Wednesday, December 28, 2016

Filosofi Tubuh

Kepala kita hanya dilindungi oleh 
kerangka tulang batok yang rawan benturan. 
Ini menunjukkan bahwa meskipun kita dapat menaklukan dunia
dengan kekuatan otak dan pikiran, namun tetap saja sangat terbatas.

Rambut kita meskipun jumlah helainya sangat banyak 
namun tetap saja jika rontok kita dapat melihatnya dan 
menimbulkan kebotakan. 
Ini juga menunjukkan keterbatasan kita sebagai manusia.

Mata kita hanya berjumlah dua, namun hebatnya bisa mengenali 
dan membedakan ratusan jenis warna.
Bahkan mata merupakan salahsatu panca indera yang 
paling kompleks komponennya dan 
belum dapat ditandingi oleh teknologi apapun juga. 
Disisi lain, mata dapat rusak hanya karena kebiasaan 
kecil seperti melihat matahari, fokus pada layar yang beradiasi, 
atau hanya karena mengucek mata dengan tangan kotor.
Ini jelas sekali menunjukkan keterbatasan kita.

Tangan dan kaki berjumlah masing-masing sepasang pada tubuh kita. 
Tentu ada maksudnya dalam penciptaan yang Tuhan lakukan.
Meski manusia dapat melatih organ gerak dengan kuat dan sempurna, 
namun karena tetap hanya dibalut kulit serta terdiri dari 
tulang dan otot yang rapuh maka tangan dan kaki
sangatlah rawan akan benturan dan penyakit. 
Keterbatasan ini juga seharusnya menyadarkan manusia.

Mulut kita adalah organ untuk berbicara sekaligus
pintu masuk bagi sistem pencernaan kita.
Mulut terdiri dari gigi, lidah, gusi, serta bibir. 
Masing-masing memilki fungsinya namun pada saat salahsatu 
mengalami sakit maka mulut kita merasakan sakit yang menyeluruh.
Masih terbatas bukan?

Berbagai organ dalam seperti paru-paru, ginjal, hati, 
pankreas, usus, dan lainnya memiliki komposisi yang 
bahkan tak bisa ditandingi oleh teknologi apapun juga. 
Jika salahsatu organ dalam kita rusak, 
jalan keluarnya hanya transplantasi
dari manusia lainnya sebagai pendonor. 
Sudah sangat terbatas!

Terakhir, akal budi dan perasaan. 
Manusia adalah makhluk hidup yang paling sempurna 
dimana manusia memiliki kehendak bebas yang didasarkan 
pada akal budi dan perasaan yang tak pernah dimiliki 
oleh hewan dan tumbuhan. 
Manusia dapat memanfaatkannya secara positif atau negatif 
bergantung pada tujuannya. 
Namun satu hal yang pasti, akal budi dan perasaan 
tak pernah dapat menjadikan manusia sebagai 
Tuhan atas semesta alam yang kuasaNya tak terbatas.

Jadi meskipun tubuh manusia sangatlah terbatas, 
namun Tuhan menciptakannya dengan 
sangat tak terbatas dan tak tertandingi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi takkan pernah dapat 
menciptakan manusia seutuh seperti yang Tuhan ciptakan.
Tubuh manusia terbatas agar kita tetap terus bergantung 
pada Kuasa Yang Maha Besar.

Saya manusia yang bertubuh sempurna,
sudah sepatutnya dan harus selalu bersyukur.
Bandingkan dengan manusia yang bertubuh kurang sempurna, 
mereka saja masih tetap bisa bersyukur dan 
tetap berjuang untuk hidupnya.
Pada saat kita menghadapi masalah,
lihatlah pada tubuh kita sendiri
apakah kita masih bersyukur atau tidak...

Hidup itu memang ada batasnya,
namun menjadi sangat tak ternilai
saat kita menghargai keterbatasan dan bersyukur padaNYA.





No comments:

Post a Comment