Friday, October 21, 2016

Pengertian filsafat secara Terminologi (Menurut beberapa ahli)


Pengertian filsafat secara terminologi sangatlah beragam. Para filsuf merumuskan pengertian filsafat sesuai dengan kecenderungan pemikiran kefilsafatan yang dimilikinya. Seorang Plato mengatakan bahwa : Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli. Sedangkan muridnya Aristoteles berpendapat kalau filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika. Lain halnya dengan Al Farabi yang berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya. Berikut ini disajikan beberapa pengertian Filsafat menurut beberapa para ahli:
1.      Phytagoras (572-497 SM): Dalam tradisi filsafat zaman Yunani Kuno, Phytagoras adalah orang yang pertama-tama memperkenalkan istilah philosophia, yang kemudian dikenal dengan istilah filsafat. Phytagoras memberikan definisi filsafat sebagai the love of wisdom. Menurutnya, manusia yang paling tinggi nilainya adalah manusia pecinta kebijakan (lover of wisdom), sedangkan yang dimaksud dengan wisdom adalah kegiatan melakukan perenungan tentang Tuhan. Phytagoras sendiri menganggap dirinya sebagai seorang philosophos (pecinta kebijakan), baginya kebijakan yang sesungguhnya hanyalah dimiliki semata-mata oleh Tuhan.
2.      Socrate (469-399 SM): Ia adalah seorang filosof dalam bidang moral yang terkemuka setelah Thales pada zaman Yunani Kuno. Socrates memahami bahwa filsafat adalah suatu peninjauan diri yang bersifat reflektif atau perenungan terhadap asas-asas dari kehidupan yang adil dan bahagia (principels of the just and happy life) 
3.      Plato(427-347 SM): Seorang sahabat dan murid Socrates ini telah mengubah pengertian kearifan (shopia) yang semula bertalian dengan soal-soal praktis dalam kehidupan menjadi pemahaman intelektual. Menurutnya, filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli. Dalam karya tulisnya Republik, Plato menegaskan bahwa para filosof adalah pecinta pandangan kebenaran (vision of truth). Dalam pencarian terhadap kebenaran tersebut, hanya filosof yang dapat menemukan dan menangkap pengetahuan mengenai ide yang abadi dan tak berubah. Dalam konsepsi Plato, filsafat merupakan pencarian yang bersifat spekulatif atau  perekaan terhadap pandangan tentang seluruh kebenaran . maka filsafat Plato tersebut kemudian dikenal dengan sebutan Filsafat Spekulatif. 
4.      Aristoteles (384-332 SM): Aristoteles adalah salah seorang murid Plato yang terkemuka. Dalam pandangannya, seringkali Aristoteles bersebrang dengan pendapat gurunya, namun pada prinsipnya, Aristoteles mengembangkan paham-paham yang dikemukakan oleh gurunya tersebut.  Berkenaan dengan pengertian filsafat, Aristoteles mengemukakan bahwa shopia (kearifan) merupakan kebijakan intelektual tertinggi. Sedangkan philosophia merupakan padanan kata dari episteme dalam arti suatu kumpulan teratur pengetahuan rasional mengenai sesuatu objek yang sesuai. Adapun pengertian filsafat itu sendiri, menurut Aristoteles, adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika. 
5.      Cicero (106 – 43 SM): filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni“ (the mother of all the arts). Ia juga mendefinisikan filsafat sebagai arts vitae (seni kehidupan).
6.      Al-kindi (801-873 M): Ia adalah seorang filosof muslim pertama. Menurutnya, filsafat adalah pengetahuan tentang hakikat segala sesuatu dalam batas-batas kemampuan manusia, Karena tujuan para filosof dalam berteori adalah mencari kebenaran, maka dalam praktiknya pun harus menyesuaikan dengan kebenaran pula. 
7.      Johann Gotlich Fickte (1762-1814 ): filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu, yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu). Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
8.      Paul Nartorp (1854 – 1924 ): filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya .
9.      Francis Bacon (1561-1621 M). Seorang filosof Inggris ini mengemukakan metode induksi yang berdasarkan pengamatan dan percobaan menemukan kebenaran dalam ilmu pengetahuan. Ia menyebut filsafat sebagai ibu agung dari ilmu-ilmu (the great mother of the science).
10.  Imanuel Kant ( 1724 – 1804 ): Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan.
