Pengertian filsafat secara terminologi sangatlah
beragam. Para filsuf merumuskan pengertian filsafat sesuai dengan kecenderungan
pemikiran kefilsafatan yang dimilikinya. Seorang Plato mengatakan bahwa :
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang
asli. Sedangkan muridnya Aristoteles berpendapat kalau filsafat adalah ilmu
(pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu
metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika. Lain
halnya dengan Al Farabi yang berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu
(pengetahuan) tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya. Berikut
ini disajikan beberapa pengertian Filsafat menurut beberapa para ahli:
1.
Phytagoras (572-497 SM): Dalam tradisi filsafat zaman Yunani
Kuno, Phytagoras adalah orang yang pertama-tama memperkenalkan istilah philosophia, yang kemudian dikenal
dengan istilah filsafat. Phytagoras memberikan definisi filsafat sebagai the love of wisdom. Menurutnya, manusia
yang paling tinggi nilainya adalah manusia pecinta kebijakan (lover of wisdom), sedangkan yang
dimaksud dengan wisdom adalah
kegiatan melakukan perenungan tentang Tuhan. Phytagoras sendiri menganggap
dirinya sebagai seorang philosophos
(pecinta kebijakan), baginya kebijakan yang sesungguhnya hanyalah dimiliki
semata-mata oleh Tuhan.
2.
Socrate (469-399 SM): Ia adalah seorang filosof dalam
bidang moral yang terkemuka setelah Thales pada zaman Yunani Kuno. Socrates
memahami bahwa filsafat adalah suatu peninjauan diri yang bersifat reflektif
atau perenungan terhadap asas-asas dari kehidupan yang adil dan bahagia (principels of the just and happy
life)
3.
Plato(427-347 SM): Seorang sahabat dan murid Socrates
ini telah mengubah pengertian kearifan (shopia)
yang semula bertalian dengan soal-soal praktis dalam kehidupan menjadi
pemahaman intelektual. Menurutnya, filsafat adalah pengetahuan yang berminat
mencapai kebenaran yang asli. Dalam karya tulisnya Republik, Plato menegaskan bahwa para filosof adalah pecinta
pandangan kebenaran (vision of truth).
Dalam pencarian terhadap kebenaran tersebut, hanya filosof yang dapat menemukan
dan menangkap pengetahuan mengenai ide yang abadi dan tak berubah. Dalam
konsepsi Plato, filsafat merupakan pencarian yang bersifat spekulatif atau perekaan terhadap pandangan tentang seluruh
kebenaran . maka filsafat Plato tersebut kemudian dikenal dengan sebutan Filsafat Spekulatif.
4.
Aristoteles (384-332 SM): Aristoteles adalah salah seorang
murid Plato yang terkemuka. Dalam pandangannya, seringkali Aristoteles bersebrang
dengan pendapat gurunya, namun pada prinsipnya, Aristoteles mengembangkan
paham-paham yang dikemukakan oleh gurunya tersebut. Berkenaan dengan pengertian filsafat,
Aristoteles mengemukakan bahwa shopia
(kearifan) merupakan kebijakan intelektual tertinggi. Sedangkan philosophia merupakan padanan kata dari episteme dalam arti suatu kumpulan
teratur pengetahuan rasional mengenai sesuatu objek yang sesuai. Adapun
pengertian filsafat itu sendiri, menurut Aristoteles, adalah ilmu pengetahuan
yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika,
logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
5.
Cicero (106 – 43 SM): filsafat adalah sebagai “ibu dari
semua seni“ (the mother of all the arts).
Ia juga mendefinisikan filsafat sebagai arts
vitae (seni kehidupan).
6.
Al-kindi (801-873 M): Ia adalah seorang filosof muslim
pertama. Menurutnya, filsafat adalah pengetahuan tentang hakikat segala sesuatu
dalam batas-batas kemampuan manusia, Karena tujuan para filosof dalam berteori
adalah mencari kebenaran, maka dalam praktiknya pun harus menyesuaikan dengan
kebenaran pula.
7.
Johann Gotlich Fickte (1762-1814 ): filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu,
yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu). Ilmu membicarakan sesuatu bidang
atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis
ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
8.
Paul Nartorp (1854 – 1924 ): filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak
menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama,
yang memikul sekaliannya .
9.
Francis Bacon (1561-1621 M). Seorang filosof Inggris ini
mengemukakan metode induksi yang berdasarkan pengamatan dan percobaan menemukan
kebenaran dalam ilmu pengetahuan. Ia menyebut filsafat sebagai ibu agung dari
ilmu-ilmu (the great mother of the
science).
10. Imanuel
Kant ( 1724 – 1804 ):
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala
pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan.
a.
Apakah
yang dapat kita kerjakan?
b.
