalui paten, hingga ia menyelesaikan dan menguji coba contoh mesin berskala besar untuk menarik minat industri pesawat terbang dan pemerintah. Ini dilakukan saat ia membutuhkan dukungan finansial besar, saat ia masih memiliki stamina untuk menjalankan proyeknya, hingga ia letih dengan pungutan uang dan penyitaan atas perintah J.P. Morgan dan kelompoknya, semua dimaksudkan untuk menghancurkan Tesla karena terus-menerus muncul dengan sistem tenaga listrik baru yang membuat sistem sebelumnya menjadi usang. Karena sistem baru tersebut akan mengganggu Morgan dan Rockefeller, dan karena semua penemuan yang dipasarkan oleh Tesla (untuk memperoleh keuntungan) akan membuatnya memperoleh modal/sumber untuk membangun sistem energi miliknya, maka ia harus disingkirkan. Tesla tampaknya tak pernah menyadari bahwa kedermawanan palsu Morgan tak lebih sebagai rencana untuk menyepakati kontrak Tesla dengan Morgan, dan sebagai cara untuk membuat Tesla bergantung pada pihak lain dibanding pada dirinya sendiri. Perlakuan ini melemahkan Tesla secara emosional, finansial, dan teknis, serta menurunkan harga dirinya pada satu titik tertentu hingga menyembah-nyembah, memohon pada Morgan supaya menepati janji, tidak memanfaatkan dirinya, tapi seperti semua figur tragis lainnya, ada sebuah peripide—mempertegas kembali kisah tragis pahlawan dengan kekuatan Arturian yang hebat dan sempurna—sebelum ia meninggal secara heroik dan dilupakan, seperti penemuannya, seperti pedang Excalibur, tenggelam ke bawah air danau dusta “keamanan nasional”, kebiasaan korporat yang rakus, memaksa, dan memeras.
Satu-satunya kekuatan sisa yang tampaknya dimiliki Tesla adalah menyembunyikan penemuannya dari dunia, untuk menjaga rahasianya dari tangan para pencuri, kecuali ia menerima kompensasi atau penghargaan yang pantas, tapi ini tidak penting, karena mereka (para pencuri itu) telah mencuri karyanya sebelum mayatnya tenang, dan tak pernah membayarnya sepeserpun atas kesulitan yang ia alami.
Setelah sadar akan kemampuan sesungguhnya dari “tenaga” temuannya 100.000.000.000.000.000 kali lebih kuat dari gravitasi, Tesla mulai mengejar ide-ide tentang sistem tenaga listrik “on-board” untuk pesawat berawak yang digunakan dalam transportasi, serta “transmisi daya secara wireless” yang dipindahkan ke “misil” electropropulsive, robotik, dan dikendalikan secara remote, untuk digunakan dalam peperangan, dengan tenaga listrik yang ditransmisikan menuju misil tersebut dari darat. Setelah beberapa waktu bungkam, menyusul ujicoba contoh mesin misil yang digerakkan secara elektrik di tahun 1915, Tesla mulai menyebut tenaga gerak tersebut sebagai “kekuatan dahsyat” dalam pengumuman berikutnya yang dimulai pada tahun ‘1930’-an. “Dahsyat” tidak menunjuk pada sesuatu yang bereaksi secara lemah lalu terbang sedikit di atas tanah, tapi menunjuk pada sesuatu yang naik dengan kekuatan besar dan mengejutkan, seperti ketika saya melihat Penampakan piring terbang tahun 1953…hanya 10 tahun setelah kematian Tesla. Jika “dahsyat” menunjuk pada sesuatu seperti pesawat terbang atau roket konvensional—seperti yang dikatakan para agen misinformasi CIA/NASA—maka kata-kata apa yang bisa dipakai untuk melukiskan suatu kekuatan yang menggerakkan piring terbang pada kecepatan 9.000 mil/jam dalam 3 detik?
