Suatu hari ketika masih
sekolah menengah di pulau seribu ekor kuda (menurut Chairil Anwar) alias pulau
Sumba, guru bahasa latin memberikan nasihat bijak berupa pepatah yang masih
segar dalam ingatan saya hingga saat ini; Non secum agit aeger, medicum qui
heredem facit-Orang yang tidak meniup api dengan baik akan mengunyah tepung
dimulutnya. Sebuah gambaran hidup dengan analogi tiup api. Api adalah energi
yang mengubah bahan mentah menjadi masakan enak. Api itulah yang mengubah
tepung menjadi roti. Dari api, segala sesuatu dapat terhidang di meja makan.
Singkatnya, untuk menikmati masakan yang enak atau roti yang matang maka harus
meniup api agar tetap menyala. Bisa dibayangkan bagaimana menghasilkan masakan
tanpa api. Analogi ini kalau ditarik dalam konteks mahasiswa maka api anda
adalah semangat untuk belajar, waktu untuk membaca, berdiskusi atau mengerjakan
tugas. Karena dengan ini anda akan memperoleh hasil belajar yang memuaskan dan
kelak akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan. Atau dalam konteks pekerjaan
apapun, anda harus menjaga api semangat untuk tetap menyala. Api ibarat bahan
bakar yang menggerakan roda kehidupan kita untuk mencapai tujuan, cita-cita
maupun kesuksesan kita. Don Gabor, seorang pakar komunikasi pernah berkata
bahwa banyak hal-hal besar terjadi kalau anda melakukan hal-hal kecildengan
benar. Gabor memberikan rumus untuk mencapai impian sebagai berikut; Komitmen
+Perencanaan+Tindakkan+Kegigihan = Mencapai impian anda. Rumusan Gabor ini
ibarat api yang membakar semangat kita untuk berjuang meraih impian kita.
Marilah kita jaga api semangat kita untuk tetap menyala agar tidak menguyah
tepung melainkan kesuksesan yang dapat kita raih.
No comments:
Post a Comment