Pembangunan Nasional
di bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan
meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju,
adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang
memungkinkan warganya mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya.
Sistem pendidikan nasional diselenggarakan melalui dua jalur, yaitu jalur
pendidikan sekolah, dan jalur pendidikan luar sekolah. Jalur pendidikan sekolah
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap manusia, sebab tanpa
pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan terbelakang. Dalam
pendidikan, perkembangan kurikulum menuntut siswa untuk selalu aktif, kreatif,
dan inovatif dalam menanggapi setiap mata pelajaran yang diajarkan. Sikap
aktif, kreatif, dan inovatif dapat terwujud dengan menempatkan siswa sebagai
objek pendidikan. Peran guru adalah sebagai fasilitator dan bukan sumber
belajar yang paling benar.
Seorang guru yang profesional dituntut untuk dapat
menampilkan keahlian di depan kelas. Salah satu komponen keahlian itu adalah
kemampuan untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa.
Untuk dapat menyampaikan pelajaran dengan efektif dan
efisien, guru perlu mengenal berbagai jenis metode pembelajaran sehingga dapat
memilih metode pembelajaran manakah yang paling tepat untuk suatu bidang
pengajaran.
Model pembelajaran inkuiri merupakan salah satu model
pembelajaran yang dianggap mampu menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Hal ini
terjadi karena penerapan model pembelajaran inkuiri memungkinkan siswa mencari
dan menemukan sendiri pola dan struktur matematika melalui pengalaman belajar
yang menyenangkan dan menantang. Rencana pembelajaran dengan model pembelajaran ini hendaknya disusun
sebaik mungkin agar siswa aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Sebagai model pembelajaran matematika terbaru
harus mampu membuat siswa nyaman dalam kegiatan pembelajaran.
A. Dasar Teori
a. Belajar Mandiri
Belajar
merupakan suatu hal yang sangat mendasar bagi manusia. Belajar dapat terjadi
kapan saja dan di mana saja. Apakah belajar itu? Yusuf Hadi Miarso (1986) dalam
Thomas Suharmanto (2006 : 13), menyatakan
bahwa belajar adalah proses komunikasi. Sedangkan menurut konstruktivis,
belajar adalah proses pengolahan informasi (Haris Mudjiman, 2006 : 28). Siswa
yang sedang belajar berarti terlibat komunikasi dengan berbagai hal, baik
hal-hal yang pernah dialami maupun hal-hal yang bersifat baru (informasi baru).
Belajar
aktif memiliki ciri keaktifan siswa, persistensi, keterarahan dan kreativitas
untuk mencapai tujuan atau mendapatkan serangkaian kompetensi. Seseorang yang sedang menjalankan kegiatan belajar
mandiri lebih ditandai dan ditentukan oleh
motif yang mendorongnya belajar, bukan oleh kenampakan fisik kegiatan belajarnya.
Kegiatan belajar secara fisik bisa berupa belajar sendiri dan belajar kelompok.
Dengan demikian, bila motif yang mendorong kegiatan belajarnya adalah motif
untuk menguasai sesuatu kompetensi yang diinginkan, maka ia dikatakan sedang
belajar mandiri.
b. Teori Belajar
1. Teori Belajar Piaget
Jean Piaget ialah psikolog pertama yang
menggunakan filsafat konstruktivisme dalam proses belajar. Teori yang dikemukakan
oleh Piaget adalah teori perkembangan mental atau intelektual atau kognitif.
Piaget menekankan aktivitas individual dalam pembentukan pengetahuan. Piaget
yang dikenal sebagai konstruktivis pertama (Ratna Wilis Dahar, 1989 :159)
menegaskan bahwa pengetahuan dibangun
dalam pikiran siswa melalui proses asimilasi, akomodasi dan ekuilibrasi. Proses
asimilasi adalah proses penyatuan atau pengintegrasian informasi baru ke dalam
struktur kognitif yang telah dimiliki. Proses akomodasi adalah proses penyesuaian
struktur kognitif ke dalam situasi yang baru. Sedangkan, proses ekuilibrasi
adalah penyesuaian berkesinambungan
antara asimilasi dan akomodasi.