Kata-kata “alat propulsion”, yang digunakan Tesla dalam wawancaranya dengan William L. Laurence dari New York Times di tahun 1940, adalah sangat penting untuk orang-orang yang tertarik memahami konspirasi misinformasi dan dokumentasi penemuan Tesla yang disembunyikan. Dalam konteks tersebut, kata-kata “alat propulsion” menunjuk pada alat electropropulsive on-board yang digunakan dalam mesin terbang “ideal” milik Tesla, baik berawak atau tanpa awak, dikendalikan “secara mekanis” oleh pilot on-board, atau dikendalikan “secara remote melalui energi wireless” oleh pengendali yang ada di darat. Kata-kata “alat propulsion” tidak menunjuk pada “proyektil” seperti “mimis” atau “peluru”, yang sama sekali tidak memiliki “sistem propulsion” dan hanya didorong oleh senapan, dan kata-kata itu juga tidak menunjuk pada suatu jenis “pesawat terbang”—karena itu alat Tesla disebut “mesin terbang”—karena mesin Tesla tak memiliki sayap, kemudi guling (aileron), baling-baling, atau perlengkapan luar lainnya. “Propulsion” di sini maksudnya adalah sistem on-board untuk menggerakkan secara terus-menerus, melalui peralatan elektromagnetik, didukung dengan tenaga listrik yang dihasilkan generator on-board, atau oleh energi listrik dan sinyal kontrol yang ditransmisikan melalui sorotan daya (power beam) dari darat. Ide tentang perjalanan antar planet menarik perhatian Tesla, dan dengan ide bahwa energi listrik untuk propulsion dapat ditransmisikan dari bumi, maka pesawat luar angkasa tak lagi memerlukan tangki bahan bakar.
Dalam suratnya kepada teman yang juga penopang keuangannya, B.A. Behrend, di tahun 1930-an, Tesla secara samar menyebutkan penemuannya dalam electropropulsive: “Apa yang akan saya capai dengan penemuan lain itu, terutama mempertimbangkan diri Anda, tak berani saya ceritakan pada Anda. Ini saya nyatakan dengan sepenuh kesungguhan hati.” Tesla tampaknya sedang menyimpulkan suatu rencana untuk menemukan “dunia lain” di luar angkasa dengan mesin listriknya.
Tesla menyadari bahwa semua benda padat mengandung “muatan listrik”, dan juga bertindak seperti rongga gema yang berinteraksi secara elektromagnetik dengan berbagai gaya elektrostatik dan eter untuk menentukan interaksi dan gerakan gravitasinya di luar angkasa. Teori ini diujicoba dan dikonfirmasikan hingga tingkat tertentu dalam Colorado Springs Experiments Tesla tahun 1899. Pemerintah AS tak pernah memberi perhatian pada Tesla, dan penemuan besarnya dalam electropropulsive jatuh ke tangan para elit Nazi saat Wernher von Braun mendapatkan dan memulai pengembangan proyek “p2” di Los Alamos, New Mexico, pada tahun 1936, dan membawa kembali proyek tersebut ke Jerman saat musim gugur 1937 (yang kemudian dikembangkan di Peenemunde, wilayah Baltik, hingga proyek rahasia ini dijual kepada korporasi dan pemerintah Amerika sebagai pertukaran, di bawah Operasi Paperclip, beberapa waktu setelah gencatan senjata -informasi proyek rahasia tersebut ditukar dengan amnesti bagi beberapa penjahat perang, sejalan dengan perjanjian terhadap beberapa ribu orang untuk bekerja bagi pemerintah dan korporasi AS). Semua orang yang memiliki informasi teknis penting tentang proyek rahasia Nazi tersebut mendapat perlindungan.