a.       Apakah yang dapat kita kerjakan?
b.      Apakah yang seharusnya kita kerjakan?
c.       Sampai dimanakah harapan kita?
d.      Apakah yang dinamakan manusia?
11.  Henry sidgwick (1839-1900 M). Dalam bukunya yang berjudul “Philosophi, Its Scope  and Relations: An introductory Course of Lectures”, Henry Sidgwick menyebutkan bahwa filsafat sebagai scientia scientarium (ilmu tentang ilmu), karena filsafat memeriksa pengertian-pengertian khusus, asas-asas pokok, metode khas, dan kesimpulan-kesimpulan utama dalam suatu ilmu apapun dengan maksud untuk mengkoordinasikan semuanya dengan hal-hal yang serupa dari ilmu-ilmu lainnya. 
12.  John Dewey (1858-1952). Dalam tulisannya yangberjudul “Role of Philosophy in The History of Civilazations ; Proceedings of The Sixth International Congress of Philosophy), ia menganggap filsafat sebagai suatu sarana untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian antara hal-hal yang lama dengan yang baru dalam penyesuaian suatu kebudayaan. Filsafat merupakan suatu pengungkapan dari perjuangan-perjuangan manusia dalam usaha yang terus menerus untuk menyesuaikan kumpulan tradisi yang lama dengan berbagai kecenderungan ilmiah dan cita-cita politik yang baru. 
13.  Poedjawijatna (1974): Ia memberikan definisi filsafat sebagai ilmu yang berusaha untuk mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka. 
14.  Notonegoro: Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.
15.  Driyakarya: filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa yang penghabisan “.
16.  Sidi Gazalba: Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.
17.  Harold H. Titus (1979 ): (1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi; (2) Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan; (3) Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian (konsep); Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.
18.  Hasbullah Bakry: Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu.
19.  Prof. Mr.Mumahamd Yamin: Filsafat ialah pemusatan pikiran , sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.
20.  Prof.Dr.Ismaun, M.Pd. : Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan qalbunya secara sungguh-sungguh , yakni secara kritis sistematis, fundamentalis, universal, integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki (pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati.
21.  Bertrand Russel: Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.
22.  Al Farabi: Filsuf Arab ini mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang hakikat bagaimana alam maujud yang sebenarnya.
23.  Rene Descartes: Menurutnya, filsafat adalah kumpulan semua pengetahuan dimana Tuhan, alam, dan manusia menjadi pokok penyelidikan.
24.  Langeveld: Ini berpendapat bahwa filsafat adalah berfikir tentang masalah-masalah yang akhir dan yang menentukan, yaitu masalah-masalah mengenai makna keadaan, Tuhan, keabadian, dan kebebasan.
25.  Harun Hadiwijon: Menurutnya, filsafat adalah usaha manusia dengan akalnya untuk memperoleh suatu pandangan dunia dan hidup yang memuaskan hati.
26.    A. Sonny Keraf dan Mikhael Dua: Menurutnya, filsafat adalah sebuah sikap mempertanyakan tentang segala sesuatu. Memang pada akhirnya pertanyaan itu akan menemukan jawabannya, tetapi jawaban ini selalu dipertanyakan lagi. Karena itulah filsafat sering dianggap sebagai sesuatu yang bermula dari sebuah pertanyaan dan diakhiri dengan pertanyaan pula. Dengan kata lain, filsafat adalah sebuah sistem pemikiran yang terbuka untuk dipertanyakan dan dipersoalkan kembali. Filsafat adalah tanda Tanya dan bukan tanda seru. Filsafat adalah pertanyaan bukan pernyataan. Demikian Sonny dan Mikhael berkomentar mengenai definisi filsafat.
27.  Menurut Reksa Adya Pribadi, M.pd. (Dosen mata kuliah Kurikulum dan pembelajaran UNTIRTA): Filsafat adalah ilmu “Kepo” karena didasari oleh rasa ingin tahu yang tinggi terhadap segala sesuatu.

Dari semua pengertian filsafat secara terminologis di atas, dapat ditegaskan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan memikirkan segala sesuatunya secara mendalam dan sungguh-sungguh, serta radikal sehingga mencapai hakikat segala situasi tersebut.



Referensi:

No comments:

Post a Comment