Salam pramuka! Kali ini
saya tertarik untuk membahas mengenai seragam pramuka. Kenapa sih seragam
pramuka warnanya coklat? Kenapa gak warna pink atau warna biru aja? Sebagian
orang pasti tidak terlalu peduli tentang ini, tapi saya ingin membagikan
informasi yang menjelaskan tentang warna seragam pramuka. Walaupun terlihat agak
sepele, Pemilihan warna coklat muda sebagai warna baju pramuka dan coklat tua
sebagai warna celana atau rok pramuka ternyata memiliki pemikiran dan nilai
filosofi yang tinggi.
Pada jaman perjuangan
kemerdekaan dahulu, yaitu pada tahun 1945 – 1949, para pejuang Indonesia
menggunakan pakaian berwarna cokelat, hijau, dan wulung. Dan dari ketiga warna
tersebut, yang paling serasi dengan warna bendera negara kita adalah warna
cokelat. Warna bendera kita-pun dijadikan setangan atau pita leher pramuka,
sesuai dengan keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 226 Tahun 2007.
Coklat tua adalah warna
tanah Indonesia. Coklat muda adalah warna air yang mengaliri tanah-tanah
Indonesia. Dan Merah Putih adalah kibaran bendera Indonesia. Sehingga seorang
pramuka digambarkan sebagai seorang pandu yang berpijak diatas tanah air
Indonesia yang selalu siap sedia untuk membela dan mempertahankan agar sang
Merah Putih tetap berkibar di bumi Nusantara. Warna coklat
adalah warna pakaian yang juga digunakan para pejuang dimasa kemerdekaan,
coklat adalah warna yang penuh kenangan betapa gigihnya para pendahulu kita dalam
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Betapa banyak nyawa dan harta yang telah
dikorbankan untuk mempertahankan kibaran bendera Merah Putih di bumi nusantara
ini, begitu besarnya jasa mereka mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Oleh karena
itu, kita para pramuka yang mengenakan seragam ini harus selalu mengingat
betapa besar perjuangan dan pengorbanan yang telah diberikan para pejuang
bangsa, dan senantiasa memberikan penghormatan pada
jasa-jasa mereka dengan terus berlatih membina diri kita menjadi pribadi yang
tangguh dan bermoral agar kita menjadi generasi penerus bangsa yang utama.
Kemudian
dari mulai perbedaan bentuk antara pakaian yang digunakan siaga, penggalang, penegak
dan anggota dewasa, kemudian atribut-atribut yang melengkapinya, tentu saja
dengan menjelaskan semua kiasan dan maknanya, seperti kenapa TKU pada siaga
diilustrasikan sebagai manggar (bunga kelapa) kuncup, sedangkan pada penggalang
dilustrasikan sebagai manggar mekar, kemudian penegak bergambar cikal berwarna
kuning yang bersebelahan dengan dasar hijau dan ada satu bintang diatasnya
sedangkan pandega kenapa dasarnya berwarna coklat, dan lain sebagainya. Sebuah
semangat nasionalisme telah ditanamkan sang Pembina dari selembar kain yang
semula tidak bermakna yang setelah dijahit dan dilengkapi atributnya memiliki
banyak makna dan dinamakan seragam pramuka.
Jika filosofi mengenai
air dan tanah masih menimbulkan perdebatan kemudian bagaimana? Kita merujuk
kepada Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 174 Tahun 2012 tentang
Petunjuk Penyelenggaraan Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka. Dalam Jukran
tersebut, tepatnya di Bab I pasal 5 ayat b tertulis: “Warna Pakaian Seragam
Pramuka adalah coklat muda dan coklat tua. Warna tersebut dipilih dari salah
satu warna yang banyak dipakai oleh para pejuang kita di masa perang
kemerdekaan (1945-1949)”.
Dari Petunjuk
Penyelenggaraan Pakaian Seragam Anggota Pramuka tersebut jelas bahwa pemilihan
warna cokelat muda dan coklat tua sebagai warna pakaian seragam pramuka
dikarenakan kedua warna tersebut termasuk salah satu warna yang banyak dipakai
oleh para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia kala itu. Apakah semua pejuang
di masa kemerdekaan mengenakan pakaian berwarna coklat? Tentu tidak. Tidak
sedikit pejuang kita dahulu yang memakai pakaian berwarna putih, hitam, atau
bahkan tidak mengenakan pakaian yang layak. Di dalam jukran tersebut dikatakan
bahwa coklat merupakan “salah satu warna yang banyak dipakai”. Dan tidak ada
penjelasan lebih detail tentang pemilihan warna itu.
Meskipun demikian,
tersirat sebuah maksud bahwa pramuka hendaklah tidak melupakan para pejuang
kemerdekaan yang telah berjuang dan mengorbankan segalanya demi tegaknya negara
Indonesia. Tidak melupakan bukan berarti sekedar mengingat dan mengenang namun
harus pula menghormati, menghargai, meneladani, dan meneruskan perjuangan dan
kepahlawanan para pejuang di di masa perang kemerdekaan. Pramuka pantang melupakan
jasa para pahlawan dan harus menjadikannya sebagai motivasi dan sumber
inspirasi untuk terus berkarya.
Referensi:
makasih kak jadi tau sekarang
ReplyDeleteElever Media Indonesia