B.
Pembelajaran
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan
aktivitas yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan
pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif. Pemahaman seorang guru terhadap pengertian
pembelajaran akan sangat mempengaruhi cara guru itu mengajar.Menurut Knowles pembelajaran adalah cara pengorganisasian
peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan menurut Slavin
pembelajaran didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku individu yang disebabkan oleh pengalaman dalam pengetahuan dan tingkah laku.
pembelajaran didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku individu yang disebabkan oleh pengalaman dalam pengetahuan dan tingkah laku.
Menurut Crow & Crow pembelajaran adalah pemerolehan tabiat, pengetahuan dan sikap. Menurut Rahil Mahyuddin pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang melibatkan ketrampilan
kognitif yaitu penguasaan ilmu dan perkembangan kemahiran intelek. Menurut Achjar Chalil pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Corey pembelajaran adalah suatu proses dimana
lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut
serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus. Menurut G. A. Kimble pembelajaran merupakan perubahan kekal secara relatif dalam keupayaan
kelakuan akibat latihan yang diperkukuh. Menurut Munif Chatib pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai
pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi
Berdasarkan pengertian dari pra ahli tersebut
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses pengorganisasian serta hasil
dari interasi untuk mencapai tujuan tertentu serta menghasilkan perubahan
tingkah laku yang relatif dan kekal.
C.
Metode Pembelajaran
Model
pembelajaran adalah prosedur, urutan,langkah- langkah, dan cara yang digunakan
guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa model pembelajaran merupakan jabaran dari
pendekatan.
Satu
pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai model pembelajaran.
Dapat pula dikatakan bahwa model pembelajaran adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan.
Dapat pula dikatakan bahwa model pembelajaran adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan.
Model pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran, selain model pembelajaran tentu
metode pembelajaran juga dapat digunakan. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2)
demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman
lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
D.
Model Pembelajaran
Inquiri
Inkuiri berasal dari bahasa Inggris
yaitu Inquiry yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu
jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukan. Pertanyaan ilmiah adalah
pertanyaan yang dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek
pertanyaan. Dengan kata lain, inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan
mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk
mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan
masalah dengan menggunakan kemampuan berfikir kritis dan logis.
Secara umum inkuiri merupakan proses yang
bervariasi dan meliputi kegiatan-kegiatan mengobservasi, merumuskan pertanyaan yang relevan,
mengevaluasi buku dan sumber-sumber informasi lainh secara kritis,merencanakan
penyelidikan atau investigasi, mereview apa yang telah diketahui, melaksanakan
percobaan atau eksperimen dengan menggunakan alat untuk memperoleh data,
menganalisis dan menginterupsi data serta membuat prediksi dan
mengkomunikasikan hasilny.
Pengertian
Inkuiri menurut para ahli
a) Menurut Piaget dan Trowbridge, 1973
Inkuiri
merupakan pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan
eksperimen sendiri, dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi, ingin
melakukan sesuatu, ingin menggunakan simbol-simbol dan mencari pertanyaan atas
pertanyaan sendiri, menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain,
membandingkan apa yang ditemukan dengan yang ditemukan oran lain.
b) Kuslan Stone (Dahar, 1991)
Inkuiri
merupakan pengajaran dimana guru dan anak mempelajari peristiwa-peristiwa dan
gejala-gejala ilmiah dengan pendekatan dan jiwa para ilmuwan.
c) Hamalik, 1991
Pengajaran
secara inkuiri adalh suatu strategi yang berpusat pada siswa yang dimana
kelompok-kelompok siswa dihadapkan pada suatu persoalan atau mencari jawaban
terhadap petanyaan-pertanyaan di dalam suatu prosedur dan struktur kelompok
yang digariskan secara jelas.
