Kura-kura yang sering digambarkan sebagai makhluk yang
lambat namun bijaksana terkadang merupakan antitesis dari dunia yang sekarang
bergerak demikian cepat. Untuk hari ini, ada baiknya kita bercermin pada
kura-kura yang bergerak lambat namun hidupnya sarat dengan makna.
1. Alon-alon asal kelakon atau biar
lambat asal selamat. Ini bisa diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan,
terutama dalam berkendara. Ingat peribahasa “It’s better to lose one minute in
your life than to lose your life in one minute.” Orang ingin cepat meskipun
terkadang hasil yang dicapai jauh dari harapan. Ada baiknya kita mengerem
sedikit dan menilik semua usaha kita agar tujuan kita tercapai dengan baik dan
bukan tercapai dengan asal-asalan.
2. Perisai tempurung yang kuat.
Kura-kura mempunyai tempurung yang kuat yang digunakan sebagai perlindungan
dari bahaya. Semua orang juga ingin punya tempurung seperti itu. Saat dunia
seakan-akan tidak berpihak ke diri kita, kita bisa menyembunyikan diri dalam
tempurung kita untuk sementara supaya kita bisa menarik nafas, bersembunyi dan
menyusun strategi lagi. Tempurung kita bisa berupa rumah, keluarga, lagu, cerita
atau sekedar kenangan indah di masa lalu.
3. Fokus pada sedikit tujuan. Kura-kura
tahu, bahwa dengan gerakannya yang lambat, dia tidak mampu untuk mengerjakan
banyak hal. Jadi dia fokus kepada hal-hal yang ingin dia kerjakan dan kemudian
dia memberikan perhatian penuh pada tujuannya itu. Manusia modern dengan segala
yang serba instan, ingin banyak hal dengan cepat dan segera. Pada akhirnya, dia
kehilangan fokus apa yang sebenarnya ingin dia kerjakan dan malah mengerjakan
hal-hal yang tidak dia inginkan.
4. Kesabaran adalah kelebihan utama
seekor kura-kura. Ada cerita tentang seekor kura-kura yang berjalan pelan di
atas salju musim dingin. Monyet datang menghampiri dan bertanya mau ke mana
kura-kura tersebut. Dijawab bahwa si kura-kura mau berenang di tepian danau.
Monyet menertawakannya karena danau sekarang sedang beku total dan si kura-kura
tidak mungkin berenang. Kura-kura cuma menjawab, “Pada saat aku sampai ke sana,
danaunya sudah mencair.”
5. Lihat, dengar dan rasakan prosesnya.
Dengan gerakannya yang lambat, kura-kura melihat banyak hal dalam perjalanan
mencapai tujuannya. Dia melihat bagaimana petugas parkir menyeka wajahnya yang
kepanasan, pedagang asongan berlari meloncat ke arah bus untuk menawarkan
dagangannya, dan berbagai aspek kehidupan lain yang mungkin tidak kita sadari
karena kita hanya fokus pada tujuan yang telah kita tetapkan sebelumnya.
6. Temukan kecepatan pribadimu sendiri
dan jangan menjadi minder karenanya. Kura-kura menyadari bahwa dia mempunyai
kecepatannya sendiri. Kecepatan yang menjadi miliknya sendiri dan tidak
terpengaruh oleh kecepatan dunia di sekitarnya. Dia tidak berupaya untuk menjadi
lebih cepat dan berganti nama menjadi kelinci. Dia bergerak sewajarnya, dan
tidak merasa kesal jika ada yang bergerak lebih cepat darinya, karena kura-kura
sudah menemukan kecepatan pribadinya sendiri.
Kura-kura yang lambat mungkin tidak cocok dengan dunia yang
bergerak cepat sekarang ini. Namun, kura-kura adalah guru yang baik, guru yang
menghargai setiap waktu yang dia punya dan menghargai kesempatan yang ada
sepanjang waktu yang singkat tersebut.
No comments:
Post a Comment