Apakah
yang seharusnya kita kerjakan?
c.
Sampai
dimanakah harapan kita?
d.
Apakah
yang dinamakan manusia?
11. Henry
sidgwick (1839-1900 M). Dalam
bukunya yang berjudul “Philosophi, Its
Scope and Relations: An introductory
Course of Lectures”, Henry Sidgwick menyebutkan bahwa filsafat sebagai scientia scientarium (ilmu tentang
ilmu), karena filsafat memeriksa pengertian-pengertian khusus, asas-asas pokok,
metode khas, dan kesimpulan-kesimpulan utama dalam suatu ilmu apapun dengan
maksud untuk mengkoordinasikan semuanya dengan hal-hal yang serupa dari
ilmu-ilmu lainnya.
12. John
Dewey (1858-1952).
Dalam tulisannya yangberjudul “Role of
Philosophy in The History of Civilazations ; Proceedings of The Sixth International
Congress of Philosophy), ia menganggap filsafat sebagai suatu sarana untuk
melakukan penyesuaian-penyesuaian antara hal-hal yang lama dengan yang baru
dalam penyesuaian suatu kebudayaan. Filsafat merupakan suatu pengungkapan dari
perjuangan-perjuangan manusia dalam usaha yang terus menerus untuk menyesuaikan
kumpulan tradisi yang lama dengan berbagai kecenderungan ilmiah dan cita-cita
politik yang baru.
13. Poedjawijatna
(1974): Ia
memberikan definisi filsafat sebagai ilmu yang berusaha untuk mencari sebab
yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka.
14. Notonegoro: Filsafat menelaah hal-hal yang
dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah ,
yang disebut hakekat.
15. Driyakarya: filsafat sebagai perenungan yang
sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat, perenungan tentang
kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa yang penghabisan “.
16. Sidi
Gazalba: Berfilsafat
ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu
yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.
17. Harold
H. Titus (1979 ):
(1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam
yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik
atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi; (2)
Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan; (3)
Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan
pengertian (konsep); Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian
manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.
18. Hasbullah
Bakry: Ilmu
Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai
Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan
tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan
itu.
19. Prof.
Mr.Mumahamd Yamin:
Filsafat ialah pemusatan pikiran , sehingga manusia menemui kepribadiannya
seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.
20. Prof.Dr.Ismaun,
M.Pd. : Filsafat
ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan qalbunya secara
sungguh-sungguh , yakni secara kritis sistematis, fundamentalis, universal,
integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki
(pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati.
21. Bertrand
Russel: Filsafat
adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains.
Sebagaimana teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai
masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh,
tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian
akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.
22. Al
Farabi: Filsuf
Arab ini mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang hakikat
bagaimana alam maujud yang sebenarnya.
23. Rene
Descartes: Menurutnya,
filsafat adalah kumpulan semua pengetahuan dimana Tuhan, alam, dan manusia
menjadi pokok penyelidikan.
24. Langeveld: Ini berpendapat bahwa filsafat
adalah berfikir tentang masalah-masalah yang akhir dan yang menentukan, yaitu
masalah-masalah mengenai makna keadaan, Tuhan, keabadian, dan kebebasan.
25. Harun
Hadiwijon:
Menurutnya, filsafat adalah usaha manusia dengan akalnya untuk memperoleh suatu
pandangan dunia dan hidup yang memuaskan hati.
26. A. Sonny Keraf dan Mikhael Dua: Menurutnya, filsafat adalah
sebuah sikap mempertanyakan tentang segala sesuatu. Memang pada akhirnya
pertanyaan itu akan menemukan jawabannya, tetapi jawaban ini selalu
dipertanyakan lagi. Karena itulah filsafat sering dianggap sebagai sesuatu yang
bermula dari sebuah pertanyaan dan diakhiri dengan pertanyaan pula. Dengan kata
lain, filsafat adalah sebuah sistem pemikiran yang terbuka untuk dipertanyakan
dan dipersoalkan kembali. Filsafat adalah tanda Tanya dan bukan tanda seru.
Filsafat adalah pertanyaan bukan pernyataan. Demikian Sonny dan Mikhael
berkomentar mengenai definisi filsafat.
27. Menurut
Reksa Adya Pribadi, M.pd. (Dosen mata kuliah Kurikulum dan pembelajaran
UNTIRTA): Filsafat adalah ilmu “Kepo” karena didasari oleh rasa ingin
tahu yang tinggi terhadap segala sesuatu.
Dari semua pengertian filsafat secara terminologis di atas,
dapat ditegaskan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan
memikirkan segala sesuatunya secara mendalam dan sungguh-sungguh, serta radikal
sehingga mencapai hakikat segala situasi tersebut.
Referensi:
No comments:
Post a Comment