d)
Model
pembelajaran inkuiri adalah model mengajar yang berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan
cara berfikir ilmiah (Sujana, 2005 : 154) Model ini bertolak dari pandangan bahwa
siswa sebagai subjek dan objek dalam belajar, mempunyai kemampuan dasar untuk
berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Proses
pembelajaran harus dipandang sebagai stimulasi yang dapat menantang siswa untuk
melakukan kegiatan belajar. Peranan guru lebih banyak menempatkan diri sebagai
pembimbing atau pemimpin belajar dan fasilitator belajar, dengan demikian siswa
lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk kelompok memecahkan
permasalahan dengan bimbingan guru.
e)
Model
pembelajaran inkuiri merupakan suatu cara untuk menyampaikan ide atau gagasan
lewat proses menemukan Hudoyo (1990 : 124). Peserta didik menemukan
sendiri pola-pola dan struktur matematika melalui serentetan pengalaman belajar
yang lampau. Siswa memerlukan waktu dan bantuan untuk mengembangkan kemampuan
memahami ide atau gagasan baru. Beberapa petunjuk atau instruksi perlu
diberikan kepada peserta didik, apabila mereka belum menunjukkan kemampuan
untuk menemukan ide atau gagasan yang dimaksud. Dengan demikian kegiatan
belajar mengajar dengan model inquiry ini, seutuhnya melibatkan siswa
maupun guru. Diharapkan jika siswa terlibat dalam menemukan pola dan struktur
matematika itu ia akan memahami konsep dan teorema lebih baik, ingat lebih lama
dan mampu mengaplikasikan kesituasi yang lain.
Inkuiri merupakan seni dan sains tentang
mengajukan dan menjawab pertayaan-pertanyaan yang menghendaki pengamatan dan
pengukuran, pengajuan hipotesis dan penafsiran, pembangunan dan pengujian model
melalui eksperimen, refleksi dan pengakuan atas kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan dari model penyelidikan yang digunakan. Selama inkuiri,
guru dapat mengajukan suatu pertanyaan atau mendorong siswa mengajukan
pertanyaan-pertanyaan mereka sendiri, yang dapat bersifat open-ended, memberi
peluang siswa untuk mengarahkan penyelidikan mereka sendiri dan menemukan
jawaban-jawaban yang mungkin dari mereka sendiri, dan mengantar pada lebih
banyak pertanyaan lain.
Strategi inkuiri banayak dipengaruhi oleh
aliran belajar kognitif. Menurut alairan ini, belajar pada hakekatnya adalah
proses mental dan proses berpikir dengan memanfaatkan segala potensi yang
dimiliki setiap individu secara optimal. Belajar sekedar dari proses menghafal
dan menumpuk ilmu pengetahuan, tapi bagaimana pengetahuan yang diperoleh itu
bermakna untuk siswa melalui keterampilan berpikir.
Pendekatan
inkuiri merupakan pendekatan pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar
berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa
lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan
masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Tugas guru
adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun
dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa.
Tugas
guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka
memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlikan, tetapi
intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi.
Selama inkuiri, guru dapat mengajukan pertanyaan atau mendorong siswa
mengajukan pertanyaan-pertanyaan mereka sendiri, memberi peluang siswa untuk
mengarahkan peyelidikan mereka sendiri dan menemukan jawaban-jawaban yang
mungkin dari mereka sendiri dan mengantar pada lebih banyak pertanyaan lain.
Salah satu pendekatan pembelajaran dalam bidang Sains, yang sampai sekarang
masih tetap dianggap sebagai model yang cukup efektif adalah pendekatan
inkuiri. Langkah pembelajaran inkuri, merupakan suatu siklus yang dimulai dari:
1.
Observasi atau pengamatan terhadap berbagai fenomena alam
2.
Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihadapi
3.
Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban
4.
Mengumpulkan data yang terkait dengan pertanyaan yang
diajukan.