Sejak penemuan Tesla dalam piring terbang berada di bawah pengawasan pemerintah AS di tahun 1945, akibatnya muncul program propaganda palsu—yang pada mulanya dikembangkan oleh RSHA Amt VI (Reichsicherheithaupt Amt VI, diterjemahkan menjadi National Security Agency Division 6), organisasi dalam Gestapo yang dipenuhi rahasia tingkat tinggi German Reich dan yang mengendalikan komunitas UFOlogy, new ager, dan jaringan misinformasi pesudo-skeptik, dalam Nazi Jerman. Pemerintah AS mempekerjakan aparat kontra-intelijen yang pernah bekerja dalam proyek piring terbang Nazi, beberapa dari pekerja tersebut adalah agen misinformasi Nazi yang dipekerjakan di Holloman A.F.B. (New Mexico) yang merancang dan mengimplementasikan “Roswell Hoax” di tahun 1947. Meski dibayangi dengan bekas kepura-puraan “kemananan nasional” dan militer, penutup-nutupan ini diperpanjang untuk kepentingan korporat negara yang monopolis dan berkuasa, bahkan sejak akuisisi penemuan Tesla oleh Nazi di tahun 1936, jika teknologi tersebut jatuh ke tangan korporat Jerman saat itu maka kematian Nazi akan lebih cepat terjadi.
Bisakah Anda membayangkan efeknya jika transportasi jenis ini (mesin terbang temuan Tesla-pen) berada di tangan korporat? Alat ini dapat membawa seorang manusia biasa pergi ke semua tempat di dunia, mengunjungi semua tempat yang bahkan tak bisa ia lakukan jika dalam penerbangan konvensional (karena mahalnya ongkos). Sebuah piring terbang kecil milik pribadi berbiaya lebih rendah dibanding membangun mobil, tidak memerlukan bahan bakar, berjalan dengan kecepatan ribuan mil per jam, tahan lama, dan tidak memerlukan pemeliharaan.
Bisakah Anda bayangkan efeknya terhadap komunis totalitarian, fasis, atau pemerintahan korporasi, dan kelompok ekonomi ‘yang diistimewakan’? Bisakah Anda membayangkan jika rakyat keluar dari perdagangan real-estate, karena kita semua dapat tinggal di mana saja, bahkan di tempat-tempat yang tidak memiliki jalan? Bisakah Anda memahami masalah perbatasan negara, saat piring terbang melintas dan kembali tanpa pemeriksaan seperti “kebiasaan”? Masalah utamanya adalah, seperti yang bisa Anda lihat, para otoritas gila kekuasaan (dengan paranoid dan ketakutan) yang tiba-tiba akan kehilangan banyak wewenang yang diperlukan untuk melangsungkan “pekerjaan” mereka, melindungi dan memelihara kepentingan para elit.
Tesla resmi menjadi warga negara Amerika, di umur 35 tahun. Tesla mendirikan Laboratoriumnya di 35 South Fifth Avenue, New York ditahun yang sama. Kemudian dia mendirikan Laboratorium lagi “ Houton Street Laboratory” di Houston street 46 E di New York pula. Tesla menjadi Vice President American Institute of Electrical Engineers. Dari tahun 1893 sampai tahun 1895 dia melakukan penelitian elektrik arus bolak balik frekwensi tinggi. Berhasil menghasilkan listrik arus bolak balik sejuta volt, dengan menggunakan peralatannya, Tesla Coil yang berbentuk kerucut. Serta melakukan penelitian efeknya terhadap kulit. Mendesain circuite putar, menemukan mesin penyebab tidur, cordless gas discharge lamps, transmiter dengan energi electromagnetic tanpa kabel. Tahun 1893 dia mendemontrasikan tentang radio komunikasi di St. Louis, Missouri.
Tahun 1912 dan 1915, Tesla dicalonkan sebagai salah satu penerima hadiah Nobel. 1917 dia menetapkan prinsip sistim radar, merupakan radar yang masih sangat primitip waktu itu. Tahun 1934, Emile Girardeau, bekerja dengan sistim radar milik Perancis, merupakan radar pertama di dunia. Dia menyatakan, radar tersebut dibangun berdasarkan prinsip-prinsip radar Tesla.
Pada tahun 1931 pada ulang tahunnya yang ke 75, majalah TIME memuat dirinya sebagai cover majalah, dengan titel pada cover majalah ditulis tentang sumbangsih Tesla terhadap generasi kelistrikan.
