Pendekatan dalam disiplin ilmu yang disebut
filsafat ilmu akan lebih mudah di pahami arti pengertian bila diajukan
pandangan Dewey tentang pokok masalah, yaitu tentang permasalahan
filsafat pendidikan yang berarti hubungan antara filsafat dan ilmu. Berikut ini adalah berbagai metode
pendekatan filsafat:
1. Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif kerap dikontraskan dengan pendekatan induktif.
Pendekatan Deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa
umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu
kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Dari segi bahasa,
deduktif atau deduksi berasal dari Bahasa Inggris, yaitudeduction yang artinya
penarikan kesimpulan-kesimpulan dari keadaan-keadaan umum atau menemukan yang
khusus dari yang umum. Pendekatan deduktif juga diartikan sebagai cara berpikir
dimana pernyataan yang bersifat umum ditarik suatu kesimpulan yang bersifat
khusus. Penarikan kesimpulan dalam pendekatan deduktif biasanya menggunakan pola
pikir silogisme yang secara sederhana digambarkan dalam penyusunan dua buah
pernyataan (premis mayor dan premis minor) dan sebuah kesimpulan.
2. Pendekatan Induktif
Pendekatan Induktif merupakan pendekatan yang digunakan dalam berpikir
dengan bertolak dari hal-hal khusus ke hal umum. Hukum yang disimpulkan pada
fenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
Berpikir induktif adalah bentuk dari apa yang disebut generalisasi. Induksi
(induction) adalah cara mempelajarai sesuatu yang bertolak dari hal-hal khusus
untuk menentukan hukum atau hal yang bersifat umum. Metode berpikir induktif
merupakan cara berpikir yang dilakukan dengan cara menarik suatu kesimpulan
yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual. Oleh karena
itu, penalaran induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang
mempunyai ruang khusus dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri
dengan pernyataan yang bersifat umum.
3. Pendekatan Rasionalisme
Rasionalisme merupakan suatu paham yang mengutamakan rasio. Paham ini
beranggapan bahwa prinsip-prinsip dasar keilmuan bersumber dari rasio manusia,
sehingga pengalaman empiris bergantung pada prinsip-prinsip rasio. Karena rasio
itu ada pada subjek (manusia), maka asal pengetahuan harus dicari pada subjek.
Rasio itu berpikir. Berpikir inilah ynag membentuk pengetahuan. Karena hanya
manusia yang berpikir, maka hanya manusia yang mempunyai pengetahuan. Dengan
pengetahuan inilah manusia berbuat dan menentukan tindakannya. Berbeda
pengetahuan, berbeda pula laku perbuatan dan tindakannya. Rasionalisme juga
bisa diartikan sebagai doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran
haruslah ditentukan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan
fakta, daripada melalui iman, dogma, atau ajaran agama.
4. Pendekatan Empirisme
Empirisme merupakan suatu paham yang mengutamakan pengalaman. Secara
harfiah, istilah empirisme berasal dari Bahasa Yunani, yaitu kata emperia yang
berarti pengalaman. Pendekatan empiris melihat bahwa pengalaman, baik pengalaman
lahiriyah maupun pengalaman batiniyah merupakan sumber utama pengenalan.
Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua
pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan bahwa
manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan.
Referensi:
_________. Rasionalisme.
http://id.wikipedia.org/wiki/
_________. Empirisme.
http://id.wikipedia.org/wiki/
No comments:
Post a Comment