Agar
penerapan strategi inkuiri dapat berhasil dengan baik maka guru perlu memahami
beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan dalam merancang inkuiri seperti
disarankan oleh Keffer (2000) antara lain sebagai berikut:
a)
Siswa harus dihadapkan dengan masalah-masalah yang dirumuskan dalam
bentuk pertanyaan dan sumbernya bisa dari siswa sendiri maupun dari guru.
b)
Siswa harus diberi keyakinan bahwa mereka dapat menyelesaikan
masalahnya dan guru harus dapat menjadi fasilitator dan motivator bagi siswa.
c)
Siswa harus memiliki informasi awal tentang masalah yang dihadapinya.
Oleh karena itu, guru harus berperan dalam memberikan informasi pendukung baik
dengan cara melibatkan siswa bekerja bersama guru atau diberikan saran tentang
sumber-sumber dan wujud informasi yang dibutuhkan dan dapat dicari dan
diperolehnya sendiri.
d)
Siswa harus diberikan kesempatan melakukan dan mengevaluasi hasil
kegiatannya. Guru memberi bantuan jika siswa betul-betul sudah tidak mampu
memecahkan masalahnya.
Siswa diberiakan waktu cukup untuk bekerja
bedasarkan pendekatan baru secara individual maupun berkelompok dan perlu
diberikan contoh yang tepat dan agar dapat membedakan contoh salah yang
berkaitan dengan masalah.
E.
Materasi Pada Bentuk Aljabar
Soal-soal cerita yang akan dibahas pada sub bab menyelesaikan soal
cerita adalah soal-soal yang behubungan dengan sistem persamaan linier dua
variabel.
Contoh soal
Harga 2 baju dan 3 celana adalah
Rp85.000,00 sedangkan harga 3 baju dan 1 celana adalah Rp75.000,00. Tentukan
harga baju dan celana!
Langkah penyelesaian:
a. Menentukan dua buah variabel dan
membuat tabel.
b. Menyatakan setiap bilangan yang
ada dalam masalah dengan variabel yang ditentukan atau jika tidak, menuliskan
bilangan itu sebagai konstanta.
c. Menyatakan relasi antara
bilangan-bilangan dan variabel yang telah diperoleh sehingga tersusun kalimat
terbuka.
d. Menyelesaikan kalimat terbukanya.
e. Memeriksa kembali jawaban ke
masalahnya.
f. Menyatakan jawaban sesuai yang
ditanyakan pada masalah itu dalam bentuk verbal.
F.
Penerapan Model Pembelajaran Inquiri Materi Menyelesaikan Soal
Cerita pada Bentuk Aljabar
1. Stimulation (Stimulisi / pemberian rangsangan)
yakni melalui kegiatan PBM dengan mengajuka pertanyaan – pertanyaan, anjuran
membaca buku sehingga mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
2. Problem statement (pernyataan / identifikasi masalah) yakni memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda – agenda
masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya
dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban semetara atas pernyataan
masalah).
3. Data collection (pengumpulan data ) yakni memberikan kesempatan
kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak banyaknya yang relevan
untuk membuktikan benar salahnya hipotesis.
4. Data
processing
(pengolahan data), yakni mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para
siswa.
5. Verification yakni melakukan pemeriksaan secara
cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan.
6. Generalization (generalisasi) yakni menarik kesimpulan
yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau
masalah yang sama dengan memperhatikan hasil verifikasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dahar, Ratna Wilis. ( 1996 ). Teori – Teori Belajar. Jakarta :
Erlangga.
2. Depdiknas. (
2002 ). Pembelajaran Kontekstual.
Jakarta : Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Departeman Pendidikan
Nasional.
3. Depdiknas.( 2003 ). Pendekatan Kontekstual; Contextual Teaching
and Learning ( CTL ). Jakarta :
Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Departeman Pendidikan Nasional.
Hamalik Oemar. ( 2002 ). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
No comments:
Post a Comment