Suka Duka Menjadi Kekasih Polisi

Sebelum gue bahas suka dukanya, ada baiknya lo tau pengertian dari polisi itu sendiri. Polisi adalah pranata umum sipil yang menjaga ketertiban, keamanan, dan penegakan hukum di seluruh wilayah negara. Dalam UU No. 28 tahun 1997 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, dijelaskan bahwa tugas utama polisi adalah sebagai alat negara penegak hukum, sebagai pengayom dan memberikan perlindungan dan pelayanan masyarakat bagi tegaknya ketentuan peraturan perundang-undangan, membina ketentraman masyarakat dalam wilayah negara guna mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat, dan membimbing masyarakat demi terciptanya kondisi yang menunjang terselenggaranya usaha dan kegiatan mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat. Well, dari pengertian tersebut kiranya lo bisa menyimpulkan sendiri What the Police Is?. Dan kali ini gue akan bahas apa aja suka duka jadi pacar polisi.

Pada saat pacaran dengan polisi, banyak sekali tanggapan negatif meskipun ada beberapa juga yang memberi tanggapan positif. Dan ini juga menjadi suka duka gue yang selama ini gue rasain. Ok,Let’s check these out:

• ·         “Ngapain sih lo pacaran sama polisi? Polisi kan suka makan uang haram dari hasil tilang”

I just wanna say that YOU KNOW NOTHING. Polisi itu gak semuanya suka makan uang hasil tilang kok. Itu hanya kelakuan salah satu oknum yang kepepet aja. Contohnya kayak kita aja nih ya, di dunia ini, populasi manusia berjumlah sekian juta milyar trus ada salah satu manusia yang kerjaannya jadi maling. Entah dia maling karena kepepet atau gimana, tapi karena 1 orang tersebut, kita gak bisa dong ngambil kesimpulan kalo semua manusia itu adalah maling. How can, buddy?. Ditambah pacar gue itu bukan orang dari SATLANTAS, That’s impossible. Trus ada tanggepan kenapa gue pacaran sama polisi? Itu pertanyaan paling aneh. Kenapa aneh? Logikanya, kita tidak bisa mengatur kepada siapa kita jatuh cinta, jadi rasanya aneh kalo perasaan yang kita rasain itu disangkutpautkan dengan suatu profesi. Teu nyambung wa. Jika cinta sudah berbicara, siapapun dia, kita pasti takkan mampu menahan gejolak untuk tidak jatuh hati padanya apalagi jika si dia yang kita cinta itu memiliki perasaan yang sama *oke ini kayaknya rada lebay*. Emang apa salahnya? Gue aja gak pernah ngomong ke orang “Eh ngapain sih lo pacaran sama pilot?”, “Eh ngapain sih lo pacaran sama nakhoda?”, “ngapain sih lo pacaran sama manusia?”.

• ·         “Lo pacaran sama polisi ya? ih beruntung banget. Coba kenalin dong gue sama temen pacar lo”

Astaga dragon, awalnya sih enak, tapi ujung-ujungnya minta dikenalin. Well, sorry sorry aja gue itu bukan HRD di agen penyalur jodoh. Gue gak bisa ngenalin sembarangan orang ke temen-temen doi. Lagian temen-temen doi semuanya udah punya pacar sendiri. Kalopun mereka belum punya, I can’t do that. Kenapa? Karena gue pikir, cinta itu bukan sesuatu yang bisa dipaksakan. Jadi biarin aja mereka para bapak polisi untuk mengembara mencari bidadarinya sendiri. Kecuali, kalau temen-temen doi ada omongan minta kenalan, nah baru tuh gue kenalin.

• ·         “Pacar lo kan polisi, bisa dong bantuin gue. Gue sekarang kena tilang nih”.

Kejadian ini sering banget gue terima. Kayak waktu lagi tidur tiba-tiba hp bunyi. “Sepri, tolongin gue. Gue kena tilang. Motor gue diambil. Tolongin gue. Pacar lo polisi kan?”, gue kemudian tanya “Hmm, tapi emang lo kenapa bisa ditilang gitu?”, dia jawab“Gue cuma ngelawan arus trus ga sengaja nerobos lampu merah, gue gapake helm karena gue takut konde gue rusak. SIM sama STNK juga lupa gue bawa. Soalnya ada di dompet dan dompetnya gue lupa bawa”. Rasanya pengen banget gue bilang “What the hell did u said to me?  That’s your fault. Ma boyfriend can’t help you”. Pacar gue emang polisi, tapi dia bukan KAPOLSEK, KAPOLRES, KAPOLDA, atau KAPOLRI. Gak bisa nolongin kayak begitu-begitu apalagi itu salah lo sendiri. Cobalah untuk selalu menaati peraturan sis.