Tahun 1936 dia menulis telegram kepada Vladco Macek, (politisi dan pemimpin partai berpengaruh saat itu di Croasia) isi telegramnya “Saya bangga sebagai seorang Serbia dan tanah kelahiranku Croasia. Sejahtera untuk Yugoslavia ! (I’m equally proud of my Serbian origin and my Croatian homeland. Long live all Yugoslavs)“.
Pada umur 41 tahun, Tesla mengajukan hak patent untuk “Radio”, merupakan hak patent pertama untuk Radio (U.S patent 645,576). Setahun kemudian dia mendemontrasikan radio control boat dihadapan militer Amerika. Yang dimaksud radio control disini adalah remote control mobil mainan atau lainnya dimasa kini. Tahun 1898, dia medemonstrasikan radio control boat (kapal boat kecil, mainan) dihadapan publik pada pameran kelistrikan di Madison Square Garden. Tesla menamakan temuannya itu dengan nama “ Teleautomaton”. Pada tahun yang sama Tesla berhasil menemukan “Electric Igniter” atau “Spark Plug” (busi). Dengan hak patent Amerika 609,250 “Electrical Igniter for Gas Engines”.
Tahun 1899, dia pindah ke Colorado, tinggal di Colorado Spring, melakukan riset barunya tentang Telegrap tanpa kabel (wireless telegraphy). Dia melakukan percobaan dari Pikes Peak ke Paris, bebrapa eksperiment radio komunikasi lainnya. 7 Januari 1900, Tesla meninggalkan Colorado. Labnya dia jual untuk bayar hutang. Hasil percobaan-percobaan di Colorado adalah untuk pengembangan projek berikutnya.
Dengan tambahan modal dari J. Pierpont Morgan, Tesla merencanakan membangun Lab. Wardenclyffe Tower tahun 1900, tapi pada 1902 ia memindah lab-nya dari Houston Street ke Wardenclyffe. Pada ulang tahunnya yang ke 50 di tahun 1909, Tesla mendemonstrasikan turbin ciptaannya ( bladeless turbin ) berkekuatan 200HP (150 Kw ) dengan putaran 16.000 rpm. Selama tahun 1910-1911, ia melakukan percobaan turbinya di Waterside Power Station, New York. Turbin-turbin yang dilakukan tes disana berkeuatan antara 100 – 5000 Hp.
Pada umur 81 tahun dia menyelesaian sebuah buku berjudul “ dynamic theory of gravity”, tapi buku itu tak pernah dipublikasikan. Tesla meninggal karena penyakit gagal hati (heart failure), sendirian di kamar hotel no.3327, New Yorker Hotel. 7 januari1943, disamping telah menjual hak patennya atas temuannya, listrik arus bolak-balik (AC electricity patent), Tesla meninggal dengan meninggalkan banyak hutang. Sedangkan Edison saat hidupnya masih bisa membeli rumah di atas area 5,5 hektar di New Jersey hanya sekedar untuk hadiah pernikahan dengan istri keduanya. Dan semua berkas-berkas temuan Tesla disita oleh pemerintah Amerika Serikat.
Jika saja kegilaannya saat itu dapat menjadi sesuatu yang waras, bisa saja teknologi peradaban manusia akan lebih maju berlipat-lipat dari yang ada saat ini. Terbukti, bahwa segala penemuan-penemuannya saat itu, telah di adopsi oleh penemu-penemu selanjutnya hingga detik ini.
Namun begitulah sejarah, memang ditulis oleh mereka yang menang dan diperuntukkan demi kepentingan si pemenang. Si lemah, akan tetap kalah, dan dikubur di liang terdalam sejarah.




Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Nikola_Tesla
http://www.activistpost.com/2012/01/10-inventions-of-nikola-tesla-that.html
http://www.biographyonline.net/scientists/
http://www.pbs.org/tesla/ins/index.html
http://theoatmeal.com/comics/tesla
http://www.incandescentsculpture.com/wordpress/teslas-sensitive-brush-bulbs-or-the-invention-of-the-fluorescent-light/

1 comment: