Thursday, October 20, 2016

Apa yang dapat saya ketahui (What can I know?) [Pertanyaan ke-2 Immanuel Kant]



Sebagai manusia yang hidup di abad 21, tentu sangat tidak sulit untuk mengetahui segala sesuatu. Kemajuan tekhnologi membawa implikasi terhadap semakin mudahnya akses pengetahuan. Kita hanya tinggal mengetik kata kunci yang kita inginkan di mesin pencari (search engine) lalu jutaan informasi terkait akan muncul dengan seketika.
Banyak orang yang mengatakan "Cari aja di Google". Pernyataan itu tentu benar dan tidak salah karena Google menyediakan informasi apa aja. Istilah kata nyari apa aja ada di google, cari barang mau yang dibeli cari di google, cari referensi pelajaran cari di google,  cari apa aja di google. Tapi sadarkah kita kalau seandainya tidak ada orang yang share di google, bisakah kita mencari di google? Apa pointnya? Kita bisa menemukan informasi karena ada yang membagikan informasi. Bayangkan jika semua orang yang punya ilmu dan pengalaman tidak ada satupun yang menshare di dunia maya, repot tidak? Coba sebaliknya, misal andaikan semua orang mau menulis berbagi ilmunya dan pengalamannya, tentu kita tidak sulit mencari informasi apapun. Kita boleh mencari tahu apapun di google, tapi sebaiknya kita jangan menjadi silent reader saja. Kita jangan menjadi user yang mencari informasi di google dan mengatakan “cari aja di google” tapi kita juga harus menulis di blog agar informasi itu dapat terecord di google, kita ikut membagikan sesuatu yang kita tahu,  ilmu dan pengalaman yang kita punya agar bisa bermanfaat bagi orang lain.
Sebelum membagikan sebuah informasi kepada orang lain, tentunya kita harus banyak membaca buku. Kenapa harus banyak membaca buku? Sejak kecil, kita dinasihatkan oleh guru agar kita rajin membaca. Guru yang baik pasti akan menasihatkan agar peserta didik yang ia asuh menjadi pribadi yang rajin membaca. Bahkan saking pentingnya membaca, banyak  yang menyebut bahwa buku adalah jendela dunia.
Berbagai penelitian memperlihatkan kebiasaan membaca bacaan bermutu berkontribusi terhadap tingkat kecerdasan seseorang. Dengan membaca, seseorang terbantu untuk melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang dan menganggapnya sebagai tantangan yang harus diselesaikan.
Ada banyak manfaat membaca, di antaranya membantu pengembangan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir, meningkatkan pengetahuan, meningkatkan memori dan pemahaman. Dengan sering membaca, seseorang mengembangkan kemampuan untuk memproses ilmu pengetahuan, mempelajari berbagai disiplin ilmu, dan menerapkan dalam hidup.
Gemar membaca juga dapat melindungi otak dari penyakit alzheimer, mengurangi stres, mendorong pikiran positif. Membaca memberikan jenis latihan yang berbeda bagi otak dibandingkan dengan menonton TV atau mendengarkan radio. Kebiasaan membaca melatih otak untuk berpikir dan berkonsentrasi.
Jadi kesimpulannya adalah jadikan diri kita pribadi yang aktif menulis, sebab semakin banyak orang menulis dan berbagi maka itu semakin baik. Tidak harus pintar untuk menulis, sedikit pengetahuan yang kita tahu akan bermanfaat buat orang lain. Punya sedikit ilmu agama? share ke yang lain, masih banyak orang di luar sana yang haus akan ilmu agama. Bisa masak? share ke yang lain karena masih banyak para istri yang masih belajar masak. Habis travelling? share ke yang lain, siapa tahu ada orang yang ingin ke pergi ke sana dan mencari informasi dulu bagaimana tempat di sana. Apapun itu yang kita tahu share ke yang lain, percayalah akan ada orang lain yang membutuhkan informasi yang kita share. menurut kita sepele namun menurut mereka bermanfaat. Tahu tidak? Saat setiap tulisan kita dibaca dan bermanfaat buat orang lain, kita mendapat pahala meskipun kita sedang tidur, sedang makan, atau bahkan kita sudah di alam sana. Rekening pahala akan mengalir manakala tulisan kita bermanfaat buat orang lain. Terlepas dari itu kita sudah berkontribusi orang banyak. kita sudah menjadi orang yang bermanfaat buat orang lain.


Sumber:

No comments:

Post a Comment