• ·         “Enak ya jadi lo. Pacaran sama polisi. Gak perlu bikin SIM”

Anak Bapak RI no. 1 aja harus punya SIM, Anak jenderal aja harus punya SIM, gak ada orang yang kebal hukum. Semua diperlakukan sama di negara ini. Lama-lama kok gue jadi sarkas ya? Haha. Bukan bermaksud untuk sarkas sih cuma kadang suka kesel aja dibilang begitu, Jadi, yang ngerasa pernah bilang kayak gini ke gue, I swear that you don’t have idea.

• ·         “Ngapain milih polisi? Nanti kalau nikah trus ada berantem, bisa ditembak lho”

Demi apapun gue kaget waktu di omong begini. Dan yang ngomong begini adalah dosen gue sendiri. Jadi ceritanya si dosen itu lagi ngobrol santai dan bahas-bahas pacar di kelas. Trus ada salah satu temen julid gue yang bilang “Nih bu, pacaran sama polisi”, kemudian dosen gue bilang “ngapain milih polisi, apa gak takut ditembak?”.Gue yang diomong begitu cuma senyum-senyum kecut dan sama sekali gak gue jawab. Padahal dalem hati, batin gue ngomong “InsyaAllah bu, pacar saya itu orang baik. Dia bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk”.

Itu sekelumit pandangan-pandangan orang sama gue, terus apa sih suka dukanya yang gue rasain selama sama doi?

• ·  Walaupun kita gak LDR-an, tapi kita saling berjauhan satu sama lain

Yap! Ini bener banget. Dengan tugas yang dia emban, bikin dia jarang pulang padahal kita masih tinggal di 1 provinsi yang sama. Ditambah dengan posisi gue yang kuliah sambal ngajar. Kalau lagi sama-sama sibuk, chat kita bisa dihitung pakai jari. Tapi kita juga selalu menyempatkan untuk komunikasi via telfon. Ini biasanya telfonan pas malem-malem. Pas kita udah sama-sama mau istirahat gitu baru kita nyempetin waktu buat telfonan hanya sekedar untuk menanyakan kabar dan gimana kerjaan kita di hari itu. Aduhhh siapa yang taro bawang disiniiii???? :’(((((((((((((

• · Keberadaan doi yang jauh, bisa bikin gue cemas dan membawa pada stress tingkat tinggi

Gak jauh banget sih. Kita masih 1 provinsi. Jarak yang ada hanya beberapa puluh km aja. Tapi karena tugas dia yang 24 jam kudu Standby dan jarang pulang, itu kadang suka bikin khawatir. Takut dia disana kenapa-kenapa, takut dia sakit, takut dia diapa-apain orang. Ya walaupun gue tau kalo dia bisa jaga diri, tapi kekhawatiran itu gatau kenapa suka muncul dan bersemayam sendiri.

• ·  Pacaran dengan polisi itu gak seromantis yang kalian bayangkan

Ini beneran. Mungkin karena wibawa dia yang terlanjur terbawa di kehidupan sehari-hari, itu bisa dijadikan alasan kenapa dia gak seromantis pria-pria yang lain. Seperti si doi. Doi gak pernah membual atau ngerayu pake kata-kata manis, karena menurutnya itu hanya basa-basi dan gak penting. Dia lebih suka mengungkapkan apa yang dia rasa melalui aksi nyata. Cieelah. Kayak waktu itu gue pulang les, doi jemput dan ngasih coklat. Waktu gue ngoreksi UAS anak-anak, doi dateng untuk bantu ngoreksi dan lagi-lagi bawa coklat. Aduh sayang, kamu itu udah manis, kok bawa yang manis-manis? Kamu pengen aku diabetes ya? hahaha.

• ·  Gue harus mampu menempatkan diri

Menempatkan diri disini maksudnya adalah: 1) Jangan manja, 2) Jangan banyak menuntut, 3) Jangan banyak mau, 4) Wajib sabar, 5) Harus banyak mengalah, 6) Harus tahu diri,dan 7) Harus tahan kalau ditinggal tugas, dimana tugas tersebut mengharuskan dia untuk berangkat ke tempat-tempat yang jauh dan terisolir. Pernah juga waktu itu, gue sama doi janjian mau ketemuan untuk quality time, tiba-tiba doi dapet panggilan dari negara untuk bertugas. Aduh beneran ini sedih syekaleh. Doi langsung nelfon dan bilang maaf berkali-kali, sampe dia mau pergi tugas aja, doi masih chat untuk minta maaf. Yaampun sayang aku gapapa kok, kan kita masih bisa ketemu di lain hari :’).

Teruntuk kamu, sayangku, yang mungkin sedang baca tulisan aku, aku bangga lho sama kamu. Tetap semangat terus dalam menjalankan tugas ya sayang. semoga selalu diberi kesehatan dan juga keselamatan. I love you to the neptunus and back, sweetiepie♥♥♥♥♥♥♥♥♥.

Ok gengs, Sampai disini dulu ya tulisan gue kali ini. Maaf kalo kepanjangan dan bikin mual. Ini semua based on my true story. Oh iya, sebagai manusia, kita harus saling menghargai. Karena itulah, tolong untuk tinggalkan jejak kalian di kolom komentar. Si Aceng bawa kayu, tengkyu♥