Wednesday, December 28, 2016

Filosofi Sepatu



1.      Bentuknya tak persis sama namun serasi.
Kita diciptakan di dunia untuk hidup berpasangan, ada yg tinggi, rendah, cantik, tampan tapi tidak ada yang persis sama namun orang menilainya serasi.

2.      Saat berjalan tak pernah kompak tapi tujuannya sama.
Kadang untuk mencapai tujuan dengan pasangan kita tidak selalu sama tetapi tetap harus mengkomunikasi maksud dan keinginan dari pasangan kita sehingga dapat tercapai tujuan dan cita-cita kita. Jangan egois itulah kunci dari kekompakan.

3.      Tak pernah ganti posisi, namun saling melengkapi.
Ibarat sepatu dia akan setia dengan posisinya tidak mungkin yang sebelah kiri menjadi sebelah kanan begitupun sebaliknya. Inilah kehidupan di dunia dengan pasangan masing-masing mereka saling melengkapi kekurangan dan kelebihan sehingga bisa tercapai maksud dan cita-cita yang diinginkan.

4.      Selalu sederajat tak ada yang lebih rendah atau tinggi.
Waktu awal kita membeli sepatu baru kita tidak mengerti bagaimana nanti hasilnya setelah kita memakainya. Apakah bisa nyaman baik yang sebelah kanan maupun yang sebelah kiri. Begitu pula dengan pasangan kita waktu sepakat di awal untuk melangkah semuanya sama karena masih baru.kadang baru terasa setelah kita menjalaninya. Disinilah kunci kebesaran hati kita agar tidak egois dan ikhlas dimana untuk mencapai tujuan dan cita-cita kita saling melengkapi kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tidak ada yang merasa lebih rendah atau lebih tinggi.Toh waktu kita sepakat untuk menerima pasangan sudah mengetahui pribadi masing-masing.

5.      Bila yang satu hilang yang lain tak memiliki arti.
Ya itulah kenyataan hidup ketika sepatu yg sebelah hilang atau rusak, sepatu tersebut tidak mempunya arti dan kegunaan lagi. Hal ini juga terjadi pada pasangan kita, ketika yang satu sudah hilang pastinya akan ada perubahan dalam hidup masing-masing.

6.      Harapan kita ketika kita mulai sepakat untuk hidup berpasangan adalah SEjalan samPAi TUa. Sama seperti kita membeli sepatu dapat mempunyai arti ketika masih berpasangan sampai salah satu sudah rusak, koyak atau hilang.

No comments:

Post a Comment